Diabetes merupakan penyakit kronis di mana tubuh tidak dapat memproduksi insulin, yakni hormon yang memungkinkan sel-sel tubuh menyerap glukosa atau gula melalui aliran darah. Jika kekurangan insulin, Hiperglikemia atau peningkatan kadar gula dalam darah bisa terjadi dan dapat merusak sistem tubuh.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), sebanyak 1,5 juta orang meninggal karena diabetes pada 2019. Sebesar 48 persen di antaranya terjadi pada pasien yang berusia di bawah 70 tahun. Adapun, Federasi Diabetes Internasional (International Diabetes Federation/IDF) menyebut, diabetes merupakan penyebab 6,7 juta kematian pada 2021.
Mengutip laporan IDF teranyar, sekitar 537 juta orang di dunia atau 10 persen dari usia 20-79 tahun mengidap diabetes pada 2021. Jumlah ini diprediksi akan meningkat menjadi 643 juta pada tahun 2030 mendatang dan menjadi 783 juta pada tahun 2045. Terlebih, 240 juta dari penderita diabetes di dunia saat ini tidak terdiagnosis.
Prevalensi diabetes pada tahun 2021 mencapai 9,8 persen di seluruh dunia. Angka ini meningkat dari 8,5 persen sejak sepuluh tahun terakhir. Prevalensi diabetes merupakan perbandingan antara jumlah pasien pengidap diabetes dengan total penduduk.
Berdasarkan data dari World Population, Pakistan menjadi negara dengan prevalensi diabetes terbesar di dunia mencapai 30,8 persen dari total populasi sebanyak 229,652 juta pada tahun 2021. Sebanyak 33 juta orang dewasa di Pakistan menderita diabetes pada 2021. Angka ini melonjak 70 persen sejak 2019.
Hal ini membuat Pakistan menempati posisi keempat di dunia sebagai negara dengan jumlah kematian akibat diabetes tertinggi di dunia yang mencapai 396.625 kematian pada 2021. Adapun, posisi pertama ditempati oleh China dengan jumlah kematian mencapai 1,4 juta. Diikuti oleh Amerika Serikat dan India yang masing-masing memiliki 669.384 kasus dan 647.831 kasus.
“Tingkat diabetes yang meningkat pesat di Pakistan menjadikan tantangan yang signifikan terhadap kesehatan dan kesejahteraan individu atau keluarga di negara ini,” tutur Direktur Institut Diabetologi dan Endokrinologi Universitan Baqai Profesor Abdul Basit.
Sementara, negara-negara Oseania tercatat mendominasi daftar prevalensi diabetes tertinggi. Di antaranya, yakni Polinesia Prancis, Kaledonia Baru, Nauru, Kepulauan Mariana Utara, Kepulauan Marshall, serta Kiribati. Polinesia Prancis memiliki angka tertinggi mencapai 25,2 persen. Disusul oleh Nauru, Kaledonia Baru, dan Kepulauan Mariana Utara yang masing-masing mencapai 23,4 persen.
Sedangkan, Indonesia menempati posisi ke-54 dari daftar prevalensi diabetes tertinggi pada 2021 dengan angka 11,0 persen dari total penduduk sebesar 179,72 juta. Tercatat, Indonesia berada di posisi kelima dengan jumlah pengidap diabetes sebanyak 19,47 juta.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Editor