Benarkah 'Kota Hujan' Bogor Adalah Kota dengan Curah Hujan Tertinggi?

Umumnya, daerah-daerah dengan curah hujan tertinggi berada di kawasan dengan topografi tertentu yang mendukung terbentuknya awan hujan secara lebih intens.

Benarkah 'Kota Hujan' Bogor Adalah Kota dengan Curah Hujan Tertinggi? Ilustrasi Hujan | Vecteezy

Hujan yang seharusnya membawa kesejukan dan kesuburan bagi alam, belakangan ini justru menjadi ancaman bagi banyak wilayah di Indonesia. Curah hujan yang tinggi dalam beberapa waktu terakhir telah menyebabkan berbagai dampak negatif, mulai dari genangan air hingga banjir besar yang melumpuhkan aktivitas masyarakat.

Fenomena ini terutama dirasakan di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat, yang hampir setiap tahun menghadapi ancaman banjir akibat tingginya intensitas hujan. Curah hujan yang meningkat tidak hanya terjadi dalam waktu singkat, tetapi sering kali berlangsung selama berhari-hari dengan intensitas tinggi.

Kondisi ini diperburuk oleh sistem drainase yang tidak mampu menampung volume air yang besar, serta alih fungsi lahan yang mengurangi daya serap tanah terhadap air hujan. Akibatnya, banyak daerah yang mengalami banjir, mengganggu aktivitas warga, dan bahkan memaksa sebagian masyarakat untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Di Jakarta, misalnya, sejumlah titik rawan banjir kembali terdampak saat hujan lebat turun secara terus-menerus. Hal serupa juga terjadi di berbagai kota dan kabupaten di Jawa Barat, seperti Bekasi, Bogor, Depok, Karawang, dan Bandung, yang mengalami banjir akibat meluapnya sungai serta buruknya sistem pembuangan air.

Benarkah Bogor Kota Hujan?

Meskipun DKI Jakarta dan Jawa Barat, khususnya kota-kota seperti Bogor, sering mengalami banjir akibat curah hujan yang tinggi, kenyataannya daerah dengan curah hujan tertinggi di Indonesia bukan berasal dari wilayah tersebut. Bahkan, Bogor yang dikenal dengan julukan "Kota Hujan" pun bukanlah daerah dengan intensitas hujan paling tinggi di Indonesia.

Indonesia memiliki sejumlah wilayah dengan curah hujan tinggi yang tersebar di berbagai pulau. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang tahun 2024, Kabupaten Mimika tercatat sebagai daerah dengan curah hujan tertinggi, mencapai 6.610,50 mm per tahun.

Kabupaten yang berada di Papua ini memiliki kondisi geografis yang didominasi oleh pegunungan dan hutan hujan tropis, sehingga mendukung terbentuknya awan hujan dalam jumlah besar.

Di urutan berikutnya, Kabupaten Padang Pariaman di Sumatra Barat juga memiliki curah hujan yang sangat tinggi, dengan angka mencapai 5.745,70 mm per tahun dan 5.508,90 mm per tahun di dua stasiun BMKG yang berbeda. Wilayah ini berhadapan langsung dengan Samudra Hindia, yang menjadi sumber utama uap air penyebab hujan lebat.

Kabupaten Luwu Utara di Sulawesi Selatan juga masuk dalam daftar dengan curah hujan 5.477,20 mm per tahun. Daerah ini memiliki hutan tropis yang luas serta terpengaruh oleh angin muson yang membawa kelembapan tinggi dari lautan.

Sementara itu, Kabupaten Kapuas Hulu di Kalimantan Barat mencatat curah hujan sebesar 4.982,50 mm per tahun. Dengan hutan hujan lebat yang menjadi bagian dari ekosistem Kapuas Hulu, daerah ini memiliki kondisi iklim yang sangat basah hampir sepanjang tahun. Selanjutnya, Kabupaten Boven Digoel di Papua memiliki curah hujan sebesar 4.819,40 mm per tahun.

Kota Bogor, yang terkenal dengan julukan "Kota Hujan", menempati urutan berikutnya dengan curah hujan mencapai 4.812,20 mm per tahun. Meski tidak menjadi yang tertinggi di tingkat kabupaten/kota, intensitas hujan yang sering terjadi sepanjang tahun menjadikan Bogor sebagai kota dengan curah hujan tertinggi di Pulau Jawa.

Kabupaten Tapanuli Tengah di Sumatra Utara juga masuk dalam daftar dengan curah hujan 4.760,10 mm per tahun. Kota Padang, ibu kota Sumatra Barat, juga mencatat curah hujan yang tinggi, mencapai 4.754,10 mm per tahun. Terakhir, Kota Sorong di Papua Barat mencatat curah hujan sebesar 4.542,10 mm per tahun

Bogor Bahkan Tidak Masuk 10 Wilayah dengan Hari Hujan Terbanyak

Selain memiliki curah hujan tertinggi, Kabupaten Mimika juga tercatat sebagai daerah dengan jumlah hari hujan terbanyak di Indonesia pada tahun 2024, yaitu mencapai 347 hari dalam setahun. Ini berarti wilayah tersebut hanya mengalami sedikit hari tanpa hujan sepanjang tahun.

Di posisi kedua, Kabupaten Jayawijaya yang juga berada di Papua mencatat 344 hari hujan dalam setahun. Sementara itu, Kabupaten Boven Digoel dan Kabupaten Maluku Tenggara masing-masing mengalami 334 hari hujan. Kedua wilayah ini memiliki letak geografis yang berbeda, namun sama-sama dipengaruhi oleh angin lembap dari lautan serta tutupan vegetasi yang tinggi, sehingga mendukung terjadinya hujan dengan frekuensi tinggi.

Kabupaten Kerinci di Sumatra juga masuk dalam daftar dengan 333 hari hujan dalam setahun. Kabupaten Luwu Utara di Sulawesi Selatan mencatat 331 hari hujan, menjadikannya salah satu daerah di Sulawesi dengan curah hujan yang sangat tinggi.

Kabupaten Biak Numfor, yang terletak di Papua, mencatat 329 hari hujan. Kabupaten Kapuas Hulu di Kalimantan Barat juga mengalami fenomena serupa, dengan 328 hari hujan dalam setahun.

Kota Pontianak, ibu kota Kalimantan Barat, mencatat 327 hari hujan dalam setahun, menjadikannya salah satu kota besar dengan hari hujan terbanyak di Indonesia. Kabupaten Fakfak di Papua Barat juga memiliki jumlah hari hujan yang sama, yaitu 327 hari.

Baca Juga: Provinsi yang Paling Sering Dilanda Hujan

Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Editor

Konten Terkait

Bukan Bali Atau Jakarta, Ini Daerah dengan Tingkat Penghunian Hotel Tertinggi

TPK menjadi salah satu indikator yang dapat mencerminkan pertumbuhan industri perhotelan.

Rekrutmen Bersama BUMN 2025 Resmi Dibuka Besok

Pendaftaran Rekrutmen Bersama BUMN (RBB) 2025 untuk sekitar 2.000 lowongan kerja akan dimulai pada hari Jumat, 7 Maret 2025.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook