Litbang Kompas: Hampir Setengah Warga Jateng Belum Tentukan Pilihannya di Pilkada 2024

Dari survei yang diadakan Litbang Kompas, sebesar 43,1% warga Jawa Tengah belum tentukan siapa pilihannya di Pilkada 2024

Litbang Kompas: Hampir Setengah Warga Jateng Belum Tentukan Pilihannya di Pilkada 2024 Debat Pilkada Jawa tengah | KPU Jawa tengah

Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024 menjadi sorotan seusai dilaksanakannya pemilihan presiden Republik Indonesia untuk tahun 2024-2029. Pilkada tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pilkada tahun ini akan dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.

Salah satu yang menyita perhatian adalah pemilihan pasangan bakal calon kepala daerah di Provinsi Jawa Tengah. Provinsi tersebut akan menyajikan persaingan panas antara pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan Ahmad Lutfhi-Taj Yasin.

Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi yang diusung oleh oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P mendapatkan nomor urut satu. Sedangkan pasangan dari Ahmad Luthfi-Taj Yasin yang didukung oleh Partai Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus mendapat nomor urut dua.

43,1% Warga Jateng belum menentukan pilihannya di Pilkada Jateng 2024 | GoodStats

Dilansir dari temuan Litbang Kompas yang diterbitkan Senin, 4 Oktober 2024 menunjukan 43,1% warga Jawa Tengah belum menentukan siapa pilihannya. Menurut Vincentius Gitiyarko ,selaku Peneliti Litbang Kompas, peristiwa hampir setengah warga Jateng belum menjawab atau menentukan pilihan adalah sebuah keanehan. Karena jika dilihat dari angka partisipasi warga Jateng dalam pemilu kemarin, sekitar 80% warga Jateng turut berpartisipasi.

“Sekitar 43,1% responden itu belum menjawab atau belum menentukan pilihannya, ini kita bisa lihat bahwa angka ini sebenarnya masih relatif tinggi. Misalnya jika kita bandingkan dengan tingkat partisipasi pemilih di Jateng dalam 2 Pilpres terakhir, itu angkanya sekitar 80%, artinya angka golput di Jawa Tengah itu relatif rendah,” ujar Peneliti Litbang Kompas Vincentius Gitiyarko dalam Kompas TV, Senin, 4 Oktober 2024.

Temuan tersebut juga menunjukan tingkat elektabilitas kedua pasangan tersebut. Pasangan nomor urut satu, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, mendapatkan elektabilitas 28,8%. Sementara pasangan nomor urut dua, Ahmad Lutfhi-Taj Yasin, mendapatkan tingkat elektabilitas 28,1%.

Angka dari temuan tersebut ialah jawaban dari model tertutup dengan pilihan jawaban terbatas dan dibacakan kepada 1.000 responden pemilih Jawa Tengah. Survei tersebut dilakukan dengan menggunakan metode pada tanggal 15-20 Oktober 2024 dengan margin-of-eror sekitar 3,1%.

Mayoritas Baby Boomers Belum Menentukan Pilihannya

Melihat berdasarkan cross elektabilitas, Baby Boomers menjadi generasi tertinggi yang belum menentukan siapa pilihannya dalam survei tersebut. Generasi yang berusia sekitar 58-76 tahun tersebut tingkat belum menentukan siapa pilihannya mencapai angka 54,6%. Di urutan kedua, generasi yang belum menentukan pilihannya di Pilkada Jateng 2024 jatuh kepada Generasi X. 44,5% generasi X belum menentukan siapa pilihannya.

TIngkat persentase yang belum menentukan pilhannya berdasarkan generasi | GoodStats
TIngkat persentase yang belum menentukan pilhannya berdasarkan generasi | GoodStats

Adapun di peringkat ketiga ditempati oleh Generasi Y-Madya. Generasi yang memiliki umur di usia 36-43 tahun tersebut mencapai angka 44,4%. Adapun lebih lanjut posisi keempat diisi oleh Generasi Y-Muda dengan rentang usia 28-35 tahun. Generasi tersebut memiliki angka 40,7%. Sedangkan di urutan kelima terdapat Generasi Z atau Gen-Z dengan rentang usia < 28 tahun. Gen Z memiliki nilai 38,3%. 

Adapun alasan terbesar yang melatar belakangi masih banyaknya warga Jateng yang belum memilih ialah masih menunggu proses kampanye atau debat. Alasan tersebut mencapai 42,9%.

Alasan kedua ialah menunggu saran dari orang yang dipercaya dengan persentase 11,6%. Adapun alasan lainnya, yaitu belum mengetahui latar belakang senilai 4,1%, belum kenal 3,6%, calon tidak sesuai keinginan 2,6%, masih bingung 2,2%, belum mengetahui visi dan misi 2,1% dan lainnya senilai 5,3%.

Baca Juga: Elektabilitas Pemilihan Presiden AS 2024

Penulis: Fauzi Ibrahim
Editor: Editor

Konten Terkait

Kurang Informasi Jadi Kendala Partisipasi Masyarakat dalam Politik Lokal, Bagaimana Solusinya?

Kurangnya informasi yang diterima oleh masyarakat mengenai politik menjadi pengaruh besar penyebab warga kurang berpartisipasi dalam politik lokal.

Angka Harapan Hidup Indonesia di Bawah Rata-rata Dunia

Angka Harapan Hidup di beberapa negara mencapai lebih dari 80 tahun, bagaimana dengan Indonesia?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook