Toleransi Tinggi, 45% Non-Muslim Mengaku Mendapat Daging Kurban Iduladha

Meski tidak merayakan, 45% non-Muslim mengaku mendapat daging kurban setiap Iduladha, menunjukkan tingginya toleransi di Indonesia.

Toleransi Tinggi, 45% Non-Muslim Mengaku Mendapat Daging Kurban Iduladha Ilustrasi Perayaan Iduladha | Freepik/rawpixel.com

Kementerian Agama (Kemenag) RI telah menetapkan 1 Zulhijah 1445 Hijriyah jatuh pada hari Sabtu (8/6/2024). Dengan demikian, maka hari raya Idulsdha 10 Zulhijah 1445 hijriah resmi jatuh pada Senin, 17 Juni 2024 mendatang.

Hari raya umat Muslim tersebut ditandai dengan penyembelihan hewan kurban sebagai bentuk ibadan dan ucapan syukur. Sepertiga daging kurban kemudian dikonsumsi oleh keluarga yang berkurban, sedangkan sisanya disedekahkan atau dibagikan ke orang lain.

Indonesia merupakan negara yang terkenal akan keanekaragamannya yang tinggi. Dengan 715 bahasa daerah, 1.340 suku bangsa, dan lebih dari 1,700 warisan budaya, kekayaan Indonesia seolah tak ada habisnya.

Tak terkecuali dalam perkara kepercayaan. Kemenag RI menyebutkan terdapat enam agama yang diakui di Indonesia, yakni Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Keberagaman ini membuat masyarakat Indonesia belajar untuk hidup saling berdampingan dan meningkatkan toleransi satu sama lain.

Menariknya, meski Iduladha merupakan hari raya umat Muslim, nyaris setengah non-Muslim Indonesia mengaku memperoleh daging kurban setiap Iduladha.

45% non-Muslim mengaku mendapatkan daging kurban setiap iduladha.
45% non-Muslim mengaku mendapatkan daging kurban setiap Iduladha | GoodStats

Menghimpun laporan Eid Al-Adha Preparation and Celebration yang diusung Jajak Pendapat (JakPat), sebanyak 45% responden non-Muslim mengaku biasanya memperoleh daging kurban setiap perayaan Iduladha, sementara sisanya tidak. Adapun total responden yang didata adalah sebanyak 130 orang.

Hal ini lagi-lagi membuktikan toleransi masyarakat Indonesia yang tinggi. Responden juga menyebutkan bahwa Iduladha merupakan perayaan terkait pengorbanan, ketulusan, dan belajar berbagi satu sama lain. Dengan demikian, non-Muslim juga dapat merasakan kehangatan perayaan hari raya tersebut.

Kambing jadi yang paling banyak digunakan

Daging kurban yang dijadikan persembahan selama hari raya Iduladha biasanya merupakan daging kambing. Sejalan dengan itu, survei JakPat juga menyebutkan bahwa kambing merupakan hewan yang paling banyak dipakai sebagai kurban.

Kambing masih menjadi hewan kurban yang paling banyak digunakan.
Kambing masih menjadi hewan kurban yang paling banyak digunakan | GoodStats

Sebanyak 60% responden mengaku menggunakan kambing sebagai hewan kurban pada tahun 2023 lalu. Tidak hanya itu, 63% juga berencana menggunakan kambing untuk Iduladha di tahun ini.

Proporsi yang menggunakan sapi memang lebih rendah ketimbang kambing. Namun, JakPat mencatat adanya peningkatan jumlah hewan kurban beberapa tahun ke belakang. Kenaikan tertinggi terlihat di penggunaan sapi sebagai hewan kurban. 

Selain kambing dan sapi, domba, kerbau, dan unta juga menjadi pilihan hewan kurban di tanah air, meski jumlahnya terbilang jauh lebih rendah dibandingkan kambing dan sapi.

Jumlah hewan kurban terus naik tiap tahunnya

Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI Makmun mengungkapkan bahwa kebutuhan untuk hewan kurban biasanya naik sekitar 3% hingga 5% per tahunnya.

Meski begitu, ia menghimbau masyarakat agar tidak khawatir. Kementerian Pertanian (Kementan) RI menyebutkan bahwa pihaknya telah menjamin ketersediaan hewan kurban yang mencukupi.

Data Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PHK) menyebutkan bahwa kebutuhan hewan kurban tahun ini diproyeksi mencapai 1,97 juta ekor, sementara ketersediaannya adalah sebanyak 2,06 juta ekor.

Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor

Konten Terkait

“Anak Abah” Lebih Pilih Pram-Doel daripada RK-Suswono?

Mayoritas pendukung Anies lebih memilih pasangan Pram-Doel daripada RK-Suswono untuk pilkada mendatang.

Deretan Kecamatan Penghasil Susu Sapi di Boyolali

Boyolali, sebagai sentra penghasil susu, memiliki potensi besar yang sayangnya belum sepenuhnya terwadahi dengan baik.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook