Industri perfilman nampaknya mengalami pertumbuhan kuat semenjak terdampak oleh pandemi. Melansir Yahoo Finance, berdasarkan statistik, 28% orang lebih memilih untuk menonton film di bioskop pada tahun 2022, sementara 15% lainnya lebih memilih untuk streaming film.
Pada Juni 2020, ketika pandemi berada di puncak awal, persentase orang yang lebih suka pergi ke bioskop hanya 14% sementara 36% lebih suka streaming film. Ini menunjukkan pergeseran tren preferensi orang dalam menonton film.
Berdasarkan laman dari Internet Movie Database (IMDb), tercatat bahwa Top Gun: Maverick berhasil menempati posisi teratas sebagai film paling laris pada tahun 2022 dengan total pendapatan mencapai 1,5 miliar dolar AS atau senilai Rp23 triliun.
Disusul oleh film Jurassic World: Dominion dengan pendapatan mencapai 1 miliar dolar AS. Kemudian, dilanjutkan oleh Doctor Strange in the Multiverse of Madness dengan 955,7 juta dolar AS dan Avatar: The Way of Water senilai 955,2 juta dolar AS.
Meskipun angka pendapatan di penghujung tahun 2022 masih jauh dari pendapatan kotor pada tahun 2019 sebelum pandemi, namun hal ini masih merupakan peningkatan dari tahun 2020 dan 2021, di mana masing-masing menghasilkan nol dan satu film memiliki pendapatan lebih dari 1 miliar dolar AS.
Sebelumnya, beberapa pengamat industri perfilman telah memprediksi bahwa box office domestik akan melewati 8 atau 9 miliar dolar AS. Sayangnya, harapan tersebut pupus karena beberapa film dengan anggaran besar telah ditunda, termasuk film Tom Cruise lainnya yang berjudul “Mission: Impossible - Dead Reckoning” yang sangat dinantikan.
“Kita mungkin berada di dalam situasi di mana kita memiliki dua film blockbuster Tom Cruise di tahun yang sama. Jadi, saya pikir itulah alasan mengapa kami berakhir pada angka (pendapatan) penjualan tiket yang pada akhirnya mengecewakan,” ucap Daniel Loria selaku Direktur Editorial BoxOffice.com seperti yang dikutip dari CNBC.
Meskipun ada 40% lebih sedikit judul film di bioskop tahun ini dibandingkan dengan 2019, pengamat industri masih melihat harapan untuk pengalaman sinematik.
"Apa yang kita ketahui adalah kita masih bisa memiliki momen budaya pergi ke bioskop untuk sesuatu pengalaman yang unik. Tapi, kami melihat semakin sedikit judul yang keluar dari studio besar,” kata Loria.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya