Indonesia meraih lima penghargaan pada ajang ASEAN Energy Awards 2021 dalam pelaksanaan 39th ASEAN Minister on Energy Meeting Vietnam and ASEAN Energy Business Forum.
Penghargaan tahunan tersebut diselenggarakan oleh ASEAN Center for Energy (ACE) di bidang energi baru terbarukan (EBT) dan konservasi energi dalam rangka mempromosikan pemanfaatan EBT serta penerapan efisiensi dan konservasi energi di tingkat regional ASEAN.
Pada penghargaan ASEAN Energy Awards tahun ini, Indonesia mengirimkan 10 peserta yang merupakan para pemenang Penghargaan Subroto Awards (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral) Bidang Efisiensi Energi 2018 dan 2019.
Berdasarkan hasil penjurian yang dilaksanakan pada Juni 2021, Indonesia memperoleh dua pemenang dalam kategori large green building dan Special Submission for Energy Efficiency in Building, dua 1st runner-up dalam kategori Energy Management in Large Building dan Large Industri - Energy Manegement, serta satu 2nd runner-up dalam kategori Small & Medium Building - Energy Management.
Penghargaan yang telah dilaksanakan sejak 2000 ini bertujuan untuk memberi apresiasi terhadap praktik terbaik dalam meningkatkan kesadaran publik terhadap pemanfaatan EBT dan konservasi energi, serta pemanfaatan batu bara dengan cara yang bertanggungjawab dan tetap memperhatikan aspek perlindungan lingkungan.
Proses seleksi dan penentuan pemenang sendiri disaring dari puluhan kandidat berbagai kategori yang diusulkan seluruh negara anggota ASEAN.
Berikut kelima gedung Indonesia peraih penghargaan ASEAN Energy Awards 2021.
1. Green Office Park-9, BSD City
Green Office Park-9 (GOP-9) milik Sinarmas Land berhasil menjadi pemenang dalam kategori large green building. Dalam penilaian tersebut, GOP-9 mampu menyisihkan finalis dari Thailand (EGAT Learning Centre, Electricity Generating Authority of Thailand) dan Filipina (Arthaland Century Pacific Tower, ARTHALAND Corporation).
GOP-9 sendiri merupakan sebuah gedung perkantoran seluas 8.400 meter persegi (m2) yang terletak di BSD Green Office Park, BSD City. Gedung ini memiliki sertifikat platinum dari Green Building Council Indonesia (GBCI) sedangkan kawasan BSD Green Office Park sendiri merupakan distrik pertama di Indonesia yang mendapat sertifikasi Gold Green District dari Building Construction Authority (BCA).
Gedung ini dioperasikan dengan material ramah lingkungan, fitur hemat energi, hemat penggunaan air, rendah emisi karbon, serta pengelolaan limbah terpadu. Selain itu, GOP-9 juga menerapkan cross ventilation khususnya pada area lobby dan panel surya di seluruh permukaan atapnya sehingga dapat menambah penghematan energi.
GOP-9 telah meraih penghargaan dari lembaga nasional dan internasional termasuk Subroto Awards 2018 dan FIABCI World Prix d’Excellence Awards 2019. Saat ini sejumlah perusahaan terkemuka telah berkantor di sana, salah satunya Apple Developer Academy yang merupakan institusi pendidikan digital milik Apple Inc. pertama di Asia Tenggara dan ketiga di dunia.
2. MRC Fakultas Teknik UI, Depok
Gedung Manufacturing Research Center (MRC) Fakultas Teknik UI (FTUI) berhasil menjadi pemenang untuk Kategori Special Submission for Energy Efficiency in Building. Penghargaan diberikan untuk sistem Solar Thermal Cooling System (STCS) yang digunakan di gedung MRC FT UI. Dengan sistem ini, gedung MRC menjadi gedung pertama di UI yang menggunakan energi terbarukan sebagai sumber listrik pendingin ruangan.
