Elektabilitas Terkini Pilkada Jateng 2024: Andika-Hendi dan Luthfi-Yasin Bersaing Ketat

Pasangan Andika-Hendi dan Luthfi-Yasin memiliki elektabilitas yang hanya terpaut tipis pada survei terbaru Litbang Kompas, yakni hanya selisih 0,7%.

Elektabilitas Terkini Pilkada Jateng 2024: Andika-Hendi dan Luthfi-Yasin Bersaing Ketat Potret Pasangan Kandidat Andika-Hendi (Kiri) dan Luthfi-Yasin (Kanan) dalam Momen Debat Pertama | Tangkapan Layar YouTube KPU Jateng

Kurang dari satu bulan menuju pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, kandidat Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Tengah, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi serta Ahmad Luthfi-Taj Yasin terus menjadi sorotan. Persaingan kedua pasang kandidat di “kandang banteng” tersebut pun juga kian memanas.

Dalam survei terbaru yang dirilis oleh Litbang Kompas, pasangan Andika-Hendi lebih unggul dibandingkan dengan pasangan Luthfi-Yasin. Walaupun demikian, persentase yang diperoleh masih dalam rentang margin of error atau hanya selisih sangat tipis. Adapun infografik selengkapnya adalah sebagai berikut.

Elektabilitas Pilkada Jateng
Persentase elektabilitas pasangan Andika-Hendi dan Luthfi-Yasin hanya terpaut tipis | GoodStats

Menurut data di atas, elektabilitas pasangan Andika-Hendi mencapai 28,8%, sedangkan Luthfi-Yasin hanya terpaut tipis, yakni 28,1%. Artinya, selisih keduanya hanya sebesar 0,7%. Sementara itu, persentase responden yang merupakan undecided voters atau belum menentukan pilihan cukup banyak, yakni mencapai 43,1%. Angka ini tentu merupakan jumlah yang sangat signifikan.

Adapun survei dilakukan dalam rentang waktu 15-20 Oktober 2024 dengan wawancara tatap muka terhadap 1.000 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat. Tingkat kepercayaan dari survei ini mencapai 95% dengan margin of error kurang lebih 3,2%.

Banyaknya Undecided Voters Jadi Indikasi Kedua Kandidat Sama-Sama Kuat

Peneliti Litbang Kompas Vincentius Gitiyarko menyampaikan bahwa angka undecided voters yang mencapai 43,1% tersebut merupakan persentase yang cukup tinggi. Pernyataan ini muncul karena jika dibandingkan dengan dua pilpres terakhir, tingkat partisipasi masyarakat Jawa Tengah mampu mencapai 80%. Artinya, tingkat golput hanya berada di angka sekitar 20% sehingga 43,1% tersebut merupakan persentase angka yang sangat tinggi.

Gitiyarko juga mengatakan bahwa tingginya angka undecided voters menandakan bahwa kedua pasang kandidat yang berkontestasi di Pilkada Jateng 2024 sama-sama kuat, sama-sama menarik, dan sama-sama layak untuk dipilih.

“Nah, artinya dalam situasi seperti ini memang masyarakat dalam posisi menunggu dan melihat lagi mana sebenarnya yang akan dipilih gitu,” ujarnya, melansir Kompas TV

Ia menambahkan bahwa masyarakat yang belum menentukan pilihan tersebut bisa jadi sudah mengarahkan pilihan dalam hati akan memilih siapa, tetapi belum bisa mengatakan untuk saat ini karena masih menunggu proses politik yang berjalan ke depan. 

Jumlah masyarakat yang belum menentukan pilihan ini juga akan sangat menentukan bagaimana peta persaingan politik di Jawa Tengah akan berjalan selama kurang lebih tiga minggu ke depan. Lantas, apa pertimbangan masyarakat Jawa Tengah dalam memilih pemimpin pada Pilkada Jateng 2024?

Pertimbangan Masyarakat dalam Menentukan Pilihan

Pertimbangan Masyarakat Jateng dalam Memilih
Sebagian besar masyarakat mengaku bahwa kualitas cagub/cawagub yang meliputi kepintaran dan tingkat pendidikan menjadi pertimbangan utama dalam memilih | GoodStats

Masih mengutip survei yang sama, terdapat tiga alasan teratas masyarakat dalam menentukan pilihan di Pilkada Jateng 2024. Dari ketiga alasan teratas tersebut, mayoritas masyarakat (20%) mengaku bahwa kualitas cagub/cawagub menjadi pertimbangan utama dalam memilih. Hal ini dapat meliputi kepintaran dan tingkat pendidikan.

Selanjutnya, tampilan fisik (kegagahan, paras, wibawa) menjadi alasan lain setelah kualitas cagub/cawagub. Ada sebanyak 14,9% masyarakat yang mengakui hal tersebut. Adapun 12,7% responden mengatakan bahwa pertimbangan mereka dalam memilih adalah pengalaman cagub/cawagub dalam pemerintahan.

Alasan-alasan lain masyarakat dalam memilih pemimpin selain ketiga alasan di atas adalah integritas moral (8,5%), partai pengusung (7,6%), visi-misi dan program kerja (7,5%), hanya tahu pasangan itu (3,9%), latar belakang TNI/Polri (3,3%), serta pilihan keluarga/kerabat dekat (3,1%). Sementara itu, sebanyak 12,1% menjawab alasan lainnya serta 6,4% sisanya menjawab tidak tahu.

Bagaimana Respons Para Kandidat Menanggapi Hasil Survei?

Menanggapi hasil survei tersebut, salah satu kandidat cagub yakni Andika mengatakan bahwa ia dan pihaknya selalu memperhatikan setiap survei yang beraneka ragam dari berbagai sumber.

“Kami membuka diri, semua survei versi siapapun kami gunakan sebagai bahan evaluasi. Justru itu kita tahu kelemahannya kita apa, di awal-awal ya,” ungkap Andika pada Senin (4/11/2024), seperti yang dikutip dari detikJateng.

Andika juga mengatakan bahwa pada awal pencalonan dulu, ia dan pasangannya Hendi sempat tertinggal jauh dalam hasil survei. Ia mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena pada saat itu namanya dan pasangannya masih belum dikenal. Hal ini yang kemudian membuat pihaknya terus memperbaiki dan mengevaluasi diri hingga saat ini.

Sementara itu, Hendi yang merupakan cawagub pendamping Luthfi mengungkapkan bahwa timnya senantiasa menjalankan tugas di lapangan sesuai strategi tim.

“Kita menjalankan tugas di lapangan sesuai strategi tim. Turun ke bawah, bagaimana strategi media sosial. Bagaimana komunikasi efektif dengan masyarakat,” ucap Hendi, melansir detikJateng.

Baca Juga: Elektabilitas Pilkada Jakarta 2024 Terbaru, RK-Suswono Masih Unggul

Penulis: Elvira Chandra Dewi Ari Nanda
Editor: Editor

Konten Terkait

Jelang Pilkada 2024, Isu Ekonomi Jadi Perhatian Utama Warga Jabar

Tidak hanya itu, mayoritas warga Jawa Barat menginginkan pemimpin yang mendengarkan rakyat dan memperjuangkan kepentingannya.

Program Sekolah Gratis 2025, Solusi Pendidikan Inklusif dari Pemprov dan DPRD DKI Jakarta

Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan DPRD DKI Jakarta mencanangkan program sekolah gratis untuk dapat membantu pendidikan masyarakat kurang mampu.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook