Presiden terpilih Prabowo Subianto baru saja melantik Kabinet Merah Putih pada Minggu (20/10) dan Senin (21/10). Kabinet ini akan memimpin pemerintahan Indonesia selama lima tahun ke depan dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Uniknya, 17 dari menteri yang dilantik merupakan bekas anggota kabinet Presiden Joko Widodo, menandakan kesinambungan kebijakan sekaligus pergeseran strategis yang dilakukan oleh Prabowo. Berikut ini adalah tinjauan lebih mendalam tentang latar belakang 108 tokoh yang dipanggil Prabowo sebelum pelantikan, serta komposisi Kabinet Merah Putih.
Latar Belakang 108 Tokoh yang Dipanggil Prabowo
Sepekan sebelum pelantikannya, Prabowo Subianto memanggil 108 tokoh ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Pemanggilan ini dilakukan untuk proses seleksi calon menteri dan wakil menteri yang akan mengisi pos dalam Kabinet Merah Putih. Para tokoh ini memiliki latar belakang yang sangat beragam, mulai dari politikus partai, profesional, aparatur sipil negara (ASN), hingga tokoh agama, aktivis, dan pengusaha.
Sebanyak 17 di antara mereka adalah mantan menteri di era Jokowi, sementara 15 berasal dari ASN. Sejumlah 10 wakil menteri juga dipanggil, bersama dengan politisi dari partai besar seperti Gerindra (9 orang), Golkar (8 orang), serta partai-partai lain yang masing-masing ditotalkan mengirimkan 16 orang. Selain itu, ada pula pengusaha, relawan, dan tokoh-tokoh akademisi, menunjukkan Prabowo untuk menyusun kabinet yang berimbang antara politisi dan profesional (zaken).
Berdasarkan data visual dari GoodStats, komposisi latar belakang tokoh-tokoh yang dipanggil oleh Prabowo terlihat bervariasi. Selain dominasi mantan menteri Jokowi, Prabowo juga menggandeng banyak politikus dari berbagai partai serta tokoh yang memiliki pengalaman di bidang tertentu seperti pengusaha dan aktivis.
Berikut 108 nama tokoh yang dipanggil prabowo:
Hari Pertama, Senin (14/10).
- Prasetio Hadi (Gerindra)
- Sugiono (Gerindra)
- Widiyanti Putri Wardhana (Profesional)
- Natalius Pigai (eks Komisioner Komnas HAM)
- Yandri Susanto (PAN)
- Fadli Zon (Gerindra)
- Nusron Wahid (Golkar)
- Gus Ipul/ Saefullah Yusuf (PKB, Sekjen PBNU)
- Maruarar Sirait (Gerindra)
- Abdul Kadir Karding (PKB)
- Wihaji (Golkar)
- Teuku Riefky Harsya (Demokrat)
- Arifatul Khoiri (Profesional)
- Prof Yassierli (Profesional, utusan PKS)
- Satrio Brodjonegoro (Profesional)
- Agus Harimurti Yudhoyono (Demokrat, Menteri ATR/Kepala BPN)
- Zulkifli Hasan (PAN, Menteri Perdagangan)
- Bahlil Lahadalia (Golkar, Menteri ESDM)
- Yusril Ihza Mahendra (Pengacara)
- Abdul Mu'ti (Sekum Muhammadiyah)
- Iftitah Sulaiman (Demokrat)
- Muhaimin Iskandar (PKB)
- Tito Karnavian (Mendagri)
- Agus Andrianto (Wakapolri)
- Raja Juli Antoni (PSI)
- Agus Gumiwang (Golkar)
- Pratikno (Mensesneg)
- Maman Abdurrahman (Golkar)
- Ribka Haluk (Pj Gub Papua Tengah)
- Budi Santoso (Sekjen Kemendag)
- Sakti Wahyu Trenggono (Menteri KKP)
- Dudy Purwagandhi (Dewan komisaris PLN)
- Rachmat Pambudy (Gerindra)
- Nasaruddin Umar (Imam Besar Istiqlal)
- Amran Sulaiman (Menteri Pertanian)
- Erick Thohir (Menteri BUMN)
- Dito Ariotedjo (Golkar, Menpora)
- Budi Gunadi Sadikin (Menkes)
- Hanif Faisol Nurofiq (Dirjen KLHK)
- Sultan Bacthiar (Ketua DPD)
- Dody Hanggodo (Profesional)
- Airlangga Hartarto (Golkar, Menko Perekonomian)
- Sri Mulyani (Menteri Keuangan)
- Supratman Andi Atgas (Gerindra, Menkumham)
- Veronica Tan
- Donny Ermawan Taufanto (Plt Sekjen Kemhan)
- Roesan Roslani (Menteri Investasi)
- Herindra (Wamenhan)
- Meutya Hafid (Golkar)
Hari Kedua, Selasa (15/10).
