Agama Buddha menjadi salah satu agama tertua dengan pemeluk terbanyak di dunia. Berdasarkan data dari World Population Review, jumlah pemeluk Agama Buddha diperkirakan mencapai 507 juta di seluruh dunia pada tahun 2020.
Tanggal 16 Mei 2022 diperingati sebagai Hari Suci Waisak Tahun 2566 Buddhist Era (BE). Peringatan Waisak pun dilaksanakan tepat pada waktu Purnama Sidhi di bulan Vaisakha menurut kalender Buddha Theravada Indonesia.
Adapun Hari Waisak memperingati 3 peristiwa penting dalam kehidupan Buddha Gautama di antaranya peringatan kelahiran Pangeran Siddharta Gautama (623 SM), saat mencapai penerangan sempurna di bawah pohon Bodhi (588 SM), dan peringatan wafatnya Sang Buddha mencapai parinibbana (543 SM).
Perkembangan Agama Buddha di Indonesia
Agama Buddha sendiri telah berkembang di Indonesia sejak abad ke-5 dan kerajaan bercorak Buddha pertama di Nusantara ialah Kerajaan Sriwijaya yang berdiri sejak abad ke-7. Pada masa itu, Kerajaan Sriwijaya pernah menjadi salah satu pusat pengembangan Agama Buddha di kawasan Asia Tenggara.
Peninggalan pada masa kerajaan Buddha di Indonesia salah satunya ialah Candi Borobudur yang menjadi salah satu bagian dari 7 keajaiban dunia. Candi Borobudur dibangun pada masa Kerajaan Syailendra yang juga membangun Cadi Mendut dan Candi Pawon.
Kerajaan Majapahit menjadi kerajaan bercorak Hindu-Buddha terakhir yang berkembang di Indonesia sebelum masuk pada masa berdirinya kerajaan-kerajaan bercorak Islam.
Sejak awal mula masuknya Agama Buddha di Indonesia terutama pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya mayoritas penduduk daerah tersebut menjadi pemeluk Agama Buddha, terutama di Jawa dan Sumatra.
Pemeluk Agama Buddha di Indonesia masuk dalam jajaran terbanyak di dunia
Agama Buddha terus berkembang di tanah air sampai saat ini sebagai salah satu agama yang diakui di Indonesia. Berdasarkan data dari Global Religious Futures, jumlah pemeluk Agama Buddha di Indonesia masuk dalam peringkat 20 terbesar di dunia pada tahun 2020 tepatnya pada posisi ke-16. Saat ini, jumlah pemeluk Agama Buddha di Indonesia tercatat mencapai angka 1,8 juta jiwa.
Di sisi lain peringkat pertama diraih oleh China dengan total 254,7 juta jiwa penduduk beragama Buddha pada tahun 2020. Sementara itu, posisi ke-2 diraih oleh Thailand dengan 66,12 juta jiwa penduduk beragama Buddha dan menjadi negara dengan penduduk beragama Buddha terbanyak di kawasan Asia Tenggara.
Berikutnya Myanmar menyusul di posisi ke-3 dengan total 41,44 juta jiwa penduduk beragama Buddha. Jepang berada di posisi ke-4 dengan total penduduk beragama Buddha sebanyak 41,38 juta jiwa dan Kamboja di posisi ke-5 dengan 15,69 juta jiwa penduduk beragama Buddha.
Selain itu beberapa negara lainnya dengan jumlah penduduk beragama Buddha terbanyak di dunia di antaranya ialah Vietnam, Sri Lanka, Korea Selatan, India, Malaysia, Taiwan, Laos, Amerika Serikat, Nepal, Singapura, Mongolia, Bangladesh, Hong Kong, dan Australia.
Hingga saat ini didominasi penduduk Jawa dan Sumatra
Berdasarkan data dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), DKI Jakarta menjadi provinsi dengan pemeluk Agama Buddha terbanyak di Indonesia. Adapun jumlahnya mencapai 396.906 jiwa pada tahun 2021. Angka tersebut mencapai 3,35 persen dari total penduduk DKI Jakarta atau setara dengan 19,46 persen total penduduk Indonesia yang memeluk Agama Buddha.
Sementara itu, Sumatra Utara menempati posisi ke-2 dengan total 356.844 jiwa memeluk Agama Buddha pada tahun 2021. Berikutnya, Kalimantan Barat menyusul di posisi ke-3 dengan total 316.565 jiwa penduduk beragama Buddha. Ketiga provinsi teratas mencatatkan jumlah pemeluk Agama Buddha melampaui angka 300 ribu.
Beralih kembali ke Sumatra, Kepulauan Riau menempati posisi ke-4 provinsi dengan pemeluk Agama Buddha terbanyak yakni 145.910 jiwa. Diikuti Banten di posisi ke-5 dengan total 141.635 jiwa penduduk beragama Buddha.
Secara berurutan di posisi ke-6 hingga ke-10 ditempati oleh Riau (135.461), Jawa Barat (98.783), Jawa Timur (72.046), Sumatra Sealtan (67.595), dan Kepulauan Bangka Belitung (64.391).
Adapun penduduk beragama Buddha di Indonesia mayoritas berasal dari provinsi di Sumatra dan Jawa, sebagaimana hal tersebut banyak dipengaruhi oleh kerajaan bercorak Buddha yang berkembang di seputar wilayah tersebut.
Penulis: Diva Angelia
Editor: Editor