Bandar udara (bandara) merupakan salah satu infrastruktur vital dalam mobilitas global, memainkan peran penting dalam menghubungkan berbagai daerah dan negara. Sebagai gerbang masuk dan keluar, bandara tak pernah sepi pengunjung, baik yang melakukan perjalanan domestik maupun internasional.
Setiap bandara memiliki karakteristik dan tingkat kesibukan yang berbeda-beda, tergantung pada kapasitas dan perannya dalam jaringan transportasi udara.
Ada bandara yang melayani ribuan penerbangan setiap hari, sementara yang lain mungkin lebih fokus pada volume penerbangan regional. Faktor-faktor seperti lokasi geografis, potensi ekonomi, dan kepentingan wisata turut mempengaruhi lalu lintas di setiap bandara.
Data terbaru dari OAG Aviation Worldwide Limited pada September 2024 menunjukkan bahwa Bandara Internasional Changi di Singapura menempati posisi teratas sebagai bandara tersibuk di Asia Tenggara dengan kapasitas kursi mencapai 3,41 juta.
Angka ini menunjukkan peran penting Singapura sebagai hub utama penerbangan internasional di kawasan Asia Tenggara, yang tidak hanya melayani penerbangan komersial tetapi juga mendukung konektivitas global.
Posisi kedua dipegang oleh Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta, dengan kapasitas 3,38 juta kursi. Meski sedikit di bawah Changi, Soekarno-Hatta tetap menjadi pusat transportasi udara terbesar di Indonesia, menghubungkan berbagai rute domestik dan internasional. Bandara ini memainkan peran kunci dalam perekonomian Indonesia, baik sebagai jalur bisnis maupun pariwisata.
Selanjutnya, Bandara Internasional Suvarnabhumi di Bangkok dan Bandara Internasional Kuala Lumpur di Malaysia masing-masing menempati urutan ketiga dan keempat dengan kapasitas kursi yang hampir setara, yakni 2,98 juta dan 2,97 juta.
Kedua bandara ini juga berperan sebagai titik penting dalam jaringan penerbangan Asia Tenggara, melayani rute-rute utama dan menjadi pusat transit bagi penumpang dari berbagai belahan dunia.
Sementara itu, Bandara Internasional Ninoy Aquino di Manila juga menampung volume penumpang yang signifikan dengan 2,44 juta kursi, menunjukkan tingginya aktivitas penerbangan di Filipina.
Beberapa bandara lain seperti Bandara Internasional Tan Son Nhat di Ho Chi Minh (1,89 juta kursi) dan Bandara Internasional No Bai di Hanoi (1,45 juta kursi) mencerminkan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan mobilitas udara di Vietnam.
Kemudian, Bandara Internasional Don Mueang di Bangkok dengan kapasitas 1,33 juta kursi masih tetap menjadi salah satu bandara utama di Thailand. Meskipun lebih fokus pada penerbangan berbiaya rendah dan regional, bandara ini tetap mendukung pergerakan domestik dan internasional di sekitar Asia Tenggara.
Di sisi lain, Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali dan Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar, yang masing-masing memiliki kapasitas 1,31 juta dan 1,23 juta kursi, menunjukkan pentingnya peran Indonesia dalam sektor pariwisata dan perjalanan domestik.
Setiap bandara telah dirancang untuk mengakomodasi volume penumpang dan penerbangan sesuai dengan kapasitasnya, sehingga dapat memastikan operasional yang efisien dan aman.
Baca Juga: 5 Bandara dengan Layanan Haji Terbanyak 2024
Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Editor