Antariksa dan beragam objek di dalamnya menyimpan banyak misteri yang belum terkuak. Untuk menjawab pertanyaan manusia, berbagai misi telah dilakukan dengan meluncurkan beragam satelit dan benda luar angkasa, baik untuk tujuan eksplorasi dan mendukung kehidupan manusia di bumi.
Percaya atau tidak, ada banyak benda atau objek di luar angkasa. Faktanya, atmosfer kita dipenuhi oleh lebih dari 11 ribu objek yang telah diluncurkan sejak dimulainya penjelajahan ke luar angkasa. Perlombaan penjelajahan luar angkasa dimulai pada masa Perang Dingin.
Pada awalnya, Uni Soviet mendominasi antariksa dalam jumlah perangkat dan objek yang diluncurkan ke atmosfer kita. Namun beberapa tahun yang lalu, Amerika Serikat (AS) merebut gelar tersebut dengan bantuan dari SpaceX milik Elon Musk, yang memiliki ambisi untuk memimpin penjelajahan dan peluncuran objek luar angkasa.
Berdasarkan laporan dari United Nations Office for Outer Space Affairs (UNOOSA) Report for 2022, terdapat lebih dari 70 negara dan dua organisasi internasional telah mendaftarkan objek antariksa mereka, yang sebagian besar terdiri dari satelit, wahana antariksa, pesawat ruang angkasa berawak, hingga stasiun ruang angkasa yang telah diluncurkan dari bumi.
Lantas, negara mana saja yang telah meluncurkan banyak objek ke antariksa? Berikut daftarnya.
1. Amerika Serikat
Secara historis, AS merupakan salah satu kekuatan utama dalam hal eksplorasi ruang angkasa dan memiliki ambisi besar untuk memimpin melalui pencapaian dan berbagai investasi besar terkait penjelajahan antariksa. Menurut data dari UNOOSA, tercatat bahwa AS telah meluncurkan sebanyak 6.906 objek antariksa sejak tahun 1957 hingga 2022.
Sejak peluncuran satelit pertama, Sputnik, oleh Rusia pada tahun 1957 silam, AS telah membuktikan kemampuan yang tak tertandingi dalam upaya luar angkasa. Selain itu, pembentukan NASA sebagai respons terhadap perlombaan antariksa oleh pemerintah AS telah memicu banyak misi inovatif.
2. Rusia
Sebagai negara yang juga dikenal aktif dalam melangsungkan misi ke luar angkasa, Rusia diketahui memiliki sebanyak 3.632 objek yang telah diluncurkan ke orbit sepanjang tahun 1957-2022. Capaian ini menempatkan Rusia di posisi kedua setelah AS dalam jumlah objek terbanyak di luar angkasa.
Adapun baru-baru ini, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan rencana untuk stasiun luar angkasa orbital baru, dengan segmen pertama yang diharapkan akan beroperasi pada tahun 2027 mendatang. Stasiun baru tersebut bertujuan untuk menggabungkan pencapaian ilmu pengetahuan dan teknologi canggih di masa depan.
3. Inggris
Inggris secara konsisten berada di garis depan dalam eksplorasi luar angkasa, dengan jumlah benda yang telah diluncurkan ke orbit mencapai 565 objek menurut data UNOOSA dari tahun 1957-2022. Tak berpuas diri, Inggris baru-baru ini dilaporkan telah memberikan dana sebesar US$5,08 juta ke dalam 23 proyek mutakhir di bawah Enabling Technologies Program (ETP).
Investasi tersebut yang terdiri dari US$4,06 juta dari Badan Antariksa Inggris dan US$1,01 juta dari Dewan Fasilitas Sains dan Teknologi (STFC), menunjukkan banyak dedikasi negara tersebut dalam mempromosikan ilmu pengetahuan dan teknologi luar angkasa.
4. Tiongkok
Tercatat, Tiongkok telah meluncurkan sebanyak 563 objek ke luar angkasa dari tahun 1957-2022. Capaian tersebut menempatkan Tiongkok pada posisi keempat setelah Inggris. Ambisi luar angkasa Tiongkok juga terus mengalami kemajuan, mulai dari keberhasilan misi ke bulan hingga pengembangan roket-roket berat.
Roket Long March 9, dengan teknologi mutakhirnya menggarisbawahi dedikasi negeri tirai bambu ini dalam eksplorasi luar angkasa. Namun sayangnya, roket buatan Tiongkok tersebut kurang mendapat perhatian jika dibandingkan dengan Starship milik SpaceX. Meski begitu, Long March 9 diharapkan memainkan peran yang sama pentingnya dalam membentuk masa depan eksplorasi ruang angkasa.
5. Jepang
Menyusul Tiongkok, Jepang menduduki peringkat kelima dalam daftar dengan jumlah objek luar angkasa mencapai 297 objek dari tahun 1957-2022. Sebagai salah satu negara terdepan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi luar angkasa, Jepang memiliki rencana jangka panjang untuk mengalokasikan dana sebesar US$6,6 miliar.
Adapun, inisiatif tersebut bertujuan untuk mendukung pengembangan teknologi luar angkasa oleh perusahaan, universitas, dan entitas lainnya, serta mendorong partisipasi aktif lintas sektor. Sementara itu pada tahun 2022, pemerintah Jepang tercatat telah menghabiskan dana sebanyak US$4,9 miliar untuk program luar angkasa.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya