Ketersediaan akses air bersih, termasuk air minum dan sanitasi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Memastikan akses ke sanitasi dan air minum yang dikelola dengan aman sangat penting bagi kesehatan dan mencegah penularan penyakit.
Berkaitan dengan hal ini, Indeks Kinerja Lingkungan (Environmental Performance Index/EPI) 2022 mengkaji mengenai akses sanitasi dan air minum aman dari total 180 negara di dunia. Ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada negara-negara di seluruh dunia mengenai kelayakan infrastruktur air guna menjaga kesehatan masyakarat.
Terdapat dua indikator yang digunakan EPI 2022 untuk mengukur akses sanitasi dan air minum yang aman, yaitu sanitasi tidak aman dan air minum tidak aman. Pengukuran tersebut disesuaikan dengan disabilitas standar usia per 100 ribu orang akibat minimnya akses ke fasilitas sanitasi yang memadai dan air minum aman.
Jika dilihat berdasarkan wilayah, Singapura merupakan negara yang memiliki akses sanitasi dan air minum terbaik di Asia Tenggara pada tahun 2022. EPI mencatat, Singapura menempati urutan ke-21 dalam skala global dengan skor sebesar 93,3 poin.
“Singapura menjadi negara dengan akses sanitasi dan air minum terbaik di antara negara-negara ini (wilayah Asia Tenggara). Singapura juga telah memperluas infrastruktur airnya, seperti sistem tangkapan air hujan dan memaksimalkan proses daur ulang,” tulis laporan.
Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Berdasarkan laporan EPI, Indonesia berada di urutan ke-125 dalam skala global dan ke-9 di wilayah Asia Tenggara. Pada tahun 2022, kualitas akses sanitasi dan air minum di Indonesia hanya mendapatkan skor sebesar 28,5 poin.
“Meskipun merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia rupanya masih menghadapi risiko dari minimnya akses ke sanitasi dan air minum. Bahkan, pada tahun 2022 hampir 25 juta orang di Indonesia kekurangan akses ke sanitasi layak, yang menyebabkan pasokan dan sumber air terkontaminasi,” tulis laporan EPI.
Sehubungan dengan ini, pemerintah Indonesia telah menargetkan capaian 100% air minum layak dan 15% akses air minum aman pada tahun 2024 mendatang. Adapun, target tersebut terkandung dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Tak hanya akses air minum layak dan aman, rencana lima tahunan tersebut juga menargetkan capaian 90% akses sanitasi layak, termasuk 15% akses sanitasi aman dan 0% Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
“Saat ini pemerintah sedang menyelaraskan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dengan RPJMN untuk mewujudkan capaian akses sanitasi dan air minum layak. Di tahun 2022, cakupan layanan air minum telah mencapai 91,05% dan peningkatan akses sanitasi sebesar 80,92%,” jelas Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dikutip dari Indonesia.go.id.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya