Jelang Ramadan dan Idul Fitri, Masyarakat Banyak Siapkan Pakaian Baru

Persiapan masyarakat untuk Ramadan dan Idul Fitri tidak hanya terbatas pada aspek spiritual, tetapi juga melibatkan sentuhan personal dan kekinian.

Jelang Ramadan dan Idul Fitri, Masyarakat Banyak Siapkan Pakaian Baru Ilustrasi Belanja Menjelang Ramadan | Rifka Hayati

Semakin mendekatnya bulan Ramadan dan perayaan hari raya Idul Fitri, momen ini secara tradisional menciptakan gelombang konsumsi yang signifikan di tengah masyarakat. Menjelang kedua momen tersebut, masyarakat sering kali bersemangat untuk mempersiapkan segala kebutuhan dan perlengkapan khusus guna menyambut bulan suci serta merayakan hari kemenangan.

Dalam kegembiraan dan antisipasi menyambut bulan Ramadan dan Idul Fitri, masyarakat cenderung menjadi lebih konsumtif. Masyarakat tidak hanya mempersiapkan diri secara spiritual, namun juga melibatkan diri secara aktif dalam menciptakan atmosfer keceriaan melalui kegiatan belanja. 

Fenomena ini tercermin dalam peningkatan jumlah transaksi di berbagai sektor usaha, baik di bidang fashion, kuliner, maupun elektronik.

Kategori Barang yang Banyak Dibeli Menjelang Ramadan dan Idul Fitri | GoodStats

1. Pakaian

Masyarakat bersiap menyambut bulan Ramadan dan Idul Fitri dengan antusiasme tinggi, terutama dalam mempersiapkan pakaian. Data menunjukkan bahwa 92% dari total responden mengaku akan membeli pakaian baru.

Hal ini tidak hanya mencerminkan keinginan untuk tampil menjadi yang terbaik selama bulan suci, tetapi juga sebagai bentuk kebanggaan dan kebahagiaan saat merayakan Idul Fitri. Tradisi untuk memiliki pakaian baru sebagai simbol kesucian dan kesegaran diri menjadi faktor utama di balik tingginya persentase pembelian dalam kategori ini.

2. Perlengkapan Ibadah

Sementara itu, 65% responden mengungkapkan akan menyiapkan untuk membeli perlengkapan ibadah. Hal ini mencerminkan komitmen masyarakat dalam meningkatkan kualitas ibadah mereka selama bulan Ramadan.

Pembelian perlengkapan ibadah seperti mukena, sajadah, dan Al-Qur'an mencerminkan nilai-nilai spiritual yang mendalam dan keinginan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dalam menjalani ibadah di bulan Ramadan.

3. Alas Kaki dan Aksesoris

Alas kaki dan aksesoris juga memiliki andil yang cukup besar, dengan capaian masing-masing berturut-turut sebesar 57% dan 54% dari total responden. Alas kaki tidak hanya dianggap sebagai kebutuhan fungsional, tetapi juga sebagai elemen penunjang penampilan saat berkumpul bersama keluarga dan teman-teman.

Sementara itu, aksesoris menjadi pelengkap untuk menambahkan sentuhan gaya dan keunikan pada penampilan, sekaligus menunjukkan semangat merayakan Idul Fitri.

4. Perlengkapan Kecantikan

Sebanyak 34% responden bersiap untuk membeli perlengkapan kecantikan seperti kosmetik (make up) dan skincare. Hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tampilan yang rapi dan menarik selama bulan Ramadan.

5. Dekorasi Rumah

Selain itu, sebanyak 29% responden berencana untuk membeli dekorasi rumah. Hal ini menandakan keinginan untuk menciptakan atmosfer yang meriah dan hangat saat menyambut tamu-tamu di hari kemenangan.

6. Kategori Barang Lainnya

Banyaknya masyarakat yang bersiap membeli tas/dompet, gadget, furnitur rumah, dan perlengkapan elektronik memiliki persentase yang lebih rendah dengan kisaran masing-masing 15%-12% dari total responden. Meskipun demikian, pembelian dalam kategori-kategori ini masih mencerminkan kebutuhan dan keinginan masyarakat untuk melengkapi gaya hidup modern mereka dalam menyambut momen spesial ini.

Sebagai informasi, hasil survei yang telah diselenggarakan dengan melibatkan 1.668 responden beragama Islam melalui aplikasi Jakpat pada 7-12 Februari 2024 ini membuktikan bahwa persiapan masyarakat untuk Ramadan dan Idul Fitri tidak hanya terbatas pada aspek spiritual, tetapi juga melibatkan sentuhan personal dan kekinian dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.

Fenomena konsumtif jelang Ramadan dan Idul Fitri menjadi sebuah cerminan kegembiraan dan solidaritas di tengah masyarakat, yang senantiasa berusaha menciptakan momen berharga bersama keluarga dan sesama.

Peningkatan daya beli masyarakat pada periode ini juga menjadi peluang bagi pelaku usaha untuk meningkatkan penjualan dan memperluas pangsa pasar mereka. Hal ini tentu membawa dampak positif bagi sektor perdagangan, dengan lonjakan aktivitas belanja yang terlihat di berbagai pusat perbelanjaan dan pasar tradisional.

Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Editor

Konten Terkait

9 Calon Gubernur Preferensi Warga Jakarta: Anies Masih Nomor 1

Terdapat 9 nama yang diisukan akan bersaing di Pilkada Jakarta 2024. Apa saja yang menjadi faktor nama tersebut dipilih oleh masyarakat?

Aksi Boikot Produk Terafiliasi Israel: Mengupasnya dari Perspektif Sosiologi & Branding

77,2% orang Indonesia saat ini melakukan boikot terhadap produk terafiliasi Israel. Bagaimana sosiolog dan praktisi branding memandang hal ini?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook