Stunting di Indonesia Terus Meningkat, Apa Penyebabnya?
Sosial • 16 Agustus 2024Terdapat 40%, anak usia dini yang mengalami keluhan kesehatan pada 2020. Hal ini mengakibatkan permasalahan stunting atau kekurangan gizi.
Terdapat 40%, anak usia dini yang mengalami keluhan kesehatan pada 2020. Hal ini mengakibatkan permasalahan stunting atau kekurangan gizi.
SKI 2023 mencatat bahwa 81,3% anak di Indonesia, memiliki status gizi yang tergolong normal, Namun, sebanyak 14,1% anak mengalami kondisi stunting
Meski angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi, mayoritas responden sudah memahami apa itu stunting dan dampaknya bagi kesehatan
Balita wasting di Indonesia meningkat pada 2022 menjadi 7,7%. Tahun 2024, pemerintah targetkan proporsi balita wasting di angka 7%
Meski penurunan telah tejadi secara konstan, angka stunting tahun 2023 belum sesuai target. Tahun 2024, Jokowi tetapkan target angka stunting 14%
Dalam simulasi tersebut, siswa-siswa SMP Negeri 2 Curug diberikan alokasi dana sebesar Rp15.000 untuk setiap porsi makan siang dengan empat menu berbeda.
Stunting, yang merupakan masalah utama, masih menjadi fokus utama pemerintah dan masyarakat karena prevalensinya masih tinggi, mencapai 21,6% pada tahun 2022.
Padahal, tidak ada fluktuasi berlebihan di harga telur ayam Indonesia
Indonesia memiliki skor Indeks Kelaparan Global (GHI) sebesar 17,9 poin, yang menunjukkan bahwa Indonesia berada di level sedang/moderat.
Pemerintah menargetkan angka stunting di Indonesia turun menjadi 14% pada 2024 mendatang. Lalu, bagaimana kondisi stunting di tanah air saat ini?
Dibandingkan tahun 2018, angka prevalensi stunting Indonesia mengalami penurunan 9,2% pada tahun 2022
Masih dibutuhkan penekanan hingga 10,4 persen untuk mencapai target prevalensi stunting 14 persen di 2024.
Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.
Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook