Setelah resmi dibuka pada 20 September 2024, jalan tol Jogja-Solo Seksi 1 Kartasura-Klaten mencatat arus lalu lintas yang cukup tinggi. Selama dua hari pertama pengoperasiannya tanpa tarif, sebanyak 74.518 kendaraan melintasi tiga gerbang utama di Banyudono, Polanharjo, dan Klaten.
Pengelola tol, PT Jasa Marga Jogja Solo (JMJ), menyampaikan bahwa jumlah kendaraan pada gerbang keluar mencapai 38.938 kendaraan, sementara pada gerbang masuk sebanyak 35.580 kendaraan.
Selain itu, PT Jasa Marga Solo Ngawi (JSN) juga melakukan pengalihan transaksi tol dari Gerbang Tol Colomadu ke Gerbang Tol Banyudono untuk mendukung integrasi antara Ruas Jalan Tol Solo-Ngawi dan Jogja-Solo. Dengan adanya integrasi ini, pengguna jalan dari Semarang maupun Surabaya kini akan melakukan transaksi di GT Banyudono, dengan tarif tol yang sama seperti di GT Colomadu.
Jumlah Kendaraan Keluar-Masuk Tol Jogja-Solo
Selama dua hari pertama pengoperasiannya, tol ini mencatatkan lalu lintas kendaraan yang sangat tinggi, dengan total 74.518 kendaraan melintasi tiga gerbang utama. Di antaranya, 38.938 kendaraan tercatat keluar dari tol, sementara 35.580 kendaraan masuk. Gerbang tol dengan volume kendaraan terbesar adalah GT Banyudono, di mana 12.260 kendaraan tercatat keluar dan 14.527 kendaraan tercatat masuk.
GT Polanharjo mencatat 11.263 kendaraan keluar dan 5.619 kendaraan masuk, sementara GT Klaten mencatat 11.724 kendaraan keluar dan 18.792 kendaraan masuk. Tingginya volume kendaraan di GT Klaten menandakan bahwa tol ini menjadi rute pilihan utama bagi pengendara yang menuju atau keluar dari Klaten.
Jumlah kendaraan yang melintasi tol ini menunjukkan betapa besarnya minat masyarakat dalam memanfaatkan fasilitas jalan tol baru ini.
Baca Juga: 2.892 Km Tol Telah Beroperasi di Indonesia hingga 2024
Perbandingan Jumlah Kendaraan Masuk Tol Jogja-Solo dengan GT Trans Jawa Lain
Jika dibandingkan dengan gerbang tol lain di jaringan Trans Jawa, jumlah kendaraan yang melintasi tol Jogja-Solo masih lebih rendah. Sebagai contoh, GT Cikampek Utama mencatat jumlah kendaraan masuk sebanyak 114.095 pada arus normal, jauh di atas GT Klaten yang mencatat 11.724 kendaraan.
Meskipun demikian, ini merupakan awal yang positif bagi tol Jogja-Solo dan diharapkan dapat terus meningkat seiring berjalannya waktu dan penyelesaian pembangunan tol yang menyeluruh. Integrasi tol Jogja-Solo dengan jaringan Trans Jawa juga akan memberikan keuntungan bagi pengguna jalan yang ingin mengakses berbagai kota besar lainnya.
Kehadiran tol ini tidak hanya mempersingkat waktu tempuh tetapi juga mendukung konektivitas antardaerah, yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar. Integrasi dengan jaringan Trans Jawa memberikan alternatif perjalanan yang lebih efisien bagi pengguna jalan dari berbagai wilayah.
Baca Juga: PUPR Berencana Bangun 2.300 Km Tol Baru Sampai 2029
Penulis: Daffa Shiddiq Al-Fajri
Editor: Editor