Liliyana Natsir jadi Atlet Indonesia ke-10 yang Masuk BWF Hall of Fame, Siapa Saja Sebelumnya?

Sang peraih emas Olimpiade Rio 2016 bersama Tontowi Ahmad tersebut resmi masuk ke dalam daftar Hall of Fame Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).

Liliyana Natsir jadi Atlet Indonesia ke-10 yang Masuk BWF Hall of Fame, Siapa Saja Sebelumnya? Salah satu legenda bulu tangkis Indonesia, Liliyana Natsir ketika menerima penghargaan BWF Hall of Fame | Humas PP PBSI

Ada beberapa momen penting khususnya bagi para pencinta bulu tangkis Indonesia yang terjadi dalam dua pekan terakhir di Istora Senayan, Jakarta. Setelah peraih emas Olimpiade Tokyo 2022 asal Indonesia, Greysia Polii resmi memutuskan pensiun pada gelaran Indonesia Masters 2022 (12/6), kini giliran Liliyana Natsir yang merekam momen penting pada gelaran Indonesia Open 2022.

Sang peraih emas Olimpiade Rio 2016 bersama Tontowi Ahmad tersebut resmi masuk ke dalam daftar Hall of Fame Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Hari penganugerahan tersebut dilakukan bertepatan dengan semifinal Indonesia Open 2022 (18/6).

Bagi Natsir, Istora merupakan tempat yang bersejarah. Sebab, stadion ini juga menjadi tempat terakhir kali dirinya bermain sebagai pebulu tangkis professional dalam pertandingan resmi.

"Ini sangat berarti bagi saya. Artinya, saya diakui tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di mata dunia. Saya berharap ini akan memotivasi para junior utuk membawa lebih banyak kehormatan untuk Indonesia. Saya merasa sangat senang dan bersemangat. Ini adalah peristiwa yang tak terlupakan dalam karier saya," kata wanita yang akrab disapa Butet, dilansir situs resmi BWF (18/6).

"(Mendapat penghargaan ini di Istora) sangat spesial bagi saya. Ketika saya pensiun dan sekarang Istora membuat saya merasa sangat baik. Saya telah merindukan Istora dan bertemu teman-teman. Biasanya saya datang ke sini untuk bermain, tetapi hari ini berbeda," lanjutnya.

Dengan penghargaan ini, Natsir menjadi pemain ke-10 Indonesia yang terdaftar dalam BWF Hall of Fame. Dirinya juga merupakan wanita Indonesia kedua yang mendapatkan penghargaan ini setelah seniornya, Susi Susanti yang telah mendapatkannya pada 2004 silam.

China menjadi negara dengan penyumbang atlet terbanyak dalam BWF Hall of Fame | GoodStats

Hingga 22/6, terdapat 73 atlet yang tercatat dalam BWF Hall of Fame. Dari seluruh atlet tersebut, atlet asal China menjadi penyumbang terbanyak dengan 19 atlet. Zhao Yunlei menjadi yang teranyar setelah resmi masuk Hall of Fame pada 21 Juni lalu.

Inggris menjadi negara kedua dengan atlet terbanyak di Hall of Fame dengan 11 atlet, diikuti Indonesia dengan 10 atlet. Denmark dan Korea Selatan masing-masing memiliki 9 atlet, sedangkan Malaysia 4 atlet.

Terdapat masing-masing dua atlet Amerika Serikat (AS) dan Irlandia yang masuk BWF Hall of Fame, sementara Jepang, Skotlandia, Swedia, dan Thailand masing-masing memiliki satu perwakilan. Selain itu, terdapat dua atlet yang pernah berkebangsaan Malaysia dan Singapura, serta satu atlet yang pernah berkebangsaan AS dan Inggris yang juga masuk ke dalam daftar tersebut.

10 atlet Indonesia yang masuk ke dalam BWF Hall of Fame selain Natsir dan Susi antara lain Rudy Hartono Kurniawan (1997), Dick Sudirman (1997), Christian Hadinata (2001), Liem Swie King (2002), Tjun Tjun (2009), Johan Wahjudi (2009), Rexy Mainaky (2009), dan Ricky Subagja (2009).

Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Gregoria Berhasil Dapatkan Perunggu, Bagaimana Indeks Pembangunan Olahraga di Indonesia?

Gregoria Mariska Tunjung berhasil meraih medali di Olimpiade Paris 2024, bagaimana Indeks Pembangunan Olahraga di Indonesia setiap tahunnya?

Update Ranking BWF: Ginting Naik ke Peringkat 3 Kategori Men’s Singles

Anthony Ginting berhasil meraih peringkat 3 pada BWF World Rankings tunggal putra, sementara Jonathan Christie menyusul di peringkat 5 setelah naik 4 peringkat.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook