Beras yang bisa dimasak menjadi nasi menjadi hal yang penting untuk kelangsungan hidup masyarakat. Meski tak semua belahan dunia menjadikan nasi sebagai makanan pokok, di berbagai negara yang “menghamba” kepada nasi. Beras menjadi kebutuhan yang penting, tak terkecuali di Indonesia.
Menurut data dari World Agricultural Production, Cina menjadi negara dengan produksi beras terbanyak di tahun 2022. Disusul di bawahnya oleh Bangladesh, Indonesia, Vietnam dan Thailand. China tercatat memproduksi sebanyak 147 juta ton beras di tahun 2022. Sementara India, Bangladesh dan Indonesia memproduksi beras masing-masing di angka 124,35 dan 34 juta ton di tahun 2022. Selain itu, Vietnam dan Thailand memproduksi masing-masing sebanyak 27 dan 20 juta ton pada tahun yang sama.
Tentu produksi yang tinggi juga bisa diasumsikan sebagai pemenuhan untuk konsumsi masyarakatnya dan juga berbanding lurus dengan jumlah populasi. Cina tercatat sebagai negara dengan populasi terbanyak di dunia dengan total 1,45 miliar penduduk di tahun 2022, jadi tak heran jika produksi pemenuhan kebutuhan beras yang menjadi bahan makanan pokok mereka juga menjadi tinggi.
Begitupun dengan India dan Indonesia, yang memiliki angka produksi beras tinggi dikarenakan tingginya populasi serta nasi yang berperan sebagai makanan pokok.
Sayangnya berbagai negara muncul sebagai produsen beras yang tinggi, rupanya tak juga cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Cina memiliki angka produksi beras sebanyak 147 juta ton, sementara menurut data yang tercatat dari United States Department of Agriculture angka konsumsinya berada di atasnya yakni 154,9 juta ton.
Kasus serupa juga terjadi di Bangladesh dan Indonesia. dua negara tersebut memiliki angka produksi beras masing-masing sebanyak 35,6 dan 34,6 juta ton. Sementara konsumsi beras Bangladesh di tahun yang sama berada di angka 37,3 juta ton. Setelah Bangladesh, Indonesia tercatat memiliki angka konsumsi beras di angka 35,2 juta ton.
Angka konsumsi yang cenderung lebih tinggi dari produksi tersebut, menjadi jawaban mengapa di tengah produksi beras yang tinggi tak jarang pemerintah Indonesia dan berbagai negara lain tetap melakukan impor beras. Produksi lokal saja belum cukup memenuhi angka konsumsi beras.
Penulis: Puja Pratama Ridwan
Editor: Iip M Aditiya