Kejutan terjadi di Bundesliga musim lalu. Pasalnya, setelah 11 musim, Liga Jerman selalu dimenangkan oleh Bayern Munich, tepatnya sejak musim 2012/2013. Di musim 2023/2024, Bayer Leverkusen mendominasi kemenangan di Liga Jerman.
Klub ini berhasil menjadi juara Liga Jerman dengan torehan 28 kemenangan dan hanya 6 seri. Menariknya, di musim itu, Bayer Leverkusen tidak menerima kekalahan satupun. Tak hanya di Liga Jerman, Bayer Leverkusen juga berhasil memenangkan Piala Jerman, DFB-Pokal dengan mencetak 25 gol dan hanya kebobolan 5 gol.
Di ajang Liga Eropa, Bayer Leverkusen juga berhasil memenangkan 9 pertandingan, dan hanya seri 3 pertandingan dari 12 pertandingan termasuk melawan salah satu wakil Inggris di perempat final, West Ham United dan salah satu wakil Italia, Roma di semifinal. Sayangnya, klub ini kalah dari wakil Italia Atalanta, di laga final dengan skor akhir 3:0.
Segala kesuksesan ini bisa dibilang sebagai hasil dari kepelatihan Xabi Alonso. Dia merupakan legenda dari Real Madrid, Liverpool, dan Bayern Munich. Sejak pensiun dari karier sebagai pemain di tahun 2017, pria kebangsaan Spanyol ini memulai kariernya di sebagai pelatih pada 28 Agustus 2018 sebagai pelatih Tim junior Real Madrid. Pada 1 Juli 2018, dia melanjutkan karier kepelatihannya dengan melatih Tim senior Real Sociedad.
Xabi mengawali kariernya di Bayer Leverkusen pada awal Oktober 2022. Sayangnya di musim pertamanya melatih Bayer Leverkusen, Xabi hanya bisa membawa tim tersebut di posisi ke-6 di akhir musim 2022/2023 dengan 17 kemenangan, 10 seri, dan 10 kali kekalahan. Raihan terbaiknya kala itu hanyalah dengan membawa Bayer Leverkusen ke semifinal Liga Eropa.
Musim ini, Bayer Leverkusen masih dilatih oleh Xabi Alonso. Namun sepertinya di musim ini performa Leverkusen tidak seapik musim lalu. Pasalnya terhitung dari setelah jeda Internasional pada bulan Oktober hingga pertandingan terakhir sebelum jeda Internasional di pertengahan November ini, Leverkusen hanya memenangkan 2 pertandingan dari total 7 pertandingan di seluruh kompetisi Eropa.
Di periode ini Bayer Leverkusen harus puas dengan hasil imbang sebanyak 3 kali. Hasil imbang pertama dengan skor 1-1 diraih kala bertandang ke klub peringkat 11 di Liga Prancis, Brest pada 23 Oktober lalu. Sementara itu, Leverkusen terakhir imbang 2-2 kala bertandang ke markas Werder Bremen di 3 hari berikutnya. Sabtu malam lalu Leverkusen kembali ditahan imbang oleh Vfl Bochum.
Setelah pertandingan, Xabi Alonso selaku manager mengungkapkan kekecewaannya melalui konferensi pers.
"Perasaannya sama seperti saat melawan Kiel. Kami tidak bisa menyelesaikan pertandingan dengan baik dan kebobolan di menit-menit akhir. Kami harus tampil lebih baik saat memimpin. Kami perlu memperbaiki hal itu dan belajar cara mengatasinya dan raih tiga poin," dikutip dari Bundesliga News.
Lalu selanjutnya Leverkusen harus puas dengan skor kacamata untuk mengawali bulan November kala menjamu Stuttgart pada 2 November 2024. Selang 4 hari sejak pertandingan itu, Leverkusen harus menerima kekalahan telak dari Liverpool di ajang liga Champions dengan skor 4-0. Di periode ini Leverkusen hanya menang melawan Eintracht Frankfurt pada 19 Oktober dan melawan SV Elversberg pada 30 Oktober.
Berbeda dengan musim lalu, di periode yang sama Bayer Leverkusen menyapu bersih kemenangan dari 7 pertandingan di seluruh kompetisi Eropa. Bahkan tahun lalu Leverkusen berhasil menyarangkan total 22 gol ke gawang lawan dan hanya kebobolan 7 gol. Kala itu ada total 12 pemain Bayer Leverkusen yang turut mencatatkan namanya sebagai pencetak gol. Terbanyak ada Alex Grimaldo dengan total 7 golnya dan kedua ada Florian Wirtz dengan 3 golnya.
Di musim 2023/2024 kala itu, Bayer Leverkusen bahkan menang dengan margin besar seperti 5-1 kala menjamu Qarabag FK di putaran pertama Liga Eropa, pada 27 Oktober 2023. Kemudian 2-5 kala bertandang ke markas SV Sandhausen pada 2 November 2023 dan menang 4-0 melawan Union Berlin 10 hari setelahnya.
Penulis: Almer Sophian
Editor: Editor