Gelar Pahlawan Nasional merupakan penghormatan tertinggi dari pemerintah Indonesia bagi tokoh-tokoh yang berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan atau memberikan kontribusi besar bagi bangsa.
Gelar ini diberikan berdasarkan ketentuan UU No. 20 Tahun 2009, yang diperkuat oleh Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 2010. Setiap tahunnya, Presiden mengumumkan penerima gelar ini pada bulan November, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan pada 10 November.
Sepanjang masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sebanyak 47 tokoh dari berbagai daerah di Indonesia telah menerima gelar Pahlawan Nasional. Tokoh-tokoh ini mewakili keberagaman wilayah di Nusantara yang telah memberikan kontribusi besar dalam sejarah dan pembangunan bangsa.
Pemberian gelar Pahlawan Nasional dari tahun ke tahun pun menunjukkan pola yang relatif konsisten, dengan jumlah tokoh yang dianugerahi gelar ini berkisar antara empat hingga enam orang setiap tahunnya.
Pada tahun pertama masa jabatan Presiden Jokowi, empat tokoh menerima gelar Pahlawan Nasional. Jumlah ini kemudian stabil di angka empat hingga enam tokoh per tahun, termasuk pada tahun 2023 di mana enam tokoh kembali ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
Jawa Timur tercatat sebagai daerah asal tokoh yang menerima gelar Pahlawan Nasional terbanyak selama era pemerintahan Jokowi, yaitu sembilan tokoh, disusul oleh DI Yogyakarta dengan enam tokoh. Sulawesi Utara dan Jawa Tengah juga memiliki jumlah penerima yang cukup besar, masing-masing lima tokoh.
Dominasi Pulau Jawa dengan tokoh-tokoh dari Jawa Timur dan DI Yogyakarta memperlihatkan kedalaman sejarah perjuangan di wilayah ini. Namun, wilayah lain seperti Sulawesi Utara, Bali, dan Sumatera Utara juga menunjukkan peran tokoh yang tidak kalah penting dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa.
Terakhir kali Jokowi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional yaitu pada 10 November 2023. Saat itu Jokowi memberikan gelar kepada enam tokoh dari berbagai daerah di Indonesia yang memiliki sejarah perjuangan dan pengabdian.
Dari Bali, terdapat Ida Dewa Agung Jambe, seorang tokoh yang dihormati atas peran pentingnya dalam perjuangan di Perang Puputan Klungkung. Dari Sulawesi Utara, Bataha Santiago juga mendapat penghargaan atas jasanya sebagai raja ketiga Kerajaan Manganitu.
Sementara itu, Mohammad Tabrani dari Jawa Timur turut menerima gelar tersebut, diakui atas dedikasinya sebagai wartawan dan aktivis pergerakan. Dari Jawa Tengah, Ratu Kalinyamat menambah daftar penerima gelar ini sebagai sosok yang dikenang karena keberaniannya dalam melawan kolonialisme Portugis pada abad ke-16.
Selain itu, K.H. Abdul Chalim dari Jawa Barat dan K.H. Ahmad Hanafiah dari Lampung juga mendapat penghargaan ini atas kiprah mereka yang inspiratif dan pengabdian kepada bangsa dan agama.
Untuk tahun 2024, Kementerian Sosial telah mengajukan 16 nama tokoh untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo, menjelaskan 16 nama itu telah disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto. Meskipun demikian, Agus tidak merinci siapa saja 16 nama yang telah diajukan.
"Sudah disampaikan ke Presiden, coba cek (nama-namanya) ke Setneg," kata Agus, seperti yang dilansir Kompas, Kamis (7/11/2024).
Baca juga: Jawa Tengah Jadi Provinsi dengan Jumlah Pahlawan Nasional Terbanyak