Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat per Oktober 2024, telah terjadi 1.499 kejadian bencana di Indonesia. Dari jumlah tersebut, banjir mendominasi dengan total 780 kejadian.
Sulawesi Tengah menjadi provinsi dengan jumlah kejadian banjir terbanyak di Indonesia, mencapai 65 kejadian di 2024 ini. Sulawesi Selatan menyusul di urutan kedua dengan 60 kejadian banjir, diikuti Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan masing-masing 52 kejadian.
Banjir masih menjadi masalah utama di Indonesia. Infrastruktur yang kurang baik membuat beberapa wilayah masih sering terendam banjir akibat luapan sungai maupun hujan yang terlalu besar.
Selain banjir, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga masih menjadi PR di Indonesia. Per Oktober ini, jumlah kejadiannya mencapai 295 kejadian, terbanyak di Jawa Timur dengan total 84 kejadian, disusul Jawa Tengah dengan 36 kejadian dan Sumatra Utara dengan 24 kejadian.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru-baru ini memberikan peringatan akan potensi kebakaran hutan dan lahan di beberapa wilayah di Indonesia akibat cuaca panas yang terjadi.
Ketua Pokja Informasi Cuaca Ekstrim BMKG Ida Pramuwardhani, menegaskan bahwa potensi kebakaran hutan dan lahan cukup tinggi terutama di wilayah dengan lahan gambut seperti Sumatra dan Kalimantan.
"Jika ditinjau dari potensi kebakaran hutan FDRS dan prediksi hujan sepekan kedepan, wilayah dengan potensi sangat mudah terjadi kebakaran hutan terdapat beberapa wilayah di Indonesia," tutur Ida mengutip Katadata, Kamis (3/10).
Ia pun mengimbau masyarakat di wilayah-wilayah tersebut untuk tidak melakukan tindakan yang berpotensi mengakibatkan karhutla, salah satunya dengan membakar sampah sembarangan.
Cuaca ekstrem turut menjadi bencana alam yang paling banyak terjadi di Indonesia, jumlahnya mencapai 258 kasus. Cuaca yang sering berubah-ubah, mulai dari panas terik yang menimbulkan kekeringan hingga hujan petir mengakibatkan kerugian material yang besar.
Selain itu, terjadi pula 91 kejadian tanah longsor di Indonesia, 47 kasus kekeringan, 16 gempa bumi, 9 gelombang pasang dan abrasi, serta 3 erupsi gunung api.
Jika dilihat berdasarkan wilayahnya, maka Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah kejadian bencana alam terbesar, mencapai 184 kejadian di 2024. Jawa Barat berada di urutan kedua dengan 166 kejadian bencana, diikuti Jawa Tengah dengan 151 kejadian.
BNPB mencatat, bencana alam di 2024 ini mengakibatkan 369 orang meninggal dunia, 4,6 juta orang menderita dan mengungsi, 49 orang hilang, serta 891 orang luka-luka.
Secara material, sebanyak 30.318 rumah mengalami rusak ringan, 10.016 mengalami rusak sedang, dan 7.972 mengalami rusak berat. Sedangkan untuk fasilitas, terdapat 491 satuan pendidikan, 346 rumah ibadat, dan 44 fasyankes yang mengalami kerusakan.
Baca Juga: Wilayah dengan Indeks Risiko Bencana Tertinggi Indonesia
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor