TikTok sebagai salah satu platform media sosial paling populer di dunia, telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari jutaan penggunanya. Namun, meskipun popularitasnya secara global terus meroket, tingkat adopsi dan penggunaan TikTok ternyata bervariasi di setiap negara.
Fenomena ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari preferensi budaya, aksesibilitas teknologi, hingga regulasi pemerintah terhadap media sosial. Selain itu, faktor demografis seperti usia pengguna dan tren lokal juga memengaruhi popularitas dan durasi penggunaan TikTok.
Akibatnya, rata-rata durasi mengakses TikTok di setiap negara pun berbeda, mencerminkan bagaimana platform ini digunakan secara unik di berbagai belahan dunia.
Di beberapa negara, TikTok telah tumbuh menjadi platform hiburan utama, di mana pengguna menghabiskan waktu berjam-jam menelusuri konten yang beragam. Sementara itu, di beberapa negara lain, penggunaan TikTok masih dibatasi oleh regulasi atau preferensi terhadap platform lokal.
Perbedaan infrastruktur digital, seperti kecepatan internet dan penetrasi smartphone, juga berperan besar dalam menentukan durasi akses TikTok.
Data terbaru dari We Are Social dan Meltwater menunjukkan bahwa Indonesia menempati posisi teratas sebagai negara dengan rata-rata durasi mengakses TikTok terlama di ponsel Android, yakni 2.495 menit per bulan.
Hal ini menunjukkan bagaimana TikTok telah menyatu dalam kehidupan sehari-hari pengguna di Indonesia, terutama di kalangan anak muda. Faktor lain seperti penetrasi smartphone yang tinggi dan antusiasme terhadap konten kreatif lokal turut mendongkrak penggunaan platform ini.
Di peringkat kedua, Inggris mencatat rata-rata durasi 2.450 menit per bulan. TikTok berhasil menarik perhatian di negara ini berkat kombinasi dari konten kreatif lokal dan internasional yang relevan bagi pengguna Inggris. Popularitas TikTok di kalangan selebriti dan influencer di Inggris juga berperan besar dalam mempertahankan durasi penggunaan yang tinggi di kalangan pengguna.
Negara Amerika Latin, Chili dan Meksiko, juga menunjukkan ketertarikan yang kuat terhadap TikTok, dengan durasi masing-masing 2.401 dan 2.398 menit per bulan.
Kedua negara ini memiliki populasi pengguna muda yang besar dan sangat antusias terhadap tren global di media sosial, termasuk tarian, tantangan, dan video hiburan yang sering viral di TikTok.
Thailand, dengan rata-rata durasi 2.354 menit per bulan, mencerminkan tren serupa di Asia Tenggara. Tingginya penggunaan TikTok di Thailand dipengaruhi oleh kreativitas konten yang beragam, mulai dari video lucu hingga konten budaya lokal, yang mendapat tempat di hati pengguna.
Sementara itu, Bulgaria dan Kroasia, dengan masing-masing 2.338 dan 2.309 menit per bulan, mencerminkan semakin meluasnya daya tarik TikTok di Eropa Timur.
Meski tidak seterkenal di negara-negara lain, TikTok tetap berhasil menarik perhatian pengguna di wilayah ini dengan menawarkan platform yang memungkinkan pengguna mengekspresikan kreativitas mereka.
Di Amerika Serikat (AS), meskipun negara ini merupakan salah satu pasar utama bagi TikTok, rata-rata durasi akses mencapai 2.282 menit per bulan, sedikit lebih rendah dibandingkan negara-negara sebelumnya.
Namun, jumlah pengguna yang besar dan terus meningkat di AS memastikan bahwa TikTok tetap menjadi salah satu platform dominan di pasar media sosial negara tersebut.
Perbedaan durasi penggunaan di setiap negara ini mencerminkan dinamika lokal yang unik, di mana faktor-faktor seperti regulasi, akses teknologi, dan tren konten turut membentuk cara pengguna berinteraksi dengan platform ini.
Baca Juga: Tiktok Makin Digilai untuk Akses Berita, Tapi Semakin Sulit Kenali Berita Bohong
Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Editor