Akun Kaskus Fufufafa sempat menghebohkan jagat maya X beberapa waktu silam karena komentar-komentar kontroversialnya di masa lalu. Sang pemilik akun seringkali menghina tokoh politik, berucap seksis, hingga menyerang Presiden Terpilih Periode 2024-2029 Prabowo Subianto. Setelah diselidiki oleh netizen, akun tersebut diduga kuat merupakan milik Gibran Rakabuming Raka, pasangan Prabowo pada kontestasi Pilpres lalu.
Isu ini tentu memunculkan tanda tanya mengenai bagaimana hubungan Prabowo-Gibran pasca kemunculan akun Fufufafa tersebut. Terlebih, pelantikan keduanya pada 20 Oktober nanti hanya tinggal menghitung hari. Namun, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, secara cepat membantah tuduhan ini.
"Jadi, akun itu aja nggak sempet dibahas apa-apa, bagaimana kemudian mau bikin keretakan, gitu," ucap Dasco seperti yang dikutip dari DetikNews, Jumat (12/9/2024). Ia juga pernah mengatakan bahwa Prabowo tidak terlalu pusing dengan persoalan seperti ini.
Selain itu, Gibran juga seolah menyangkal kepemilikan akun Fufufafa tersebut. Dalam salah satu kesempatan wawancara, ia mengatakan, “Ya, tanya yang punya akun, kok ke saya?”
Walaupun demikian, banyak warganet yang masih meyakini bahwa akun tersebut benar milik Gibran. Lantas, bagaimana sentimen netizen mengenai isu Fufufafa di dunia maya?
Mayoritas Sentimen terhadap Fufufafa Adalah Negatif
Drone Emprit, sebuah alat monitor percakapan warganet di media digital menangkap bahwa terdapat lebih dari 123 ribu mentions mengenai Fufufafa di internet pada 28 Agustus-18 September 2024.
Peringkat pertama mentions paling banyak terdapat di media sosial X, yakni mencapai 112,9 ribu. Selanjutnya, media berita daring berada di peringkat kedua dengan total mentions 7,5 ribu serta YouTube berada di peringkat ketiga dengan total mentions 2,3 ribu.
Dari total mentions warganet di media sosial tersebut, diketahui bahwa mayoritas sentimen netizen mengenai tren Fufufafa adalah negatif, yakni mencapai 75%. Selanjutnya, masih terdapat 18% netizen yang memiliki sentimen positif, sedangkan hanya 7% yang memiliki sentimen netral.
Adapun bahasan mengenai tren Fufufafa tersebut biasa dikaitkan dengan beberapa hal, seperti ‘Mulyono’, nama asli Presiden Jokowi sekaligus merupakan ayah Gibran; tuduhan terhadap Gibran mengenai kepemilikan akun Fufufafa; ajakan untuk menyerang akun Fufufafa akibat ketidakpuasan masyarakat dan keinginan untuk melawan narasi negatif; serta tanggapan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengenai akun Fufufafa yang menimbulkan keraguan mengenai transparansi serta akuntabilitas pemerintah di mata khalayak.
Baca Juga: Gaji Guru Bakal Naik di Era Prabowo-Gibran?
Hashtag Paling Populer di X dalam Tren Fufufafa
Data di atas menunjukan top 10 hashtag yang paling banyak digunakan warganet di media sosial X berkaitan dengan akun Fufufafa. Beberapa hashtag yang paling populer digunakan di antaranya adalah #fufufafa dengan total 989 tweets, #FafafufuBocilPsikopat dengan total 661 tweets, serta #TangkapJokowi dengan total 598 tweets.
Selain itu, terdapat pula hashtag menarik yang tidak masuk ke dalam daftar 10 hashtag terpopuler, seperti #JejakDigital dengan total 224 tweets, #Wapres dengan total 222 tweets, #GanyangJokowiGibran dengan total 216 tweets, serta #prabowo dan #TangkapMulyono dengan masing-masing total 102 tweets.
Dari berbagai hashtag tersebut, topik pembicaraan mengarah ke beberapa hal. Hashtag seperti #fufufafa, #FufufafaBocilPsikopat, serta #TangkapJokowi mengindikasikan adanya penghinaan serta kritik keras terhadap beberapa individu termasuk Jokowi serta kerap dihubungkan dengan kontroversi terkait akun Fufufafa tersebut.
