Beredar surat telegram Kapolri yang mengungkap beberapa hal terkait mutasi jabatan dalam tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Dalam dokumen tersebut, sebanyak 309 personel Polri mengalami beberapa perubahan jabatan atau mutasi, termasuk 1 di antaranya dinyatakan demosi. Personel-personel tersebut terdiri atas personel Perwira Tinggi (Pati) dan juga Perwira Menengah (Pamen).
Telegram Kapolri yang diterbitkan pada 20 September 2024 ini terdiri atas 4 Surat Telegram yaitu ST/2098/IX/KEP./2024, ST/2099/IX/KEP./2024, ST/2100/IX/KEP./2024, serta ST/2101/IX/KEP./2024.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan bahwa hal seperti ini menjadi sesuatu yang biasa di tubuh Polri sebagai sebuah organisasi. Hal ini diupayakan untuk menciptakan pelayanan kepada masyarakat Indonesia yang lebih optimal.
"Mutasi dan rotasi adalah proses alamiah di organisasi dalam rangka meningkatkan kinerja, tour of duty area," sebut Trunoyudo dalam pemberitaan CNN Indonesia.
167 Kombes Terdampak, 42 Personel Pensiun
Adapun mutasi dan promosi yang dilakukan di internal Polri terbagi atas beberapa jabatan. Jabatan yang terdampak mutasi paling banyak ada di jabatan IIB/Kombes sebanyak 167 personel. 24 personel dari jabatan IIA/Brigjen juga turut terdampak.
Sementara itu, terdapat 21 personel yang dinyatakan memperoleh Penugasan Khusus (Gassus). Sebaliknya, sebanyak 2 personel dinyatakan telah menyelesaikan gassus.
Sebanyak 42 personel Polri dinyatakan telah memasuki masa pensiun. Kemudian, 1 personel dinyatakan sakit sementara 1 personel lainnya mengalami demosi.
Ada Kapolda dan Wakapolda Baru
Sebanyak 4 Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) dan 4 Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) baru telah ditetapkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Jumat (20/9). Sebagian Kapolda baru merupakan Kapolda di provinsi lain atau bekerja di Polri. Berikut nama Kapolda sekaligus Wakapolda yang baru saja ditetapkan.
4 Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) baru:
- Kapolda Sumsel Irjen Andi Rian Ryacudu Djajadi (sebelumnya Kapolda Sulsel)
- Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan Wibisono (sebelumnya Kapolda Sulut)
- Kapolda Sulut Irjen Roycke Harry Langie (sebelumnya Kakorbinmas Baharkam Polri)
- Kapolda NTB Irjen Hadi Gunawan yang (sebelumnya Koorsahli Kapolri)
4 Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) baru:
- Wakapolda Jatim Kombes Pasma Royce
- Wakapolda Jabar Kombes Wibowo
- Wakapolda Bali Brigjen I Komang Sandi Arsana
- Wakapolda Babel Brigjen Tony Harsono
Satuan Kerja Baru: Bagian Perempuan, Anak, dan Perdagangan Orang
Terdapat pula jabatan baru dalam ST yang disahkan Kapolri tersebut. Brigjen Pol Dra. Desy Andriani, Psikolog Kepolisian Utama Tk1 SSDM Polri diangkat dalam sebuah jabatan baru yaitu Direktorat Tindak Pidana Perempuan dan Anak (PPA) dan Pidana Perdagangan Orang (PPO).
Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani mengapresiasi hal ini. Ia menyebut bahwa pelaporan dan jenis kasus kekerasan perempuan menjadi semakin kompleks dan genting. Oleh karena itu, ia mengharapkan penguatan struktur PPA-PPO ini diperkuat, agar kokoh hingga ke daerah.
”Tugas Direktorat ini tidak mudah, khususnya dalam membangun perspektif korban dan mengintegrasikan layanan penegakan hukum dengan layanan perlindungan dan pemulihan korban. Kami berharap lewat Dir PPA-PPO penanganan dan perlindungan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak akan lebih optimal dan komprehensif,” tuturnya mengutip Mitra Polri.
Penulis: Pierre Rainer
Editor: Editor