Statistik Durasi Pertandingan All England 2022: Banyak Laga Panjang di Sektor Ganda Putri

Berbicara mengenai statistik pertandingan, rata-rata waktu pertandingan ganda putri sepanjang All England 2021 menjadi yang terlama, yakni 51 menit/laga.

Statistik Durasi Pertandingan All England 2022: Banyak Laga Panjang di Sektor Ganda Putri Pasangan Polii/Rahayu berhenti di babak 16 besar All England 2022 karena Apri mengalami cedera di betis | Abdul Razak Latif/Shutterstocl

Gelaran Yonex All England Open Badminton Championship 2022 atau yang lebih akrab disingkat All England 2022 baru saja usai malam (20/3) waktu Indonesia. Turnamen ini memberikan tiga gelar untuk Jepang, satu gelar untuk Indonesia, dan Denmark sebagai negara eropa satu-satunya yang mendapatkan gelar pada tahun ini.

Jepang juara pada sektor tunggal putri lewat wakilnya Akane Yamaguchi setelah mengandaskan wakil Korea Selatan, An Seyoung dua set langsung dengan skor 21-15 pada set pertama dan kedua. Gelar keduanya direbut oleh pasangan Matsuyama/Shida dari ganda putri yang berhasil memenangkan pertandingan melawan pasangan China, Xian/Yu dengan skor 21-13 dan 21-9.

Gelar terakhir Jepang diambil oleh pasangan ganda campuran, Watanabe/Higashino setelah berhasil mengalahkan wakil China, Lyu/Ping dengan skor 21-19 dan 21-19. Indonesia berhasil membawa pulang satu gelar dari hasil All Indonesian Final antara Fikri/Maulana melawan seniornya, Ahsan/Setiawan. Laga dimenangkan Bagas dan Fikri dengan skor 21-19 dan 21-13.

Sementara itu, tunggal putra asal Denmark, Viktor Axelsen menyelamatkan wajah eropa setelah menggaet satu gelar dari wakil India, Lakshya Sen dengan skor 21-10 dan 21-15. Yang unik, tidak ada rubber set atau set penentu pada seluruh laga final All England 2022.

Ganda Putri memiliki rerata pertandingan terlama dibanding empat sektor lain

Rerata durasi pertandingan tiap sektor di All England 2022 | GoodStats

Berbicara mengenai statistik pertandingan, rata-rata waktu pertandingan ganda putri sepanjang All England 2021 menjadi yang terlama ketimbang empat sektor lainnya. Dari total 31 pertandingan yang tersaji dari babak 32 besar hingga final, rata-rata lama pertandingan ganda putri adalah 51 menit per laga.

Padahal, terdapat dua pertandingan pada sektor ini yang terpaksa diakhiri lebih dahulu karena salah satu pasangan cedera. Dua pertandingan tersebut antara lain lolosnya pasangan asal India Jolly/Pullela dari peraih emas Olimpiade Tokyo 2020, Polii/Rahayu akibat cedera betis yang dialami Apri dan lolosnya wakil Korea Selatan, Sohee/Seungchan dari wakil China, Xuan/Ting.

Rerata waktu pertandingan terlama kedua ada pada sektor ganda putra. Jika dibagi, seluruh pertandingan ganda putra sepanjang All England 2022 memiliki rata-rata 46 menit per laga. Pertandingan antara The Minions melawan pasangan Jepang, Koga/Saito menjadi laga dengan durasi terpanjang dari sektor ganda putra, yakni 68 menit.

Sektor tunggal putra menjadi nomor dengan rerata perandingan terlama ketiga di antara sektor lainnya, yakni 45 menit per laga. Jumlah pertandingan pada sektor ini berkurang satu karena wakil India, Lakshya Sen menang WO dari wakil China, Lu Guang Zu. Di samping itu, terdapat pertandingan yang harus diakhiri lebih cepat karena wakil Denmark, Hans Vittinghus mengalami cedera, sehingga Kento Momota lolos ke babak perempat final dengan mudah.

Sektor ganda campuran memiliki rerata lama pertandingan 43 menit per laga. Pertandingan terlama di sektor ini terjadi pada babak 16 besar antara pasangan Jepang, Kaneko/Matsumoto dengan tuan rumah, Ellis/Smith dengan waktu 68 menit. Laga ini dimenangkan pasangan Jepang lewat rubber set dengan skor 21-15, 21-23, dan 22-20.

Sementara itu, tunggal putri menjadi sektor yang memiliki rerata pertandingan paling sebentar sepanjang All England 2022 dibanding empat sektor lainnya, yaitu 38 menit per laga. Terdapat dua pertandingan yang berkurang pada sektor ini karena laga perang saudara sesama wakil China dimenangkan secara WO, yakni laga antara Chen Yu Fei dengan Zhang Yi Man pada babak 32 besar serta Chen Yu Fei dengan He bing Jiao pada perempat final.

Pertandingan dengan durasi terlama: 88 menit

10 pertandingan dengan durasi terlama sepanjang All England 2022 | GoodStats

Berbicara durasi pertandingan, laga-laga pada sektor ganda putri mendominasi deretan pertandingan dengan durasi terlama sepanjang gelaran All England 2022 berlangsung. Laga terlama pada All England tahun ini tersaji pada babak 32 besar, antara pasangan China, Xian/Yu melawan wakil Jepang, Fukushima/Hirota dengan durasi 88 menit. Laga tersebut dimenangkan Xian/Yu tiga set dengan skor 21-19, 11-21, dan 21-11.

Laga kedua dengan durasi terpanjang masih pada babak yang sama dan sektor yang sama, kini pasangan unggulan kedua asal Korea Selatan, Sohee/Seungchan melawan pasangan Bulgaria, Stoeva bersaudara dengan durasi 82 menit. Laga ini dimenangkan pasangan Korsel tersebut dengan skor 16-21, 23-21, dan 23-21.

Laga ketiga dan keempat masih dipegang sektor ganda putri, yakni laga antara wakil Korsel, Eun/Jeong melawan wakil Malaysia, Tan/Muralitharan pada babak 16 besar dengan durasi 79 menit dan laga antara unggulan Indonesia, Polii/Rahayu dengan wakil Denmark Fruergaard/Thygesen dengan durasi 77 menit.

Pertandingan terlama posisi kelima dan keenam ada pada sektor tunggal putra, yakni Lakshya Sen vs Lee Zii Jia (76 menit) dan Lu Guang Zu vs Zhao Jun Peng (75 menit). Sementara itu, laga tunggal putra antara Anders Antonsen vs Loh Kean Yew dan ganda putri antara Tan/Muralitharan vs Iwanaga/Nakanishi sama-sama memiliki durasi 74 menit).

Posisi kesembilan dan kesepuluh diisi kembali oleh sektor ganda putri, yakni pertandingan antara Kititharakul/Prajongjai vs Jille/Seinen (73 menit) dan Xian/Yu vs Kititharakul/Prajongjai (72 menit).

Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Gregoria Berhasil Dapatkan Perunggu, Bagaimana Indeks Pembangunan Olahraga di Indonesia?

Gregoria Mariska Tunjung berhasil meraih medali di Olimpiade Paris 2024, bagaimana Indeks Pembangunan Olahraga di Indonesia setiap tahunnya?

Indonesia Open 2024 Berakhir, Bagaimana Performa Indonesia?

Sempat menyabet dua gelar juara pada Indonesia Open 2018, kini Indonesia bahkan tak meloloskan satupun atletnya ke babak final di gelaran 2024.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook