Jadi Salah Satu Profesi Paling Berbahaya, Kasus Kematian Jurnalis Meningkat di Tahun 2022

Data dari Reporters Without Borders (RSF) menunjukan jumlah jurnalis yang dibunuh saat sedang bertugas pada tahun 2023 sudah mencapai 32 kasus dan 510 ditahan.

Jadi Salah Satu Profesi Paling Berbahaya, Kasus Kematian Jurnalis Meningkat di Tahun 2022 Ilustrasi seseorang yang sedang menutup mulut | Freepik

Ketika berbicara mengenai profesi paling berbahaya di dunia, sering kali tentara, polisi, bahkan astronot menjadi jawaban utama yang terbenak dalam kepala. Tak banyak yang sadar bahwa sebenarnya profesi jurnalis biasanya menghadapi bahaya yang lebih besar di lapangan atas berita yang dilaporkan.

Menurut United Nations (UN), jurnalisme menjadi salah satu profesi paling berbahaya di dunia. Terutama mereka yang bertugas dalam segmen tertentu, seperti secara langsung bekerja di kawasan perang dan investigasi. Berita yang diliput sering kali berujung pada penculikan, ancaman, kekerasan, hingga kematian.

The Global Conference for Media Freedom: Threats Against Journalist 2020 menyatakan bahwa jurnalis yang menyelidiki isu korupsi, terorisme, perang, dan penyalahgunaan dana publik lebih rentan terhadap ancaman nyawa.

Berdasarkan temuan Office of the United Nations High Commissioner for Human Rights (OHCHR), terdapat peningkatan tajam dalam serangan terhadap jurnalis yang mengancam keselamatan fisik dan kebebasan berekspresi mereka dalam menyampaikan berita.

Jumlah jurnalis di seluruh dunia yang dibunuh saat bertugas sepanjang tahun 2014-2023 | Goodstats

Mengambil data dari Reporters Without Borders (RSF) memaparkan bahwa jumlah jurnalis di seluruh dunia yang meninggal saat sedang bertugas mencapai 59 kasus pada tahun 2022. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya dengan jumlah 51 kasus.

Sementara itu, pada tahun 2023 ini tercatat jumlah total jurnalis yang dibunuh sudah mencapai 32 jurnalis, 510 jurnalis ditahan, dan 56 jurnalis “menghilang” terhitung sejak bulan Januari.

5 negara dengan jumlah jurnalis yang dibunuh saat bertugas terbanyak | Goodstats

Jika ditilik berdasarkan negara, data dari Statista menunjukan bahwa negara Meksiko menjadi negara dengan jumlah jurnalis yang dibunuh terbanyak mencapai 11 jurnalis di tahun 2022. Disusul oleh Ukraina dengan jumlah 8 jurnalis dan Haiti dengan jumlah 6 jurnalis.

Meksiko dinilai menjadi negara paling berbahaya untuk mereka yang berprofesi sebagai jurnalis dengan mewakili 20% kasus kematian jurnalis di dunia. Seseorang dengan profesi ini sering kali diawasi, diancam, dan dihukum berat atas upaya mereka mengungkapkan atau mempublikasikan berita-berita sensitif. Rata-rata terdapat 8 hingga 10 jurnalis dibunuh di Meksiko setiap tahunnya.

Penulis: Anissa Kinaya Maharani
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

OIC Desak Investigasi Atas Perlakuan Israel Terhadap Tahanan Palestina

Kasus kemanusiaan terhadap tahanan di Palestina menarik simpati dunia. OIC mulai memainkan perannya sebagai pendukung kedamaian global.

Indonesia Bolehkan Aborsi untuk Korban Perkosaan, Bagaimana dengan Negara ASEAN Lain?

Disahkannya PP Kesehatan 2024 kukuhkan status Indonesia sebagai negara yang legalkan aborsi bersyarat, bagaimana dengan negara Asia Tenggara lainnya?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook