Eduardo Cesar Daud Gaspar atau yang lebih dikenal sebagai Edu Gaspar resmi meninggalkan jabatannya sebagai direktur olahraga Arsenal. Hal tersebut dikonfirmasi dari laman resmi Arsenal. Ia resmi mengundurkan diri per 4 November 2024. Dilansir dari Sky Sports, Edu dikabarkan akan menerima peran baru bersama Nottingham Forest.
Arsenal menunjuk Edu sebagai direktur teknik di tahun 2019. Sebelumnya, Edu Gaspar merupakan pemain Arsenal di era kepelatihan Arsene Wenger. Ia bergabung dengan Arsenal di tahun 2002 dengan biaya €8,75 juta dari Corinthians. Selama berseragam Arsenal, ia mampu membawa The Gunners menjuarai dua piala liga dan tiga Piala FA. Ia kemudian ditunjuk menjadi direktur teknik, titik balik dirinya kembali bersua dengan klub lamanya tersebut.
Penunjukan Edu menjadi direktur teknik membawa hasil positif bagi klub asal London tersebut. Dalam empat tahun masa baktinya, ia mendapat kenaikan jabatan sebagai direktur olahraga. Pada 18 November 2022, Edu resmi menjadi direktur olahraga untuk Arsenal. Penunjukannya tersebut bukan tanpa alasan, manajemen yang baik untuk klub serta pembelian dan pengeluaran pemain yang tepat menjadi faktor kepercayaan klub untuk melanjutkan hubungan dengan pria asal Brasil tersebut.
Dalam 6 tahun masa baktinya, performa Arsenal mengalami kenaikan positif. Di tahun awalnya menjadi direktur teknik, Arsenal berhasil mengumpulkan 56 poin dan finish di posisi ke-8 yang mana sebelumnya berada jurang klasemen Liga Inggris.
Di tahun berikutnya 2020-2021, Arsenal bertengger di posisi yang sama dengan perolehan 61 poin. Di tahun selanjutnya, The Gunners berhasil naik tiga peringkat. Klub London Utara tersebut berhasil finish di posisi ke-5 dengan perolehan 69 poin.
Tren tersebut terus naik, tahun 2022-2023 ia berhasil membawa Arsenal meraih 84 poin dan bertengger di peringkat ke-2. Hal tersebut sama di musim berikutnya (2023-2024), Arsenal berhasil duduk di peringkat ke-2 dengan perolehan 89 poin. Hanya tertinggal dua poin dari Manchester City yang keluar sebagai juara.
Namun, setelah perjalanan panjang tersebut dirinya memutuskan untuk mundur dari posisinya sebagai direktur olahraga. Berbagai media olahraga mengabarkan mundurnya Edu sebagai pukulan besar bagi Arsenal dan Arteta. Pasalnya, ia merupakan jawaban dibalik kesuksesan kembali menjadi tim yang kompetitif selama kurang lebih 3 tahun terakhir.
“Saya sangat diberkati bahwa dirinya telah menjadi bagian dari kehidupan saya, di tempat yang begitu cantik hari ini. Menahkodai klub besar ini (Arsenal) dan menjadi bagian penting darinya. Sekarang, dia mendapatkan kesempatan untuk melakukan suatu hal lain, dalam peran yang berbeda dan dia percaya itu adalah langkah yang tepat untuk dirinya,” ujar Mikel Arteta dikutip dari One Football, (06/11/2024).
Declan Rice Menjadi Pemain Termahal yang Didatangkan
Dilansir dari Give Me Sport, Edu telah mendatangkan total 34 pemain selama masa jabatannya di Arsenal. Tambal sulam pemain menjadi hal yang lumrah bagi setiap klub guna memperkuat skuatnya. Edu menghabiskan sekitar £819 juta untuk belanja pemain.
Declan Rice menjadi pembelian termahal dengan banderol €116,6 juta. Pemain yang didatangkan dari West Ham United tersebut kini menjadi pemain vital untuk Arsenal.
Adapun pembelian termahal kedua jatuh kepada Nicolas Pepe. Pemain asal Pantai Gading tersebut didatangkan 1 Agustus 2019. Pemain tersebut sukses diboyong dari LOSC Lille dengan mahar €80 juta. Namun, kariernya tidak secemerlang harganya. Sempat dipinjamkan ke OGC Nice untuk menambah menit bermain, namun, dirinya tetap tidak kunjung menemukan tempat di skuat utama Arteta. Alhasil, dirinya dilepas ke klub Turki, Trabzonspor.
Sementara di posisi ketiga terdapat Kai Havertz yang didatangkan dari Chelsea dengan banderol €75 juta, diikuti Ben White yang didatangkan dari Brighton & Hove Albion dengan mahar €58,5 juta. Lebih lanjut di posisi kelima ditempati oleh Gabriel Jesus. Pemain asal Brasil tersebut dipinang dari Manchester City di tahun 2022 silam dengan mahar €52,2 juta.
Baca Juga: Kalah Lawan Napoli, Start Buruk AC Milan Kembali Terulang di Era Fonseca
Penulis: Fauzi Ibrahim
Editor: Editor