Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan sebanyak 204,8 juta Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu 2024. Hal ini tertuang dalam Keputusan KPU no. 857 tahun 2023 tentang Penetapan Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Tingkat Nasional Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024.
Pada pemilu kali ini, jumlah pemilih muda mendominasi lebih dari setengah total DPT. Tercatat 56,45% atau 113,6 juta pemilih pada Pemilu 2024 merupakan pemilih muda yang berasal dari generasi milenial dan generasi Z.
Hal ini menjadikan anak muda sebagai satu segmen pemilih krusial pada Pemilu 2024. Pendekatan terhadap isu-isu yang diminati anak muda saat ini dianggap menjadi hal penting yang mesti diakomodasi oleh para aktor yang berkontestasi pada pemilu kali ini.
Hasil survei oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang dilakukan pada Agustus 2022 lalu, menunjukkan bahwa isu-isu ekonomi masih menjadi satu isu terdepan yang menarik perhatian para pemilih muda di Indonesia.
Hasil survei opini publik yang dilakukan oleh CSIS terhadap 1.200 sampel berusia 17-39 tahun ini, menempatkan isu kesejahteraan masyarakat sebagai isu yang paling banyak diminati pada Pemilu 2024 dengan persentase sebesar 44,4%.
Diikuti minat pada isu perekonomian lainnya, yakni lapangan pekerjaan, dengan persentase 21,3%. Ketertarikan pada isu pemberantasan korupsi juga menjadi salah satu yang tertinggi, yakni sebesar 15,9%.
Dalam survei ini, sebanyak 34,8% responden juga menempatkan karakter jujur dan antikorupsi sebagai karakter kepemimpinan yang paling dibutuhkan untuk memimpin Indonesia pada periode selanjutnya, mendapat penilaian paling tinggi di antara karakter kepemimpinan lainnya.
Selanjutnya, sebanyak 8,8% responden menempatkan isu demokrasi dan kebebasan sipil sebagai isu yang paling menjadi perhatian pada pemilu kali ini.
Dalam konteks kebebasan sipil, hasil lain dalam survei ini menunjukkan bahwa sebanyak 43,9% responden menyatakan tidak bebas dalam menyampaikan kritik terhadap pemerintah, paling tinggi di antara indikator kebebasan sipil lainnya.
Isu lainnya yang paling diminati oleh para pemilih muda 2024 adalah isu kesehatan, dengan persentase sebesar 6,2%, dan isu terkait lingkungan hidup dengan persentase di angka 2,3%. Sementara 1% responden di antaranya menjawab tidak tahu.
Satu fenomena yang kini mengemuka di masyarakat adalah terkait kecenderungan apatisme dan perilaku pasif yang ditunjukkan anak-anak muda terhadap dinamika politik dalam negeri, khususnya berkaitan dengan politik praktis.
Salah satu hal yang menjadi faktor timbulnya fenomena ini, menurut Aisah Putri Budiarti, peneliti dari Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), ialah kecenderungan aktor/partai politik yang masih memandang pemilih muda hanya sebagai ceruk suara, bukan sebagai kelompok yang memiliki kepentingan, berikut dari isu-isu yang mereka suarakan.
“Tidak ada yang membahas mereka sebagai kelompok yang punya kebutuhan pada program-program tertentu,” ujar Budiarti, dilansir BBC News Indonesia (24/10/2023).
Lebih lanjut, Budiarti mengungkapkan, dominasi dan pengaruh signifikan para pemilih muda pada pemilu kali ini menjadi satu momentum yang perlu dimanfaatkan untuk menyuarakan isu-isu yang menjadi perhatian mereka.
“Anak muda menurut saya sadar bahwa mereka sudah menjadi pemilih yang menjadi fokus Pilpres nanti. Jadi mereka harus memanfaatkan momen itu,” ujarnya.
Penulis: Raka B. Lubis
Editor: Iip M Aditiya