Singapura menduduki peringkat nomor satu sebagai negara dengan paspor terkuat se-Asia Tenggara (ASEAN) dan nomor dua di dunia setelah Jepang. Penduduk Singapura kini bisa berkunjung ke 192 negara tanpa menggunakan visa menurut laporan Henley Passport Index dari perusahaan konsultan migrasi yang berbasis di Inggris Henley & Partners pada Kuartal III/2022.
Indeks tersebut dibuat untuk menentukan peringkat paspor global berdasarkan kemudahan akses yang diberikan dari total 199 negara di dunia. Henley & Partners memperbarui indeks ini sepanjang tahun secara real time, termasuk bila ada perubahan kebijakan terkait visa pada negara-negara terdaftar.
Dengan akses bebas visa, pemilik paspor tak perlu mengurusi dokumen-dokumen resmi perizinan dan membayar visa sebelum keberangkatan. Paspor cukup akan diberi stempel di imigrasi dan langsung diperbolehkan untuk memasuki negara yang ingin dikunjungi.
Sementara itu, Malaysia menyusul Singapura sebagai negara dengan akses bebas visa terbanyak di wilayah ASEAN dengan jumlah 179 negara. Berikutnya, ada Brunei Darussalam di urutan ketiga dengan akses bebas visa di 166 negara.
Selanjutnya, Timor Leste menduduki peringkat keempat dengan akses bebas visa di 94 negara. Disusul oleh Thailand sebanyak 79 negara.
Adapun, Indonesia berada di posisi keenam di Asia Tenggara dan ke-76 di dunia dengan total akses bebas visa ke 72 negara pada Kuartal III/2022, bersama dengan Kenya, Tanzania, serta Zambia.
Laporan menyebut bahwa sejak 2017, negara-negara di Asia nyaris tidak tampil di peringkat sepuluh besar dalam daftar. Kini, negara-negara Asia berhasil menempati posisi tiga teratas, yakni Jepang, Singapura, dan Korea Selatan dengan paspor paling kuat, membalikkan dominasi negara-negara Eropa pada era pra-pandemi Covid-19.
Meski begitu, menurut International Air Transport Association (IATA), permintaan perjalanan penumpang internasional yang menggunakan jalur udara di kawasan Asia-Pasifik masih kurang dari seperlima jika dibandingkan pada era pra-pandemi. Kebijakan negara-negara di Asia yang ketat terhadap Covid-19 juga menjadikan pemanfaatan kebebasan perjalanan lebih kecil ketimbang negara-negara Eropa atau Amerika.
==
Mari menjadi bagian responden survei GoodStats mengenai "Prevelensi Liburan Masyarakat Indonesia" dengan mengisi link survei berikut.
Hadiah saldo eMoney bagi responden terpilih
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya