Pengeluaran Masyarakat Indonesia Untuk Makanan Naik 5,69% pada 2024

Rata-rata pengeluaran per kapita Indonesia naik dari Rp1,4 juta per bulan di Maret 2023 menjadi Rp1,5 juta per bulan pada Maret 2024.

Pengeluaran Masyarakat Indonesia Untuk Makanan Naik 5,69% pada 2024 Ilustrasi Wanita dan Pria Berbelanja | Freepik

Sektor sosial dan ekonomi termasuk dalam aspek utama penilaian pembangunan nasional, yang dalam lingkup rumah tangga dapat digambarkan melalui pengeluaran per kapita dalam sebulan.

Pengeluaran per kapita dibagi menjadi dua jenis menurut Badan Pusat Statistik (BPS), yaitu pengeluaran untuk konsumsi makanan dan pengeluaran bukan untuk makanan.

Peningkatan Pengeluaran Per Kapita Maret 2024

Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Makanan dan Bukan Makanan di Daerah Perkotaan dan Perdesaan Menurut Provinsi (rupiah), Maret 2023 dan 2024 | GoodStats

Pada Maret 2024, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan adanya perbandingan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Indonesia pada Maret 2023 dan Maret 2024.

Berdasarkan data tersebut, pengeluaran total per kapita meningkat dari Rp1.451.870 per bulan pada Maret 2023 menjadi Rp1.500.556 per bulan pada Maret 2024.

Pengeluaran untuk makanan mengalami kenaikan dari Rp711.282 menjadi Rp751.789, sedangkan pengeluaran bukan makanan meningkat dari Rp740.588 menjadi Rp748.767.

Peningkatan ini menunjukkan tren pertumbuhan dalam pengeluaran masyarakat Indonesia, khususnya untuk makanan dengan kenaikan sebesar 5,69% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti inflasi, peningkatan daya beli masyarakat, pergeseran pola konsumsi masyarakat, dan peningkatan kebutuhan rumah tangga.

Data Perkembangan Indeks Konsumen BPS pada bulan Maret 2024 menjelaskan adanya inflasi year on year (yoy) sebesar 3,05%. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, salah satunya kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,43%.

Bank Indonesia dalam lamannya mengutip BPS yang menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi triwulan I 2024 sebesar 5,11% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya, yaitu sebesar 5,04% (yoy). Mendukung data tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI menyatakan bahwa komponen tersebut menunjukkan daya beli masyarakat juga mengalami inflasi.

Di sisi lain, menurut data Badan Pangan Nasional, harga bahan makanan pokok di Indonesia mengalami kenaikan signifikan. Pada awal 2024, sejumlah komoditas utama menunjukkan lonjakan harga yang cukup tinggi. Misalnya, harga cabai merah keriting dan bawang putih bonggol, yang naik sekitar 30% pada bulan-bulan awal tahun ini dibanding periode yang sama tahun lalu.

3 Provinsi Miliki Pengeluaran >Rp2 Juta

10 Provinsi Dengan Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Makanan dan Bukan Makanan di Daerah Perkotaan dan Perdesaan Tertinggi di Indonesia (rupiah), Maret 2023 dan 2024 | GoodStats

Data di atas menunjukkan 10 provinsi di Indonesia dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan tertinggi pada Maret 2023 dan 2024.

Provinsi dengan pengeluaran tertinggi adalah DKI Jakarta, dengan pengeluaran non-makanan yang dominan mencapai Rp1.686.257 pada tahun 2024, sementara pengeluaran untuk makanan sebesar Rp1.108.228. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Jakarta memiliki pola pengeluaran yang lebih besar untuk kebutuhan bukan makanan dibandingkan makanan.

Hal serupa terlihat di provinsi Kepulauan Riau dan Kalimantan Timur, yang juga memiliki pengeluaran signifikan pada kategori bukan makanan. Sementara, Papua Pegunungan, Kalimantan Utara, dan Papua Barat memiliki rata-rata pengeluaran dengan porsi yang lebih seimbang antara makanan dan bukan makanan.

Tingginya pengeluaran non-makanan di beberapa provinsi mencerminkan adanya perbedaan dalam pola konsumsi masyarakat. Ini seringkali dipengaruhi oleh tingkat urbanisasi di provinsi tersebut, di mana rata-rata pengeluaran di perkotaan mencapai Rp1.737.427 per bulan dan rata-rata pengeluaran di pedesaan sebesar Rp1.162.944 per bulan.

Menurut BPS, pengeluaran non-pangan menggambarkan pengeluaran pada biaya perumahan, air, listrik, transportasi, layanan informasi dan komunikasi, pendidikan, kesehatan, dan rekreasi. Hal ini pun mencerminkan prioritas kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut.

Selain itu, berdasarkan data Badan Pangan Nasional, harga kebanyakan bahan makanan pokok di wilayah Papua merupakan yang tertinggi di Indonesia. Misalnya, harga bawang putih bonggol yang mencapai Rp60.370 per kg di provinsi Papua Tengah per tanggal 30 Oktober 2024, padahal rata-rata harga bawang putih bonggol di Indonesia adalah Rp40.020 per kg. Begitu pula dengan provinsi Papua Pegunungan, di mana harga barang merah adalah Rp60.000 per kg, yang lebih tinggi sekitar Rp30.000 dibanding harga rata-rata nasional.

Kondisi ini mendorong pengeluaran makanan bulanan masyarakat di provinsi Papua Pegunungan jadi yang tertinggi, bahkan lebih tinggi dibandingkan provinsi DKI Jakarta yang menempati posisi pertama di pengeluaran bulanan total.

Baca Juga: Pengeluaran per Kapita Masyarakat Indonesia Sentuh Angka Rp11 Juta

Penulis: Debora Karyoko
Editor: Editor

Konten Terkait

Komoditas Penyumbang Inflasi di Indonesia pada Oktober 2024

Emas perhiasan mencatatkan kontribusi terbesar terhadap inflasi bulanan pada Oktober 2024, dengan menyumbang sebesar 0,06%.

Kopi: Pilar Penting Ekspor Indonesia

Kopi menjadi salah satu komoditas ekspor yang penting untuk perekonomian Indonesia. Volume ekspor kopi meningkat tahun 2024, mencapai 342.330 ton.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook