Bulan puasa merupakan ibadah yang dijalankan umat muslim di seluruh dunia dengan menahan diri dari makan, minum, serta hal-hal yang dapat membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga matahari terbenam.
Goodstats telah merangkumnya pada artikel ini mengenai faktor penyebab dan daftar negara dengan durasi terlama dan tercepat.
Apa alasan Durasi Puasa Berbeda-beda?
Banyak yang mungkin bertanya-tanya, mengapa setiap negara memiliki durasi puasa yang tidak sama, berikut alasan faktor yang dapat mempengaruhinya.
1. Waktu Puasa Ditentukan oleh Fenomena Alam
Perbedaan durasi puasa di setiap negara terjadi karena acuan pada waktu, yaitu dari terbit fajar hingga matahari terbenam. Hal ini dipengaruhi oleh pergerakan bumi dengan rotasi dan revolusi yang dapat menentukan panjang siang dan malam pada tiap wilayah.
2. Pengaruh Rotasi dan Revolusi terhadap Durasi Puasa
Rotasi bumi menyebabkan pergantian siang dan malam, sedangkan revolusi bumi dapat memengaruhi panjangnya waktu di berbagai daerah. Adanya perbedaan ini dapat membuat durasi puasa di setiap negara bervariasi.
Lamanya waktu puasa di setiap negara berbeda-beda karena terjadi perbedaan geografis dan posisi lintang di suatu wilayah. Hal ini dapat membuat durasi puasa di berbagai belahan dunia bervariasi.
Negara dengan Durasi Puasa Tercepat di Dunia
Beberapa kota di dunia memiliki durasi puasa yang lebih singkat dibandingkan dengan negara lain, seperti Johannesburg, Afrika Selatan menjadi kota dengan waktu puasa tercepat sekitar 13 jam 09 menit. Disusul oleh Buenos Aires di Argentina, Montevideo di Uruguay, Ciudad del Este di Paraguay, dan Brasil memiliki masing-masing durasi puasa sekitar 13 jam 10 menit.
Kemudian, Harare di Zimbabwe dan Luanda di Angola memiliki waktu puasa sekitar 13 jam 11 menit. Sementara itu, Indonesia tepatnya Jakarta berpuasa selama 13 jam 13 menit, diikuti oleh Puerto Montt di Chile dan Canberra di Australia dengan durasi puasa sekitar 13 jam 14 menit.
Negara-negara tersebut umumnya terletak di dekat garis khatulistiwa, sehingga panjang siang dan malam relatif stabil sepanjang tahun. Hal ini berbeda dengan negara-negara yang terletak di belahan bumi utara atau selatan yang mengalami perubahan durasi siang dan malam secara ekstrim tergantung pada musim di kala itu.
Negara dengan Memiliki Durasi Puasa Terlama di Dunia
Menurut Islamic Finder, beberapa kota di belahan bumi utara mengalami durasi puasa yang lebih panjang dibandingkan wilayah lain.
Nuuk di Greenland menjadi kota dengan waktu puasa terlama mencapai 16 jam 31 menit. Secara geografis, Nuuk terletak dekat dengan Lingkar Arktik pada koordinat 64°10’N, yang menyebabkan siang hari lebih panjang, terutama saat musim panas. Posisi kedua ditempati oleh Reykjavik di Islandia dengan durasi puasa 16 jam 29 menit.
Selain itu, beberapa kota lain di belahan bumi utara juga mengalami puasa dengan durasi yang cukup panjang, seperti Oslo di Norwegia 15 jam 40 menit, Helsinki di Finlandia 15 jam 36 menit, Stockholm di Swedia 15 jam 35 menit, serta Glasgow di Skotlandia 15 jam 05 menit.
Kota-kota lainnya seperti Dublin di Irlandia 14 jam 55 menit, Berlin di Jerman 14 jam 50 menit, Moskow di Rusia 14 jam 51 menit, Amsterdam di Belanda 14 jam 50 menit juga masuk ke dalam daftar wilayah dengan waktu puasa yang cukup lama.
Semakin ke arah utara, durasi puasa cenderung lebih panjang karena adanya kemiringan rotasi bumi yang menyebabkan wilayah tersebut menerima sinar matahari lebih lama, terutama saat musim panas. Akibatnya, pada siang hari berlangsung lebih panjang dan waktu berbuka puasa pun lebih lama dibandingkan negara yang lebih dekat dengan garis khatulistiwa.
Baca Juga: Survei GoodStats: Bagaimana Publik Indonesia Rayakan Ramadan & Idulfitri 2025?
Penulis: Ucy Sugiarti
Editor: Muhammad Sholeh