Sulbar dan Gorontalo Jadi Provinsi dengan Tingkat Pengangguran Terendah

Padahal, rasanya amat jarang ditemukan industri berskala besar yang mampu menyerap tenaga kerja yang banyak di Sulbar dan Gorontalo.

Sulbar dan Gorontalo Jadi Provinsi dengan Tingkat Pengangguran Terendah Ilustrasi pengangguran | gdf/Shutterstock

Pengangguran merupakan salah satu masalah serius yang dialami negara-negara dunia, tidak terkecuali Indonesia. Jika kita merujuk data terbaru yang dirilis BPS, tingkat pengangguran terbuka (TPT) atau mereka yang tak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan mencapai angka 5,45% per Februari 2023. Angka tersebut turun dibanding Februari 2022 yang masih 5,83%..

Tidak hanya itu, BPS juga mencatat tingkat pengangguran berkurang di daerah perkotaan dan perdesaan. Tingkat pengangguran di desa turun dari 7,61% ke 7,61%, sementara di kota turun dari 3,72% ke 7,11%.

"Pertumbuhan ekonomi makin baik, ini memberi dampak positif pada penurunan tingkat pengangguran terbuka," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Edy Mahmud dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/5/2023).

10 provinsi dengan tingkat pengangguran terendah | Fauziah/GoodStats

Berbicara level provinsi, siapa sangka, Sulawesi Barat dan Gorontalo menjadi provinsi dengan tingkat pengangguran terendah di Indonesia.

Tingkat pengangguran kedua provinsi tersebut hanya mencatat angka 3,04% dan 3,07% dari total penduduknya. Padahal, rasanya amat jarang ditemukan industri berskala besar yang mampu menyerap tenaga kerja yang banyak di Sulbar dan Gorontalo.

Selanjutnya diposisi ketiga ada Nusa Tenggara Timur dengan persentase sebesar 3,1%, disusul oleh Bengkulu di posisi keempat dengan angka 3,21%.

kemudian peringkat 5-10 diisi provinsi-provinsi yang minim industri manufaktur berskala besar seperti Bengkulu, Sulawesi Tengah, hingga Nusa Tenggara Barat.

Sebaliknya, Banten dan Jawa Barat justru menjadi provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi. Padahal kedua provinsi tersebut merupakan sentra industri berskala besar sekaligus salah satu pusat ekonomi di Indonesia yang mampu menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) yang besar.

Penulis: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Ketimpangan Ekonomi Jawa & Luar Jawa Masih Tinggi, Masalah Multidimensi?

Masalah ketimpangan ekonomi antara Jawa dan luar Jawa menjadi tantangan multidimensional yang memerlukan solusi holistik.

Kelas Menengah ke Bawah Paling Tertekan dari Kebijakan PPN 12%

Kebijakan pemerintah untuk menaikkan PPN menjadi 12% dinilai akan lebih menyengsarakan kelas menengah dibandingkan dengan kelompok ekonomi miskin.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook