Pertumbuhan ekonomi suatu negara tercermin dari tingkat pengangguran yang ada di berbagai wilayahnya. Upaya untuk mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan peluang kerja menjadi fokus utama pemerintah di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Meskipun ekonomi Indonesia terus berkembang, tantangan pengangguran masih menjadi isu yang perlu mendapat perhatian tersendiri.
Justru Wilayah Jawa Masih Masuk Peringkat Atas
Data terbaru dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2023 menunjukkan tingkat pengangguran terbuka tertinggi di beberapa provinsi di Indonesia.
Di tingkat provinsi, Banten menduduki peringkat pertama dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 7,52%. Hal ini mengindikasikan tingginya ketidakseimbangan antara jumlah penduduk yang mencari pekerjaan dan lapangan kerja yang tersedia. Provinsi Jawa Barat menyusul dengan tingkat pengangguran sebesar 7,44%.
Kepulauan Riau dan DKI Jakarta yang memiliki hubungan erat dengan sektor perdagangan dan industri, juga mengalami tantangan serupa dengan tingkat pengangguran masing-masing di angka 6,80% dan 6,53%.
Sementara Maluku dan Sulawesi Utara di Indonesia bagian timur menunjukkan tingkat pengangguran sebesar 6,31% dan 6,10%.
Selanjutnya, terdapat Aceh yang memiliki tingkat pengangguran di angka 6,03%, dilanjut Sumatera Barat dan Sumatera Utara dengan masing-masing di angka 5,94% serta 5,89%.
Pada peringkat kesepuluh, terdapat Papua yang memiliki tingkat pengangguran terbuka di angka 5,38% pada Agustus 2023.
Peluang Gaji Tinggi di Indonesia Pada Sektor Ini
Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2023 juga merilis data mengenai rata-rata upah atau gaji pekerja Indonesia, yang diuraikan berdasarkan sektor pekerjaan masing-masing.
Sektor informasi dan komunikasi, menjadi peringkat pertama dengan rata-rata upah sebesar Rp 5.125.818. Ini mencerminkan peran pentingnya industri ini dalam menghadirkan lapangan pekerjaan dengan nilai tambah yang signifikan.
Posisi sektor informasi dan komunikasi diikuti oleh sektor aktivitas keuangan dan asuransi dengan rata-rata upah di angka Rp 5.110.190.
Sementara itu, sektor pertambangan dan penggalian, memiliki rata-rata upah di posisi ketiga yaitu Rp 4.795.266. Sektor ini memberikan kontribusi vital terutama dalam sektor pengolahan sumber daya alam.
Pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin menempati posisi selanjutnya dengan rata-rata upah Rp 4.357.011, diikuti sektor real estat dengan upah rata-rata di angka Rp 4.255.738.
Sementara itu, sektor jasa profesional dan perusahaan, bersama dengan administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib, menunjukkan rata-rata upah sebesar Rp 4.040.138 dan Rp 3.967.128.
Jokowi: Indonesia Yakin Masuk Berpendapatan Menengah Atas
Pemerintah Indonesia melalui Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyatakan bahwa Indonesia terus berusaha untuk menekan angka pengangguran. Joko Widodo menyatakan bahwa tingkat pengangguran berhasil diturunkan dari 6,26% pada tathun 2021, menjadi sekitar 5,45% pada tahun 2023.
Tingkat kemiskinan juga mengalami penurunan yang baik dari semula 10,19% pada 2021 menjadi sekitar 9,36% pada 2023.
"Kebijakan fiskal Indonesia termasuk salah satu yang paling efektif dalam menangani pandemi dan menjaga pertumbuhan ekonomi. Defisit fiskal Indonesia sudah kembali di bawah 3 persen PDB," ungkap Joko Widodo yang dilansir oleh Kompas.
Dengan memahami data tingkat pengangguran dan gaji, diharapkan pemerintah dan pemangku kepentingan dapat bekerja sama untuk mengembangkan kebijakan yang berdampak positif dalam menciptakan peluang kerja. Hal ini akan mengurangi tingkat pengangguran di berbagai wilayah di Indonesia.
Penulis: Pierre Rainer
Editor: Iip M Aditiya