Pemilihan Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) 2024 akan dihelat secara serentak pada 27 November 2024 mendatang. Kontestasi pilkada dalam perebutan Sumbar 1 ini menghadirkan dua pasang calon kuat yakni, calon pasangan nomor urut 1 Mahyeldi Ansharullah dan Vasko Ruseimy, serta Epyardi Asda berpasangan dengan Ekos Albar dengan nomor urut 2.
Masing-masing pasangan calon (paslon) memanfaatkan masa kampanye dengan berupaya menggalakkan ide, gagasan, serta menawarkan solusi atas permasalahan yang terjadi di provinsi tersebut.
Jelang hari pemilihan diadakan, Voxpol Center Research and Consulting melakukan jajak pendapat mengenai elektabilitas masing-masing paslon yang nantinya akan berlaga pada ajang pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatra Barat 2024.
Elektabilitas Mahyeldi dan Vasko Capai Angka 70,3%
Survei yang dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober–16 Oktober 2024 ini melibatkan 800 responden yang tersebar di 19 kabupaten dan kota yang ada di Sumatra Barat dengan menggunakan multistage random sampling. Data yang dikumpulkan menggunakan metode wawancara tatap muka serta margin of error sebesar +/- 3,47%, dengan tingkat kepercayaan 95%.
Mayoritas responden berasal dari kalangan milenial yang memiliki rentang usia 24-39 tahun, dengan jumlah 35,3%. Selanjutnya disusul oleh gen X (40-55 tahun) sebesar 31,3%, baby boomers (>56 tahun) sebanyak 22,5%, serta posisi terakhir hadir dari kalangan gen Z (17-23 tahun), dengan persentase 11,0%.
Hasilnya, pasangan Mahyeldi-Vasko mengantongi elektabilitas sebesar 70,3%. Sebanyak 16,8% responden memilih pasangan calon Epyardi-Ekos, serta 13,0% responden menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.
Lebih lanjut, perilaku responden dilihat dari segi loyalitas terhadap pasangan calon yang dipilih nantinya. CEO Voxpol, Pangi Syarwi Chaniago menuturkan sebanyak 69,8% responden telah mantap untuk memilih pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Sisanya, sebanyak 21,0% termasuk dalam kategori swing voters atau pemilih yang memiliki potensi mengubah keputusan dalam memilih terhadap calon gubernur dan wakil gubernur.
“Ada kemungkinan dia (pemilih) bermigrasi ini yang 21%. Artinya ini pemilih yang mengayun. Tapi, 69% hampir 70% sudah mantap pilih. Artinya tidak mungkin berubah. Tapi, yang 21% ini juga akan bisa mengubah peta elektoral ke depan,” kata Pangi dikutip dari Voxpol, Selasa, (22/10/2024).
Jujur, Bersih dan Bebas dari Korupsi Jadi Faktor Penilaian Utama
Survei ini juga memuat pertanyaan yang berkenaan dengan karakteristik pemimpin yang seharusnya dimiliki oleh Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatra Barat. Hasilnya, karakter yang jujur, bersih serta bebas dari korupsi menduduki posisi teratas dengan angka 66,1%.
Selain itu, sebanyak 15,0% responden menginginkan pemimpin yang merakyat, yang peduli, dekat, dan perhatian pada masyarakat. Rakyat Sumbar juga menginginkan pemimpin yang religius, mampu memimpin, dan sederhana.
“Wajar kemudian orang di Sumatra Barat misalnya mengatakan ini apa prestasinya, tapi kok bisa tinggi elektabilitasnya. Jangan-jangan preferensi masyarakat sebenarnya dia tidak ingin bicara prestasi di Sumatra Barat, tidak kinerja. Tapi lebih kepada persoalan kebijaksanaan, persoalan religius,” terang Pangi.
Baca Juga: Pilkada Jatim 2024: Kontestasi Tiga Puan Berebut Jabatan
Penulis: Ramadhano Twento D.
Editor: Editor