Makeup adalah salah satu aktivitas yang tak luput dari perubahan tren. Baik teknik maupun produk yang terkait dengan aktivitas ini terus berganti dari waktu ke waktu dengan esensi yang sama: meningkatkan kepercayaan diri seseorang.
Misalnya pada sekitar tahun 2010-an akhir, tren “contouring” dan “baking” yang melibatkan banyak produk makeup—khususnya yang berkaitan dengan complexion (kulit wajah)—sangat populer. Teknik pengaplikasian makeup ini menghasilkan riasan wajah yang tajam, tegas, dan flawless.
Seiring dengan berjalannya waktu, tren makeup yang menekankan “kesempurnaan” ini akhirnya tergantikan dengan tren makeup yang menonjolkan kecantikan alami dan keunikan wajah seseorang yang justru “tidak sempurna”.
Inilah yang kini dikenal sebagai “no makeup makeup look”, yakni teknik riasan yang dilakukan sedemikian rupa hingga menimbulkan kesan layaknya tidak menggunakan makeup, tetapi bisa membuat wajah terlihat lebih segar dan membuat fitur wajah penggunanya lebih stand-out secara alami.
Selain makeup, produk kecantikan yang ikut naik dewasa ini adalah skincare (produk perawatan kulit). Masyarakat percaya bahwa untuk menghasilkan riasan minim makeup yang terlihat bagus, “basis” diaplikasikannya makeup—yakni kulit wajah itu sendiri—harus dalam kondisi yang baik dan terawat.
Populernya Hybrid Makeup di 2024
Kedua tren inilah yang memicu semakin diminatinya hybrid makeup, yakni makeup yang menggabungkan riasan wajah dengan perawatan wajah dalam satu produk. VP Data Management & Business Intelligence Social Bella, Amanda Melissa, menyatakan bahwa konsumen produk makeup kini tidak hanya fokus pada fungsi memperindah wajah pada produk makeup, akan tetapi juga bagaimana produk makeup tersebut dapat “merawat” area yang dipolesnya.
“Sekarang expectation on makeup enggak cuma untuk menutupi jerawat, enggak cuma yang coverage-nya bagus, enggak cuma transfer proof, nggak bikin cakey, dan nggak longsor. Ekspektasinya adalah makeup harus ada fungsinya,” tutur Amelia dilansir dalam Kompas.
Produk makeup yang “laku” karena tren ini contohnya adalah tinted sunscreen dengan kandungan SPF dan lipgloss yang melembabkan serta memberikan efek glossy dan plumpy, layaknya bibir yang sehat.
Semakin Sedikit Produk Makeup yang Diperlukan
Jakpat dalam surveinya yang bertajuk Indonesia Consumer Trend on Beauty Industry 2024 melaporkan bahwa jumlah makeup yang digunakan oleh masyarakat lintas generasi, gender dan kelas sosial-ekonomi semakin menurun, hingga rata-rata 4-5 produk saja.
Ditemui bahwa pada tahun 2023, rata-rata gen Z dan milenial menggunakan lebih sedikit produk makeup untuk menunjang aktivitas sehari-hari mereka dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara dalam periode yang sama, jumlah produk makeup yang digunakan gen X cenderung konstan dengan rata-rata jumlah produk yang tidak lebih dari 5 jenis produk.
Dikutip dari laporan yang sama, sebagian besar gen Z dan milenial sudah meninggalkan foundation, produk makeup untuk complexion wajah dengan fungsi coverage yang maksimal, dan beralih ke produk yang sifatnya lebih ringan di wajah dengan fungsi coverage yang tidak semaksimal foundation, seperti BB Cream dan BB Cushion.
Jenis bedak yang banyak digunakan oleh gen Z (loose powder/bedak tabur) pun lebih halus dan “transparan” daripada yang digunakan mayoritas milenial (compact powder/bedak padat).
Untuk produk bibir, gen X dan milenial masih menyukai lipstick yang efek warnanya lebih pekat, sementara gen Z lebih menyukai kombinasi lip balm (pelembab bibir) dengan lip tint yang hasil akhirnya cenderung menyatu dengan warna bibir asli.
Baca Juga: Serum Wajah Jadi Produk Kecantikan Paling Dicari Masyarakat Indonesia
Penulis: Damare Lazuardi
Editor: Editor