Internet telah menjadi bagian tak terpisahkan bagi kehidupan mayoritas orang di dunia. Tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan sebaran internet di dunia semakin meluas dan digemari para penggunanya dari waktu ke waktu, terutama pada satu dekade belakangan.
Kehadiran internet membantu sebagian besar pekerjaan manusia menjadi lebih efisien. Sebagai contoh, istilah Internet of Things (IOT) pertama kalinya muncul dari pelopor teknologi asal UK, Kevin Ashton pada sekitar 1999.
Ashton menggambarkan IOT sebagai konsep jaringan internet yang memungkinkan perangkat fisik seperti ponsel pintar untuk saling “berbicara” dalam pertukaran data dengan perangkat lain seperti kamera pengawas, jam tangan pintar, lampu, kulkas pintar, bahkan mesin industri secara otomatis tanpa bantuan manusia, sebagaimana dilansir Forbes.
Manusia dapat memantau dan mengontrol alat-alat tersebut dari mana pun untuk mengetahui banyak hal, misalkan sisa stok makanan di kulkas. Hal ini bisa terjadi karena perangkat pintar tersebut terhubung ke internet.
Untuk itu, tidak heran jika internet semakin menjadi bagian integral dari kehidupan manusia. Menurut Data Reportal, pertumbuhan penggunaan internet di dunia meningkat signifikan setiap tahunnya.
Pada Oktober 2014, jumlah pengguna internet di dunia ada sekitar 2,77 miliar orang, lalu meningkat 7,7% menjadi 2,99 miliar pada setahun setelahnya di 2015. Secara berangsur, jumlahnya berkembang lagi 9,2% menjadi 3,26 miliar pengguna pada Oktober 2016.
Berikutnya, pengguna internet melonjak drastis 13% menjadi 3,68 miliar orang di Oktober 2017. Setahun kemudian, jumlahnya naik 7,1% menjadi 3,94 miliar pengguna.
Di Oktober 2019, jumlah pengguna internet sedunia meningkat lagi 9,1% menjadi sekitar 4,30 miliar orang. Selanjutnya, beranjak 8,2% menjadi 4,65 miliar pengguna di Oktober 2020.
Lalu, sebanyak 6,4% peningkatan terjadi pada Oktober 2021 menjadi 4,95 miliar orang yang memanfaatkan internet. Bertumbuh lagi 5,5% pada Oktober 2022 menjadi 5,22 miliar pengguna.
Pada Oktober 2023 kembali terjadi kenaikan sebanyak 2,9% menjadi sekitar 5,37 miliar pengguna. Terbaru di Oktober 2024, pengguna internet berkembang lagi sebanyak 2,8% dengan total 5,52 miliar.
Baca Juga: 10 Negara Pengguna Teknologi Pencarian Visual Tertinggi, Ada Indonesia!
Screen Time Harian Warganet Global pada Kuartal Kedua 2024
Mengingat perkembangan internet yang semakin masif pada satu dekade terbaru ini, ada baiknya untuk mengetahui rata-rata waktu per hari yang dihabiskan para pengguna internet global berdasarkan laporan data terakhirnya.
Menurut Data Reportal pada rilis yang sama, terlihat 10 negara yang warganetnya memiliki screen time harian terlama yang diukur pada bulan April-Juni 2024. Catatan durasi berikut ini dikumpulkan dari para warganet global yang berusia 16 tahun ke atas.
Warganet Afrika Selatan menjadi negara pengguna internet terlama dengan durasi penggunaan internetnya mencapai 9 jam 21 menit per harinya. Warganet asal Brasil pun menyusul dengan rerata waktu 9 jam 12 menit.
Di posisi ketiga, rerata waktu 9 jam 9 menit dipegang oleh warganet asal Filipina. Lalu, warganet asal Argentina mempunyai durasi rata-rata 8 jam 40 menit.
Urutan kelima, warganet Rusia memiliki rerata screen time harian sebanyak 8 jam 29 menit. Selisihnya tipis dibandingkan rata-rata screen time warganet Kolombia yang sebanyak 8 jam 24 menit.
Posisi ketujuh ditempati oleh warganet Chili yang mempunyai durasi rata-rata 8 jam 21 menit. Warganet Malaysia mengikuti dengan rerata screen time harian selama 8 jam 13 menit.
Kemudian, warganet asal Uni Emirat Arab punya durasi rata-rata penggunaan internet harian selama 8 jam 1 menit. Urutan kesepuluh, hadir warganet asal Thailand dengan rerata waktu 7 jam 50 menit.
Pada daftar waktu screen time harian terlama yang dihimpun tersebut, tampak juga warganet Indonesia yang hadir di urutan ke-16 dengan rata-rata pemakaian internet selama 7 jam 6 menit per harinya.
Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti kultur media sosial dan internet asal Universitas Tulane di AS, Alex Turvy menyampaikan tentang waktu yang dibutuhkan para individu untuk mengakses internet begitu bervariasi, begitupun dengan tujuannya.
“Bagi mayoritas orang, ada suatu kebutuhan untuk tetap terhubung dengan perangkat mereka supaya dapat dihubungi oleh manajer dan koleganya, dan supaya bisa mengelola kehidupan keluarga mereka,” ungkapnya dalam Fortune.
Walaupun demikian, Turvy juga merekomendasikan agar warganet dapat menonaktifkan notifikasi yang tidak terlalu urgent. Kemudian, sempatkan jeda untuk menatap layar selama akhir pekan maupun beberapa jam pada hari kerja jika memungkinkan untuk menghargai waktu yang dapat digunakan untuk aktivitas nyata yang bermanfaat selain menatap layar gawai.
“Fokuskan penggunaan teknologi Anda secara bijak untuk menyesuaikan nilai-nilai yang Anda junjung tinggi daripada menggantikan waktu dan pengalaman dalam kehidupan nyata,” tambahnya.
Baca Juga: Orang Indonesia Paling Sering Habiskan Waktu untuk Main Sosial Media
Penulis: Laksita Indah Kirana
Editor: Editor