Industri makanan Indonesia terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun, menunjukkan besarnya peluang usaha di industri tersebut. Makanan yang merupakan kebutuhan pokok manusia akan terus dicari dan dibutuhkan, membuka pasar yang luas dan akan terus berkembang pesat ke depannya.
United States Department of Agriculture (USDA) menyebutkan bahwa nilai industri makanan di Indonesia mencapai US$26,3 miliar pada 2023, naik 13% dibanding tahun sebelumnya. Hal ini sekaligus menjadikan Indonesia negara dengan pasar makanan terbesar di Asia Tenggara. Sektor ini masih didominasi oleh rumah makan kecil di pinggir jalan seperti warung. Namun begitu, di antara pemain-pemain utama di industri ini, nyatanya bukan hanya merek luar saja yang digemari, merek dalam negeri juga mulai menunjukkan giginya.
Secara keseluruhan, industri makanan, mulai dari pemrosesan, ritel, hingga layanan, menyumbang US$83,1 miliar terhadap GDP pada 2023, mencerminkan besarnya peran industri ini dalam negeri.
Restoran dengan NIlai Penjualan Tertinggi 2023
Menurut USDA, McDonald’s menjadi merek rumah makan dengan nilai penjualan tertinggi sepanjang 2023, mencapai US$485,1 juta. Jumlah gerainya pada 2023 mencapai 299 outlets, meningkat dari 2022 yang hanya 269 gerai. McDonald’s sendiri pertama kali masuk ke Indonesia pada 1991, berdiri di Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat. Bambang Rachmadi, pengusaha dan mantan Presiden Direktur Panin Bank, menjadi orang yang membawa franchise raksasa tersebut ke tanah air. Kini 34 tahun berlalu, McDonald’s semakin digemari di Indonesia.
Masih dari franchise luar, KFC menduduki posisi kedua dengan nilai penjualan sebesar US$438 juta. Rumah makan di bawah naungan PT Fastfood Indonesia, Tbk. ini tercatat memiliki 842 gerai pada 2023, jauh melebihi pesaingnya di urutan pertama.
Pizza Hut mengisi urutan ketiga dengan total nilai penjualan sebesar US$271,1 juta, diikuti oleh Hokben dengan US$181,7 juta. Pada 2023, Pizza Hut tercatat memiliki 612 gerai, sedikit turun dari tahun sebelumnya yang sebanyak 615 gerai. Sementara itu, Hokben mencatatkan kenaikan dari 334 gerai pada 2022 menjadi 375 gerai di tahun berikutnya.
Dari kategori coffee shop, Starbucks masih mendominasi dengan nilai penjualan sebesar US$157,7 juta, dengan jumlah outlet mencapai 567 gerai. Restoran mi pedas kekinian, Mie Gacoan dari PT Pesta Pora Abadi berhasil menyematkan namanya di posisi keenam dengan nilai penjualan mencapai US$135,9 juta, naik nyaris 100% dari 2022 yang sebesar US$75,9 juta. Jumlah gerainya juga melonjak signifikan dari 79 gerai pada 2022 menjadi 116 cabang tahun berikutnya.
Gerai restoran terkemuka lain seperti Kopi Kenangan, Chatime, Nabati, hingga Restoran Sederhana turut masuk daftar. Restoran Sederhana menjadi satu-satunya rumah makan dalam daftar yang menyajikan hidangan tradisional khas Indonesia, bertengger di posisi kesepuluh dengan nilai penjualan mencapai US$88,1 juta dengan total gerai sebanyak 145 outlet.
Baca Juga: Pizza Hut dan KFC Gulung Tikar, Imbas dari Boikot?
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor