Di luar Jepang, Brasil adalah negara dengan populasi orang keturunan Jepang terbesar di dunia, diikuti oleh Amerika Serikat dan Kanada pada urutan kedua dan ketiga. Fakta ini cukup menarik, mengingat jauhnya jarak yang memisahkan negara-negara beda benua tersebut.
Diperkirakan ada lebih dari 2 juta orang keturunan Jepang yang bermukim di negeri Samba ini. Bagaimana bisa populasi keturunan Jepang yang terbesar ada di Brasil?
Sejarah Migrasi Warga Jepang ke Brasil
Gerakan bermigrasi oleh orang-orang Jepang ke luar negeri disokong oleh keadaan sosial dan ekonomi Jepang. Proses Restorasi Meiji yang dimulai pada 1868, yang merupakan proses modernisasi industri, memiliki implementasi yang tidak selalu berpihak pada populasi rural.
Kelompok petani, yang sebelum modernisasi industri memiliki hierarki lebih tinggi dibanding pedagang, menjadi kaum yang agak terpinggir. Minimnya lahan pertanian yang dapat diolah juga pertumbuhan populasi penduduk yang berlebihan, membuat lapangan pekerjaan menjadi berkurang bagi kelompok petani ini. Akhirnya, mereka mulai mencari peluang kerja di luar negeri.
Brasil dilirik sebagai tujuan kerja karena industri kopinya sedang berkembang pesat di akhir abad ke-19. Awalnya, orang-orang Jepang melirik wilayah utara benua Amerika, tetapi karena sudah terlalu banyak arus migrasi dari Jepang, terutama di Kanada dan Amerika Serikat, kedua negara tersebut membatasi kedatangan mereka.
Migrasi warga Jepang ke Brasil diperingati setiap 18 Juni; mengenang tanggal yang sama pada tahun 1908 di mana kapal asal Jepang, Kasato-Maru, berlabuh di Sao Paulo selatan. Di dalamnya, terikut 791 warga Jepang yang menjadi komunitas Jepang pertama di Brasil.
Kepindahan mereka adalah sebagai hasil dari perjanjian imigrasi di antara Jepang dan Brasil, yang ditandatangani pada tahun 1907. Perjanjian tersebut merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap gerakan emigrasi warga Jepang, mengingat lapangan kerja di Jepang yang terbatas.
Dengan etos kerja yang tinggi, pekerja asal Jepang dengan cepat naik kelas. Beberapa di antara mereka mampu memiliki perkebunan sendiri. Kesuksesan ini berujung pada sebuah julukan yang populer di Brasil untuk keturunan Jepang: japonês garantido, artinya orang Jepang terpercaya. Julukan tersebut mencerminkan reputasi orang Jepang di sana, yang berintegritas dan pekerja keras.
Hingga tahun 1941, terdapat sekitar 190 ribu emigran Jepang di Brasil. Akhirnya, lebih dari 100 tahun sejak berlabuhnya kapal Kasato-Maru di Sao Paulo, diperkirakan ada lebih dari 2 juta orang keturunan Jepang, termasuk generasi ketiga dan keempat, yang menetap di seluruh wilayah Brasil.
Hubungan Jepang dan Brasil Hari Ini
Orang-orang keturunan Jepang itu disebut nikkei. Dilansir dari laman resmi The Association of Nikkei & Japanese Abroad, nikkei adalah orang-orang Jepang yang bermigrasi ke luar negeri secara permanen, termasuk keturunan generasi kedua, ketiga, dan keempat, tanpa memandang kewarganegaraan resminya kini.
Nikkei memiliki kontribusi besar terhadap Brasil. Melalui pengetahuan dan keahlian mereka di bidang agrikultur, nikkei mengembangkan wilayah-wilayah rural Brasil dengan teknik unik dan inovatif.
Kehadiran nikkei juga memberi pengaruh kuat pada budaya Brasil, terutama di negara bagian São Paulo dan Paraná. Perayaan seperti Tanabata Matsuri dan Bon Odori telah menjadi festival akbar yang dirayakan bersama-sama orang Brasil untuk merayakan dan menghargai tradisi Jepang.
Selain itu, produk kesenian Jepang pun meninggalkan kesan bagi masyarakat Brasil. Ikebana, atau seni merangkai bunga, dan origami melahirkan aliran ekspresi artistik baru, dipadukan dengan aliran kontemporer. Dalam kalangan muda Brasil, genre J-Pop dan anime juga mendulang popularitas yang signifikan.
Oleh karena besarnya komunitas nikkei di Brasil, hubungan diplomatik di antara keduanya tetap kuat. Hal ini dibuktikan dengan kunjungan mantan Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio ke Brasil pada Mei 2024 lalu.
“Untuk bekerja menuju tujuan bersama yang mendasar untuk menegakkan dan memperkuat tatanan internasional yang bebas dan terbuka berdasarkan supremasi hukum, dan memastikan dunia di mana martabat manusia terjamin, Jepang akan menerapkan keragaman dan inklusivitasnya yang khas dalam bekerja sama dengan negara-negara lain, termasuk negara-negara Amerika Latin dan Karibia,” tuturnya, melansir Kizuna.
Baca Juga: Jepang Masih Klaim Posisi Negara Tercerdas di Dunia
Penulis: Florensia Marsa
Editor: Editor