Gempa bumi merupakan bencana alam yang diklasifikasikan menjadi dua, gempa vulkanik dan tektonik. Di mana penyebab gempa tektonik adalah pergeseran lempeng bumi sementara gempa vulkanik terjadi karena ada pergerakan vulkanisme di lapisan bumi.
Gempa sudah sering terjadi di berbagai negara di seluruh bagian dunia. Tak terkecuali Indonesia. Bahkan gempa dengan kekuatan tinggi bisa menyebabkan kerusakan yang sangat masif hingga merusak fasilitas dan infrastruktur. Tak jarang gempa bumi juga menyebabkan korban jiwa akibat reruntuhan.
USGS (United States Geological Survey) berhasil mencatat daftar gempa bumi terbesar di yang pernah terjadi sepanjang sejarah. Menurut data tersebut, gempa Valdivia yang terjadi di Chili pada 1960 menjadi gempa dengan kekuatan tertinggi mencapai 9,5 skala richter. Posisi kedua diduduki oleh gempa besar Alaska pada tahun 1964 yang mencapai 9,2 skala richter. Di posisi tiga ada gempa Tohoku Jepang yang berkekuatan 9,1 skala richter.
Gempa Sumatera 2004 menduduki peringkat 4 sebagai gempa terkuat di dunia dengan kekuatan 9,1 skala richter. Gempa ini adalah pemicu utama dari tsunami Aceh yang juga menelan banyak korban pada 2004 lalu.
Tentu saja gempa yang besar sedikit banyak menyebabkan banyak bangunan hancur hingga korban jiwa. Our World in Data merilis data terkait gempa mana saja yang memiliki korban jiwa paling banyak sepanjang sejarah. Gempa Shaanxi yang terjadi di Tiongkok pada 1556 menjadi gempa dengan korban jiwa terbanyak di dunia, dengan total 830 juta korban.
Gempa Port-au Prince, Haiti yang terjadi pada 2010 menjadi gempa dengan korban kematian terbanyak nomor dua dengan total kematian di angka 316 juta orang. Di posisi tiga dan, ada gempa Antakya Turki yang terjadi di tahun 115 dan 525 dengan masing-masing korban jiwa di angka 260 dan 250 juta korban jiwa.
Penulis: Puja Pratama Ridwan
Editor: Iip M Aditiya