Selanjutnya, hashtag seperti #gibran dan #prabowo mengindikasikan diskusi yang berfokus pada hubungan politik serta spekulasi mengenai keterkaitan akun itu dengan tokoh politik terkenal dalam konteks pemilu serta dinamika kekuasaan.
Diskusi mengenai peran media dan informasi digital juga tercermin dari kemunculan hashtag #JejakDigital dan #TempoMetro. Kedua hashtag tersebut mencerminkan adanya perhatian khusus masyarakat mengenai peran media dalam menyebarkan rumor atau informasi mengenai Fufufafa beserta dampaknya terhadap persepsi publik dan berita daring.
Terdapat pula hashtag #DukungAniesBikinPartai dan #JudolPerusak yang menandakan bahwa diskursus yang terjalin di media sosial X tidak hanya terbatas pada kritik personal terhadap akun Fufufafa tersebut, tetapi juga meluas ke isu politik serta sosial, termasuk pada pembentukan partai baru oleh Anies Baswedan serta diskursus mengenai judi online.
Terakhir, hashtag #Wapres dan #TimnasDay yang juga mendominasi percakapan mengenai tren akun Fufufafa menggambarkan bahwa diskusi tersebut juga menyasar pada isu-isu aktual serta peristiwa penting yang sedang terjadi. Hal ini mengindikasikan bahwa kontroversi yang ada di media digital dapat bersinggungan dengan berbagai agenda nasional.
Dengan demikian, visualisasi hashtag di media sosial X ini mencerminkan bagaimana sebuah akun menjadi pusat dari berbagai diskusi politik, sosial, serta kritik, yang pada akhirnya dapat menciptakan narasi kompleks yang kontroversial di ruang publik.
Marah dan Terkejut Jadi Emosi Paling Dominan di X
Dari berbagai percakapan dan hashtag yang ada di X, terdapat beberapa emosi yang bisa dianalisis dari tweets netizen. Marah (anger) dan terkejut (surprise) menjadi dua emosi paling mendominasi, yakni dengan total postingan sebanyak 7,4 ribu untuk marah serta 4,7 ribu untuk terkejut.
Selanjutnya, takut (fear) menyusul di peringkat tiga dengan total 1,9 ribu postingan, kesedihan (sadness) ada di peringkat empat dengan postingan sebanyak 1,5 ribu, emosi jijik (disgust) di peringkat lima dengan total 1,4 ribu postingan, bahagia (joy) dan waspada (anticipation) di peringkat enam dengan jumlah postingan yang sama, yakni sebanyak 1,2 ribu, serta yang terakhir ada percaya (trust) dengan total 967 postingan.
Pada emosi marah, terdapat indikasi penghinaan terhadap partai dan tokoh publik akibat akun Fufufafa. Warganet marah karena akun Fufufafa tersebut menghina partai PKS serta sejumlah tokoh secara terang-terangan yang dianggap telah merendahkan martabat partai dan tokoh tersebut.
Dalam emosi marah itu pula terdapat dugaan penyalahgunaan fasilitas negara, di mana publik menduga bahwa fasilitas publik seperti Kementerian Kominfo telah dipakai untuk kepentingan pribadi pejabat yang memicu kemarahan dan ketidakadilan. Banyak juga netizen yang marah karena sudah frustasi terhadap nepotisme dan penyalahgunaan jabatan yang diberikan kepada orang yang tidak kompeten.
Sementara itu, pada emosi terkejut, terdapat beberapa warganet yang kaget setelah tahu bahwa akun Fufufafa yang selama ini diduga milik Gibran ternyata dibantah oleh Kominfo. Masyarakat juga terkejut karena akun Fufufafa tersebut telah berani menghina tokoh penting seperti Prabowo serta beberapa artis wanita sehingga hal tersebut menjadi viral.
Terakhir, netizen juga terkejut terkait dengan Menkominfo yang seolah-olah berusaha mendukung serta melindungi kontroversi akun Fufufafa ini sehingga kredibilitas institusi menjadi dipertanyakan.
Baca Juga: Jelang Pilkada 2024, Jejak Digital Politisi Jadi Sorotan Masyarakat
Penulis: Elvira Chandra Dewi Ari Nanda
Editor: Editor