Solar Thermal Cooling System adalah sistem refrigerasi yang memanfaatkan energi dari matahari untuk memproduksi efek refrigerasi dan kemudian melalui chilled water disalurkan ke terminal pengondisi udara di ruangan-ruangan dalam bangunan.
Sistem penemuan Prof. Muhammad Idrus Alhamid ini sangat hemat konsumsi listrik sehingga dapat membantu mengurangi emisi karbondioksida dari pembangkit berbahan bakar fosil. Selain itu, penggunaan refrigeran yang tidak mengandung substansi penyebab efek rumah kaca dan/atau perusak lapisan ozon yaitu air, membuat sistem ini ramah lingkungan.
3. PT Denso Bekasi Plant, Cikarang
Selanjutnya gedung PT Denso Bekasi Plant yang merupakan anak perusahaan PT Denso Indonesia berhasil meraih 1st runner-up atau juara 2 untuk kategori Large Industry - Energy Management.
Penghargaan ini diraih berkat keberhasilannya dalam menerapkan sistem manajemen energi yang efisien, sehingga mampu mengurangi emisi CO2.
Berdiri sejak Juli 1996, PT Denso Bekasi Plant sendiri adalah sebuah perusahaan penanaman modal asing antara Jepang dengan Indonesia yang merupakan pelopor dalam pembuatan komponen otomotif seperti AC, Busi, filter dan komponen lainnya.
4. Gedung Slamet Bratanata, Jakarta Pusat
Gedung Slamet Branata berhasil meraih 1st runner-up untuk kategori Energy Management in Large Building. Gedung yang menjadi kantor Direktorat Jenderal (Dirjen) EBT dan Konservasi Energi itu merupakan gedung pemerintah pertama di Indonesia yang bersertifikat Manajemen Energi Standar sistem ISO 50001: 2018.
Bangunan tersebut beroperasi dengan sumber listrik dari jaringan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar 1.385 kilovolt ampere (kVA).
Selain itu, Gedung Slamet Bratanata juga didukung energi listrik fotovoltaik (PV) rooftop yang dapat menghasilkan energi hingga 26.000 watt-peak (Wp) dan dua genset cadangan untuk pemadaman darurat.
Adapun penerapan sistem manajemen energi yang dilakukan Kementerian ESDM berhasil mengurangi konsumsi energi hingga 613.188 kilowatt-hour (kWh) dari baseline 2018 atau setara 43.574 dollar AS. Sistem manajemen energi tersebut dapat mengurangi emisi CO2 sebanyak 539,60 ton dan emisi CO2 49,34 ton dari produksi listrik PV.
5. Gedung Chairul Saleh, Jakarta Pusat
Gedung milik Kementerian ESDM lainnya yakni gedung Chairul Saleh juga berhasil menyabet penghargaan dengan meraih 2nd runner-up dalam kategori Small & Medium Building - Energy Management.
Gedung ini telah mengimplementasikan program manajemen energi sejak 2016. Program tersebut dilakukan setiap tahun sebagai komitmen dalam meningkatkan penghematan energi yang ditetapkan berdasarkan baseline pada konsumsi energi 2016.
Pada 2017, upaya penghematan energi dilakukan dengan menerapkan energi terbarukan berupa panel surya dengan kapasitas 34 kilowatt-peak (kWp). Upaya tersebut menghasilkan penghematan energi hingga 81.156 kWh atau setara 5,39 persen dari konsumsi energi 2016.
Dalam upaya efisiensi energi, gedung Chairul Saleh juga mengembangkan program penghematan energi. Pada setiap bulan, pengelola gedung melakukan evaluasi dan audit untuk meningkatkan target penghematan energi.
Memasuki 2020, gedung Chairul Saleh menerapkan sistem manajemen energi ISO 50001:2018. Selain itu, Kementerian ESDM merencanakan tambahan energi terbarukan, yaitu energi bayu atau angin.
Hingga akhir 2021, gedung tersebut ditargetkan mampu mengurangi konsumsi energi hingga 25 persen dari konsumsi energi 2016.
Penulis: Iip M Aditiya