Tingkat Partisipasi Pekerja Perempuan ASEAN 2025, Indonesia Nomor Berapa?

Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan di Indonesia jadi yang terendah ketiga di ASEAN pada proyeksi 2025, di angka 54,8%.

Tingkat Partisipasi Pekerja Perempuan ASEAN 2025, Indonesia Nomor Berapa? Ilustrasi Pekerja Perempuan | Pexels/Thirdman

Seiring dengan berkembangnya zaman, partisipasi wanita dalam dunia kerja semakin meningkat. Kenaikan ini menunjukkan pergeseran paradigma lama, bahwa wanita tidak boleh bekerja dan lebih baik tetap di rumah mengurus suami dan anak sebagai ibu rumah tangga. Padahal jauh dari itu, wanita memiliki ambisi dan cita-citanya sendiri, yang kadang tidak bisa diwujudkan dengan hanya berada di rumah melakukan pekerjaan tradisional.

Menurut data dari International Labour Organization (ILO), tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan secara global diproyeksikan akan menyentuh 54,8%. Nilainya tercatat semakin tinggi pada negara berpenghasilan tinggi, mencapai 69,7%, berbeda dengan negara berpenghasilan menengah atas yang hanya 60,3% dan negara berpenghasilan rendah di angka 52,6%. Menariknya, tingkat partisipasi pekerja perempuan terendah ditemukan pada kelompok negara berpenghasilan menengah bawah, yang hanya sebesar 43,4%.

Temuan ini menunjukkan bahwa negara maju cenderung turut mengandalkan sumber daya manusianya, termasuk wanita, dalam berkarya untuk mendorong perekonomian nasional dan kemajuan bangsa. Perempuan memiliki perannya sendiri yang tidak dapat digantikan oleh pria, saling melengkapi satu sama lain.

Di Asia Tenggara, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan diproyeksikan mencapai 58,9% pada 2025. Nilai tersebut menggambarkan proporsi perempuan berusia 15-64 tahun yang bekerja dengan total penduduk wanita usia tersebut. Makin tinggi angkanya, maka makin tinggi pula partisipasi wanita dalam aktivitas ekonomi negara tersebut.

Di Indonesia, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan masih rendah, bahkan jadi yang ketiga terendah secara regional.

Indonesia jadi negara dengan tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan terendah ketiga pada 2025 | GoodStats
Indonesia jadi negara dengan tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan terendah ketiga pada 2025 | GoodStats

Di ASEAN, Kamboja tercatat memiliki tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan tertinggi, mencapai 78,9% pada proyeksi 2025. Hal ini menunjukkan besarnya peran perempuan dalam menggerakan roda perekonomian di negara tersebut. Menyusul di urutan kedua adalah Vietnam dengan 75,3% dan Singapura di posisi ketiga dengan 71,3%.

Sementara itu, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan di Indonesia masih tergolong rendah, diproyeksikan hanya sebesar 54,8% pada 2025, hanya di atas Filipina (51,7%) dan Myanmar (45,2%). 

Dari tahun ke tahun, angkanya tidak banyak berubah. Pada 2015, nilainya sebesar 53,2%, yang kemudian naik tipis menjadi 53,4% pada tahun berikutnya. Angka tertinggi diraih pada 2019, di mana tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan indonesia mencapai 56,3%. Namun setelahnya, tingkat partisipasi terus menurun dan cenderung stabil di angka 54,7%.

Plt. Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kemen PPPA Indra Gunawan menyebutkan bahwa peningkatan tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan dapat membantu memperbaiki indeks ketimpangan gender di Indonesia.

“Salah satu hal krusial yang perlu dilakukan untuk menurunkan Indeks Ketimpangan Gender di Indonesia adalah dengan memperbaiki dimensi pasar tenaga kerja. Peningkatan TPAK perempuan salah satunya bisa dilakukan melalui pengurangan beban kerja perawatan yang selama ini lebih banyak ditanggung oleh perempuan,” ungkap Indra pada acara pembukaan Diseminasi dan Diskusi Publik Hasil Penelitian dengan tema Pekerja Informal Perempuan dalam Ekonomi Digital di Jakarta pada Kamis (30/5/2024).

"Perempuan yang berdaya adalah perempuan yang mampu menjalankan perannya sebagai ibu dan juga berkarier di berbagai bidang yang menjadi minat dan potensinya. Kita berharap agar semua perempuan Indonesia adalah perempuan yang berdaya sehingga anak terlindungi, dan Indonesia maju,” lanjutnya.

Baca Juga: Pemberdayaan Perempuan Indonesia Baru Capai Setengah Nilai Sempurna

Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor

Konten Terkait

Bangga, Rendang Jadi Hidangan Kelapa Terbaik di Dunia 2025

Rendang dinobatkan jadi hidangan kelapa terbaik di dunia pada 2025 dengan rating 4,5. Kue putu dan dadar gulung juga masuk dalam daftar.

Negara dengan Jumlah WNI Terbanyak

Malaysia jadi negara dengan WNI terbanyak, mencapai 2,54 juta penduduk atau lebih dari 50% diaspora Indonesia saat ini.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook