Gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 akan diadakan secara serentak dengan pemilihan kepala daerah lain di tanah air, yaitu pada 27 November 2024. Pemilihan secara serentak ini melibatkan berbagai daerah di 37 provinsi, 415 kabupaten dan kota, serta 93 kota di seluruh penjuru Indonesia.
Pilkada Jakarta sendiri melibatkan 3 pasangan calon. Pasangan calon dengan nomor urut 1 adalah Ridwan Kamil dan Suswono. Pasangan ini diusung oleh PKB, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Gelora, PKS, PKN, Partai Garuda, PAN, PBB, Partai Demokrat, PSI, Perindo, PPP, serta Partai Prima.
Koalisi yang bernama Koalisi Jakarta Maju ini menguasai 5 juta suara sah pemilu legislatif DKI Jakarta atau setara 83%. Mereka memiliki slogan bernama R1DO, Jakarta Baru, Jakarta Maju.
Sementara itu, pasangan dengan nomor urut 2 adalah Dharma Pongrekun serta Kun Wardana. Pasangan ini merupakan pasangan independen yang diklaim memiliki 677 ribu dukungan dari Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Dharma Pongrekun sendiri merupakan Mantan Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), sementara Kun Wardana merupakan Dosen Institut Sains dan Teknologi Nasional.
Terakhir, pasangan dengan nomor urut 3 adalah Pramono Anung dan Rano Karno. Pasangan ini diusung oleh PDIP dan Partai Hanura yang memiliki 876 ribu suara legislatif atau setara 14%. Baru-baru ini, pasangan Pramono-Rano didukung oleh Partai Ummat. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Rano Karno sendiri pada Rabu (9/10).
"Nanti di saat memang kampanye, Partai Ummat akan turun membantu juga di beberapa wilayah yang memang nanti kita petakan. Apalagi ditambah Pak Amien Rais mau ikut turun membantu kita berkampanye, wah jadi semakin meriah pesta Pilkada DKI," kata Rano mengutip Detik.
Belum Ada Paslon Yang Melampaui 50%
Dalam data yang dirilis oleh Charta Politika, pasangan calon Ridwan Kamil dan Suswono terpantau unggul dibanding pasangan lainnya dengan persentase 48,3%. Tidak kalah banyak, pasangan Pramono Anung dan Rano Karno memperoleh angka 36,5%.
Sementara itu, pasangan independen Dharma Pongrekun dan Kun Wardana mendapatkan angka 5,6%. Sisanya, sebanyak 9,7% responden memilih tidak menjawab ataupun tidak tahu.
Survei ini diadakan pada tanggal 19 hingga 24 September 2024 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan metode multistage random sampling. Adapun jumlah respondennya sebanyak 1.200 orang yang tersebar di seluruh kota di DKI Jakarta.
Charta Politika juga membandingkan hasil survei mereka dengan hasil lembaga survei lain yang diambil sebelumnya. Terdapat tren naik maupun tren turun yang terjadi di masing-masing pasangan calon.
"Dalam simulasi pasangan jika melihat tren dari 3 survei terakhir (LSI, Poltracking, dan Charta Politika) terlihat bahwa gap elektabilitas dari awal hingga akhir September Ridwan Kamil-Suswono turun 3,5%, Dharma-Kun naik 2,4%, dan Pram-Doel naik 8,1%," tulis rilis Charta Politika.
Elektabilitas Berdasarkan Agama Responden
Lebih lanjut, lembaga ini menyebut bahwa dari sisi agama, mayoritas responden beragama Islam lebih memilih Ridwan-Suswono dengan persentase 51%. Sebaliknya, responden dengan agama lain terlihat mengunggulkan Pramono-Rano dengan rincian Protestan (47%), Katolik (54%), serta Budha (56%).
Kemantapan pilihan responden pada Pilkada Jakarta belum tinggi. Sebanyak 44,3% responden mengaku bahwa pilihannya masih mungkin berubah.
"Dalam tabulasi silang yang disajikan, pasangan Pramono Anung-Rano Doel Karno memiliki strong voters (pemilih yang menyatakan sudah mantap pada pilihannya) paling tinggi di atas pasangan lainnya," kata Charta Politika dalam keterangan resminya.
Baca Juga: Simak Daftar Daerah dengan Calon Tunggal di Pilkada 2024
Penulis: Pierre Rainer
Editor: Editor