- Anis Matta (Gelora)
- Dzulfikar Ahmad Tawalla (Muhammadiyah)
- Bima Arya (PAN)
- Christina Aryani (Golkar)
- Viva Yoga Mauladi (PAN)
- Isyana Bagoes Oka (PSI)
- Budiman Sudjatmiko (Profesional)
- Arrmanatha Nasir (Dubes RI untuk PBB)
- Dony Oskaria (Injourney)
- Kartika Wirjoatmodjo (Wamen BUMN)
- Immanuel Ebenezer (Relawan)
- Angga Raka Prabowo (Gerindra)
- Fahri Hamzah (Gelora)
- Todotua Pasaribu (TKN Prabowo-Gibran)
- Yuliot Tanjung (Wamen Investasi)
- Romo Muhammad Syafi'i (Gerindra)
- Diana Kusumastuti (PUPR)
- Nezar Patria (Wamenkominfo)
- Ossy Dermawan (Demokrat)
- Aminuddin Maruf (TKN Prabowo-Gibran)
- Giring Ganesha (PSI)
- Helvi Yuni Moraza (Komisaris LEN)
- Fajar Riza Ulhaq (Muhammadiyah)
- Juri Ardiantoro (KSP)
- Otto Hasibuan (Advokat)
- Diaz Hendropriyono (PKPI, Stafsus Presiden Jokowi)
- Agus Jabo Priyono (Partai Prima)
- Silmy Karim (Dirjen Imigrasi)
- Taufik Hidayat (Gerindra)
- Dahnil Anzar Simanjuntak (Gerindra, Jubir Menhan Prabowo)
- Faisol Riza (PKB)
- Stella Christie (Akademisi)
- Budi Arie Setiadi (Menkominfo, Ketum Projo)
- Didit Herdiawan (Asisten Khusus Menhan)
- Bambang Eko Suhariyanto (Staf Ahli Menhan)
- Mugiyanto Sipin (KSP)
- Sulaiman Umar (TKD Prabowo-Gibran Kalsel)
- Ahmad Riza Patria (Gerindra)
- Edward Omar Sharif Hiariej (Eks Wamenkumham)
- Dyah Roro Esti (Golkar)
- Dudung Abdurachman (EKS KSAD)
- Raffi Ahmad (Selebriti)
- Miftah Maulana Habiburrahman (Agamawan)
- Mardiono (PPP)
- Ahmad Ridha Sabana (Garuda)
- Suntana (Eks Kabaintelkam Polri)
- Lodewijk F Paulus (Golkar)
- Atip Latifulhayat (Guru Besar FH Unpad)
- Purwadi Arianto (Eks Kalemdiklat Polri)
- Thomas Djiwandono (Gerindra)
- Suahasil Nazara (Wamenkeu)
- Yovie Widianto (Musisi)
- Irfan Yusuf (Gerindra)
- Anggito Abimanyu (Akademisi UGM)
- Hasan Nasbi (Kepala Kantor Komunikasi Publik Presiden Jokowi)
- Haikal Hassan Baras (Relawan)
- Fauzan (Eks Rektor UMM)
- Iwan Bomba (Pengusaha)
- Afriansyah Noor (PBB)
Seleksi calon anggota kabinet berlangsung cukup intensif selama beberapa hari. Pada Senin (14/10) dan Selasa (15/10), Prabowo memanggil lebih dari 100 tokoh ke kediamannya di Kertanegara. Para tokoh tersebut kemudian mengikuti pembekalan lebih lanjut di Hambalang, Bogor, pada Rabu (16/10).
