Tolak Angin Jadi Merk Obat Masuk Angin Populer di Indonesia

Meskipun bukan istilah medis resmi, masuk angin menjadi istilah populer untuk menggambarkan kondisi yang tidak nyaman dengan berbagai gejala

Tolak Angin Jadi Merk Obat Masuk Angin Populer di Indonesia Ilustrasi Masuk Angin | Andrea Piacquadio/Pexels

Penyakit ringan seperti masuk angin seringkali menjadi masalah umum yang dialami oleh banyak orang di Indonesia. Dikutip dari Halodoc, masuk angin adalah kondisi tubuh yang sedang drop yang bisa disebabkan oleh berbagai macam hal.

Berbagai hal dapat menjadi penyebab masuk angin. Misalnya karena terlalu lama berada di ruangan ber-AC, hujan-hujanan, sering terpapar udara dingin saat pulang malam, sering lembur, kurang tidur, tidak menjaga asupan makanan, dan masih banyak lagi. Masuk angin juga merupakan penyakit yang sering terjadi saat musim pancaroba atau musim hujan tiba.

Meskipun biasanya tidak berbahaya, kondisi-kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan ketidaknyamanan. Dalam menghadapi kondisi ini, banyak orang mencari pengobatan yang efektif, baik secara alami maupun dengan menggunakan obat.

Terdapat survei yang dilakukan oleh Jakpat terhadap 1.175 responden mengenai preferensi mereka dalam menangani penyakit ringan, termasuk masuk angin. Hasilnya menunjukkan bahwa 3 dari 5 responden lebih memilih mengonsumsi obat herbal sachet saat mengalami masuk angin.

Tolak Angin Menjadi Merk Obat Masuk Angin Paling Populer | Goodstats
Tolak angin menjadi merk obat masuk angin paling populer | GoodStats

Ketika ditanya tentang merek obat yang mereka gunakan untuk mengatasi masuk angin, hasilnya menunjukkan bahwa 92% responden memilih Tolak Angin sebagai obat herbal favorit mereka. Tolak Angin dikenal luas di masyarakat Indonesia sebagai obat yang efektif meredakan gejala masuk angin. Merek ini telah lama hadir di pasaran dan memiliki reputasi baik di kalangan konsumen.

Di urutan kedua, 60% responden memilih Antangin, yang juga merupakan pilihan populer dalam mengatasi gejala serupa. Sementara itu, 27% responden memilih Bejo Bintang Toedjoe.

Istilah "Masuk Angin" di Berbagai Generasi

Ternyata, persepsi terhadap istilah masuk angin berbeda antar generasi. Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Head of Research Jakpat Aska Primadi dalam rilisnya.

“Istilah ini, meskipun bukan istilah medis, masih populer di Indonesia untuk menggambarkan kondisi tidak nyaman yang disertai berbagai gejala. Namun ketika dibandingkan antar generasi, data menunjukkan bahwa persentase Gen Z yang mengidentifikasi diri mereka mengalami masuk angin jauh lebih rendah dibandingkan Gen X,” ungkapnya dalam Jakpat.

Aska menjelaskan lebih lanjut bahwa istilah masuk angin telah mengalami pergeseran makna bagi Gen Z dibandingkan generasi sebelumnya. Generasi ini cenderung lebih memilih metode non-medis sebagai langkah pertama untuk pulih dari gejala flu.

Jika metode tersebut tidak efektif, mereka lebih memilih untuk berkonsultasi dengan dokter dan menggunakan obat resep daripada mengandalkan obat bebas atau herbal. Hal ini menunjukkan bahwa Gen Z lebih terbuka terhadap pendekatan medis modern dibandingkan generasi sebelumnya yang lebih banyak menggunakan pengobatan tradisional.

Secara keseluruhan, penting bagi setiap individu untuk mengenali gejala yang dialami dan memilih pengobatan yang paling sesuai dengan kondisi mereka. Apakah itu menggunakan obat herbal atau berkonsultasi dengan tenaga medis, yang terpenting adalah menemukan cara yang efektif untuk mengatasi penyakit ringan dan kembali beraktivitas dengan nyaman.

Penulis: Dilla Agustin
Editor: Editor

Konten Terkait

Minim Serapan Susu Berujung Protes, Begini Sikap Pemerintah

Susu segar di Indonesia kurang terserap oleh industri yang mengarah pada aksi protes. Lalu, bagaimana langkah yang diambil pemerintah?

Apa Benar Minat Baca Anak Muda Indonesia Rendah?

Nyatanya, survei Snapcart menyatakan bahwa 88% responden anak muda Indonesia suka membaca. 42% responden bahkan membaca setiap hari.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook