Dalam upaya mencapai kesetaraan gender, Indonesia telah mencatat beberapa kemajuan signifikan dari segi pembangunan manusia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) RI, sejak tahun 2014 hingga 2023, Indeks Pembangunan Gender (IPG) di Indonesia mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari tren IPG tahun 2014 berada di angka 90,34, kemudian meningkat menjadi 91,85 pada tahun 2023.
Namun, meskipun ada peningkatan dalam IPG, data juga mengungkapkan bahwa indeks pembangunan perempuan masih tertinggal dibandingkan dengan laki-laki, yang mencerminkan adanya kesenjangan yang belum teratasi dalam pencapaian pembangunan manusia di Indonesia.
IPM Perempuan Selisih 6,3 Dibanding Laki-Laki
IPG digunakan untuk mengukur pencapaian pembangunan manusia berdasarkan kesetaraan gender, sedangkan Indeks Pembangunan Perempuan (IPP) menunjukkan pencapaian pembangunan manusia pada populasi perempuan.
Peningkatan yang konsisten pada IPG dari 90,34 pada tahun 2014 menjadi 91,85 pada 2023, berbanding terbalik dengan keberadaan angka IPP yang menunjukkan fluktuasi yang lebih kompleks.
Pada tahun 2014, IPP tercatat pada angka 66,27, meskipun mengalami kenaikan secara bertahap hingga mencapai 70,96 pada tahun 2023, angka ini masih tertinggal dari indeks laki-laki yang mencapai 77,26 di tahun yang sama.
Hal ini menunjukkan bahwa pencapaian pembangunan perempuan dalam berbagai aspek masih berada di bawah Indeks Pembangunan Laki-laki (IPL), meskipun ada perbaikan dari segi IPG secara keseluruhan.
Keberadaan peningkatan yang stabil pada IPG nyatanya tidak diikuti dengan perkembangan yang sama pada IPP. Sejak tahun 2014 ke 2015, IPP hanya meningkat sedikit dari 68,9 menjadi 69,55. Lonjakan yang lebih berarti baru terlihat di tahun 2016 dengan angka 70,18. Namun, pada tahun-tahun berikutnya, kenaikan ini kembali melambat.
Disisi lain, IPL mengalami peningkatan yang lebih konsisten. Pada tahun 2014, IPL berada pada 73,36 dan meningkat hingga 77,26 pada tahun 2023. Perbedaan ini memperlihatkan adanya gap yang terus berlanjut antara laki-laki dan perempuan dalam pencapaian pembangunan manusia di Indonesia.
Tanda Ketidakseimbangan Pembangunan Atas Fluktuasi IPP
Menurut Plh Deputi bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI Rini Handayani, Kementerian PPPA aktif melakukan berbagai hal untuk memberdayakan perempuan dan anak. Ia menyebut bahwa usaha yang dilakukan termasuk membuat layanan khusus dan berbagai kerja sama.
"Berbagai strategi telah disusun untuk memastikan pengarusutamaan gender terimplementasi di semua sektor pembangunan, baik di tingkat kementerian maupun daerah. Mari kita bersinergi dalam mengatasi tantangan kesetaraan gender dan memastikan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) dilansir Kementerian PPPA.
Baca Juga: Hanya 33,52% Pekerja di Indonesia Adalah Perempuan: Kesenjangan Gender Masih Jadi Masalah Besar
Penulis: Jannatul L. Mustain
Editor: Editor