Selama seleksi tersebut, Prabowo menekankan bahwa proses seleksi sudah dimulai sejak jauh hari sebelum undangan resmi dikeluarkan. Ia juga mengungkapkan bahwa para calon menteri dan wakil menteri yang dipanggil telah menyatakan kesediaan mereka untuk bergabung dalam kabinetnya.
Beberapa nama terkenal yang dipanggil tetapi tidak akhirnya masuk kabinet di antaranya adalah Plt Ketua Umum PPP M Mardiono, pendakwah Gus Miftah, selebritas Raffi Ahmad, musisi Yovie Widianto, dan aktivis Budiman Sudjatmiko. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua yang dipanggil pada akhirnya menduduki posisi menteri.
Baca Juga: Kabinet Prabowo-Gibran: 48 Kementerian, Terbanyak Sejak Era Orde Baru
Wajah-Wajah Lama dalam Kabinet
Kabinet Merah Putih menyertakan banyak wajah-wajah lama dari kabinet Jokowi. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, serta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian adalah beberapa tokoh yang kembali menduduki posisi kunci dalam kabinet Prabowo.
Keberadaan 17 mantan menteri Jokowi dalam kabinet Prabowo menandakan upaya kesinambungan kebijakan yang kemungkinan akan tetap berlanjut, khususnya di bidang keuangan, ekonomi, dan infrastruktur. Selain itu, para politisi senior dari partai besar seperti Gerindra, Golkar, dan PKB juga menduduki posisi strategis.
Berikut 48 menteri di kabinet Merah Putih Prabowo:
- Budi Gunawan sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan
- Yusril Ihza Mahendra sebagai Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan
- Airlangga Hartarto sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
- Pratikno sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
- Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan
- Abdul Muhaimin Iskandar sebagai Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat
- Zulkifli Hasan sebagai Menteri Koordinator Bidang Pangan
- Prasetyo Hadi sebagai Menteri Sekretaris Negara
- Muhammad Tito Karnavian sebagai Menteri Dalam Negeri
- Sugiono sebagai Menteri Luar Negeri
- Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menteri Pertahanan
- Nasaruddin Umar sebagai Menteri Agama
- Supratman Andi Agtas sebagai Menteri Hukum
- Natalius Pigai sebagai Menteri Hak Asasi Manusia
- Agus Andrianto sebagai Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan
- Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan
- Abdul Mu’ti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah
- Satryo Soemantri Brojonegoro sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
- Fadli Zon sebagai Menteri Kebudayaan
- Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan
- Saifullah Yusuf sebagai Menteri Sosial
- Yassierli sebagai Menteri Ketenagakerjaan
- Abdul Kadir Karding sebagai Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia
- Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Menteri Perindustrian
- Budi Santoso sebagai Menteri Perdagangan
- Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
- Dody Hanggodo sebagai Menteri Pekerjaan Umum
- Maruarar Sirait sebagai Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman
- Yandri Susanto sebagai Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal
- M. Iftitah Sulaiman sebagai Menteri Transmigrasi
- Dody Purwagandhi sebagai Menteri Perhubungan
- Meutya Viada Hafid sebagai Menteri Komunikasi dan Digital
- Andi Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian
- Raja Juli Antoni sebagai Menteri Kehutanan
- Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan
- Nusron Wahid sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
- Rachmat Pambudy sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas
- Rini Widyantini sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
- Erick Thohir sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara
- Wihaji sebagai Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN
- Hanif Faisol Nurofiq sebagai Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
- Rosan Perkasa Roeslani sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
- Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Koperasi
- Maman Abdurahman sebagai Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
- Widianti Putri sebagai Menteri Pariwisaata
- Teuku Riefky Harsya, sebagai Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif
- Arifatul Choiri Fauzi sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
- Ario Bimo Nandito Ariotedjo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga
Satu hal yang menarik adalah absennya tokoh-tokoh dari Partai NasDem dalam kabinet Prabowo, meskipun sebelumnya partai ini menyatakan dukungannya. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem, Taufik Basari, mengungkapkan bahwa dukungan NasDem terhadap pemerintahan Prabowo akan diberikan melalui fraksi mereka di DPR
Baca Juga: 103 Menteri & Wamen Kabinet Prabowo-Gibran, Terbesar Sejak Reformasi
Penulis: Daffa Shiddiq Al-Fajri
Editor: Editor