Transjakarta terus pilihan utama transportasi umum ibu kota dengan menunjukkan peningkatan dalam kualitas dan jumlah penumpangnya setiap tahun. Jumlah pengguna yang terus meningkat menggambarkan pola hidup masyarakat yang semakin memilih menggunakan transportasi umum.
Menurut data Badan Pusat Statistika (BPS) DKI Jakarta, jumlah pengguna Transjakarta pada Juni 2024 mencapai 31,62 juta orang. Angka ini mengalami lonjakan 42% dibandingkan dengan Juni 2023, di mana jumlah pengguna tercatat sebesar 22,26 juta orang.
Perbandingan Jumlah Pengguna Transjakarta 2023-2024
Berdasarkan data BPS, dapat terlihat bahwa jumlah penumpang Transjakarta selalu mengalami kenaikan, mulai dari Januari 2023 dengan 20,01 juta pengguna hingga menjadi 31,62 juta penumpang di Juni 2024.
Di tahun 2024 ini, jumlah pengguna harian Transjakarta mencapai 1,3 juta penumpang, naik dari tahun 2023 yang mencatatkan 1,1 juta penumpang harian.
Kenaikan ini mencerminkan preferensi warga Jakarta yang semakin banyak mengandalkan transportasi umum untuk mobilitas, yang pada akhirnya turut berkontribusi dalam mengurangi kemacetan ibu kota.
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno, menyatakan bahwa semenjak peluncurannya, Transjakarta terus menjadi inspirasi dalam pengembangan transportasi umum lokal.
Selain itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan bahwa Jakarta dapat menjadi model daerah lain di Indonesia dalam pengembangan transportasi umum.
"Jakarta memang merupakan contoh yang baik, dan kota-kota lain perlu menirunya. Tadi saya berbincang dengan para pengguna, dan mereka merasa senang menggunakan Transjakarta dengan tarif Rp3.500," tutur Menhub, dilansir dari laman Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
"Sementara itu, pada pagi hari sebelum pukul 07.00, tarifnya hanya Rp2.000. Oleh karena itu, saya mengajak masyarakat untuk menggunakan angkutan umum massal," tambahnya.
Dengan demikian, kesuksesan penggunaan Transjakarta di wilayah ibu kota dapat memotivasi pemerintah daerah lain untuk menyediakan layanan transportasi umum yang memadai dengan tarif yang terjangkau. Adanya layanan transportasi umum yang baik dapat membantu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan menekan angka kemacetan.
Baca Juga: Volume Kendaraan Indonesia Naik, Jadi Faktor Pendorong Kemacetan?
Penulis: Ucy Sugiarti
Editor: Editor