Ini Saham Tercuan (Top Gainers) Selama Februari 2024

Pentingnya bijak dalam memilih saham terletak pada pemahaman mendalam terhadap kinerja perusahaan yang menyebabkan kenaikan yang berbeda pada setiap saham.

Ini Saham Tercuan (Top Gainers) Selama Februari 2024 Ilustrasi Kenaikan Saham | Wirestock/Freepik

Dalam dunia keuangan yang dinamis, investasi saham menjadi salah satu opsi yang menarik bagi banyak orang yang ingin mengembangkan kekayaan mereka. Saham adalah instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar saham.

Saham merepresentasikan kepemilikan suatu perusahaan dan memberikan pemegang saham hak atas bagian dari laba dan keputusan dalam perusahaan tersebut. Pemilik saham, atau investor, dapat memperoleh keuntungan melalui dua cara utama, yaitu dari kenaikan harga saham yang disebut capital gain, dan dari pembayaran dividen yang merupakan bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.

Oleh karena itu, pemilihan saham yang tepat menjadi kunci utama dalam meraih keberhasilan dalam investasi saham. Pentingnya bijak dalam memilih saham terletak pada pemahaman mendalam terhadap kinerja perusahaan, kondisi pasar, dan faktor-faktor ekonomi yang dapat memengaruhi nilai saham. 

Perbedaan dan perubahan berbagai faktor ekonomi masing-masing saham, menyebabkan setiap saham memiliki tingkat kenaikan yang berbeda-beda.

Daftar Saham dengan Kenaikan Tertinggi | GoodStats

1. PT Citra Putra Realty Tbk. (CLAY)

PT Citra Putra Realty Tbk. (CLAY), yang meraih pertumbuhan luar biasa sebesar 181,4%. Perusahaan ini berhasil melonjak menuju posisi 242 pada 29 Februari, dari harga sebelumnya di level 86 pada akhir Januari.

Meskipun demikian, CLAY masih berada dalam pemantauan khusus di Bursa Efek Indonesia (BEI) karena telah mengumpulkan kapitalisasi pasar sebesar Rp621,94 miliar. Kenaikan saham ini mencerminkan daya tarik yang signifikan dan mungkin didorong oleh inovasi atau perubahan strategis di sektor akomodasi dan properti.

2. PT ICTSI Jasa Prima Tbk. (KARW)

Selanjutnya, harga saham PT ICTSI Jasa Prima Tbk. (KARW) juga melonjak pesat sebesar 155,56%, mencapai level 161 pada akhir Februari dari level 63 pada akhir Januari. Meski memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp94,53 miliar, BEI mengambil tindakan penghentian sementara perdagangan saham KARW KARW di Pasar Reguler dan Pasar Tunai sejak sesi I perdagangan 22 Februari 2024 

Hal ini dilakukan sebagai perlindungan bagi investor, yang menyebabkan saham ini berada dalam pemantauan khusus. Perhatian investor terhadap KARW perlu diperkuat dengan pemahaman mendalam mengenai penyebab kenaikan harga yang signifikan dan adanya penghentian perdagangan tersebut.

3. PT Ancara Logistics Indonesia Tbk. (ALII)

PT Ancara Logistics Indonesia Tbk. (ALII), mencatatkan prestasi luar biasa dengan saham perdana yang terapresiasi 148,16% ke level 675 dari harga IPO-nya di level 272. Meski sebagai pendatang baru, kapitalisasi pasar ALII mencapai Rp10,68 triliun pada akhir Februari 2024.

Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar bagi perusahaan di sektor logistik, dan investor dapat mempertimbangkan faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan ALII di masa mendatang.

4. PT Pulau Subur Tbk. (PTPS)

Saham PT Pulau Subur Tbk. (PTPS) juga mencatat lonjakan harga sebesar 144,32%, menarik perhatian pasar dengan mencapai level 452 pada akhir Februari dari level 185 pada akhir Januari. 

Dalam menghadapi peningkatan harga yang signifikan, BEI melakukan penghentian sementara perdagangan saham PTPS di Pasar Reguler dan Pasar Tunai serta Waran Seri I PT Pulau Subur Tbk. (PTPS-W) di seluruh Pasar, sejak sesi I perdagangan 27 Februari 2024 sebagai langkah pencegahan. Penilaian investor terhadap PTPS seharusnya mempertimbangkan tidak hanya kenaikan harga, tetapi juga kebijakan manajemen dan potensi risiko.

5. PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk. (SMLE)

PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk. (SMLE) mencatat penguatan sebesar 126,92% pada Februari 2024, mencapai level 236 dari posisi akhir Januari di level 104. Meskipun mencapai kapitalisasi pasar sejumlah Rp549,44 miliar, investor perlu memahami faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan ini. Faktor-faktor tersebut mungkin seperti inovasi produk atau perubahan strategis di industri terkait.

6. PT Fortune Indonesia Tbk. (FORU)

Selanjutnya, PT Fortune Indonesia Tbk. (FORU) mencatatkan pertumbuhan sebesar 121,31%, mencapai level 810 pada akhir Februari dari level 366 pada Januari 2024. Dengan kapitalisasi pasar sejumlah Rp376,83 miliar, perdagangan saham FORU sementara dihentikan oleh bursa karena peningkatan harga yang signifikan.

Keberhasilan FORU mencerminkan potensi pertumbuhan yang tinggi, namun investor perlu mengikuti perkembangan terkini untuk membuat keputusan investasi yang cerdas.

7. PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk. (MKAP)

PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk. (MKAP) mencatatkan return saham sebesar 108,7%, mencapai level 240 dari harga IPO di level 115. Sebagai emiten pendatang baru, MKAP berhasil menarik perhatian dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp780 miliar pada akhir Februari. Keberhasilan emiten pendatang baru ini menunjukkan daya tarik bisnisnya dan potensi pertumbuhan di masa depan.

8. PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. (AHAP)

Di posisi terakhir, kenaikan harga saham tertinggi pada Februari 2024 ditempati oleh saham PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. (AHAP), melonjak 85,9% ke level 145 dari posisi di level 78 pada akhir Januari.

Dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp710,5 miliar, AHAP memperlihatkan potensi pertumbuhan yang patut diperhitungkan oleh investor di sektor asuransi. Kesuksesan saham ini mungkin terkait dengan kinerja perusahaan di tengah dinamika industri asuransi yang terus berkembang.

------------

Dalam menggabungkan data kenaikan saham tertinggi selama Februari 2024, para investor perlu melibatkan diri dalam penelitian menyeluruh terkait karakteristik masing-masing saham.

Analisis fundamental, perkembangan industri, dan strategi perusahaan dapat menjadi landasan bagi keputusan investasi yang cerdas, sambil memahami bahwa setiap saham memiliki dinamika unik yang memerlukan perhatian khusus.

Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Editor

Konten Terkait

Menilik Ketimpangan Ekonomi di 'Daerah Istimewa' yang Tak Kunjung Reda

Meskipun PDRB dan sektor pariwisata DIY meningkat signifikan, akan tetapi ketimpangan ekonomi tetap tinggi. Kemiskinan beralih dari desa ke kota.

Bangkrutnya Sritex dan Serbuan Impor: Mungkinkah Tekstil Indonesia di Ujung Tanduk?

Keberlangsungan industri tekstil perlu diperhatikan atas keberadaan Impor tekstil 2023 capai US$8,34 miliar, sementara ekspor tekstil dalam kondisi stagnan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook