Survei: Masyarakat Indonesia Masih Malu Beli Kondom

Survei menunjukkan, 34,3% orang yang sudah menikah ternyata masih merasa malu ketika membeli kondom

Survei: Masyarakat Indonesia Masih Malu Beli Kondom Ilustrasi Sebuah Keluarga } 1112000/Shutterstock

Kondom merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang dipasang pada alat kelamin pria. Alat kontrasepsi ini berfungsi untuk mencegah kehamilan dan penularan berbagai jenis penyakit seksual.

Di Indonesia, kondom bukanlah benda yang terlarang. Alat ini bisa dengan mudah dibeli di supermarket, minimarket, maupun apotek. Sayangnya, bagi sebagian besar orang Indonesia, membeli atau bahkan sekedar mengucapkan kata kondom masih dianggap tabu. Banyak yang masih merasa malu, gugup, hingga minder ketika harus membeli kondom.

Padahal, kondom bukanlah benda yang terlarang seperti narkoba. Kondom merupakan benda yang secara hukum dapat diperjualbelikan dengan bebas di Indonesia karena memang manfaat dan kegunaannya sangat dibutuhkan.

Jakpat baru-baru ini merilis survei terkait perilaku masyarakat ketika membeli kondom. Survei tersebut dilakukan secara online dan berhasil mengumpulkan lebih dari 600 responden. Menariknya, 34,3% responden mengaku masih merasa malu ketika harus membeli kondom walaupun ia sendiri sudah menikah.

Mayoritas responden mengungkapkan bahwa membeli kondom bukanlah hal yang harus dibesar-besarkan atau dirasa malu. Sebanyak 74% responden yang belum menikah dan 65,1% responden yang sudah menikah mengaku merasa biasa-biasa saja ketika membeli kondom. Meski begitu, sebagian responden lain mengaku masih merasa tidak nyaman ketika membeli kondom.

32,6% responden yang sudah menikah mengaku tetap merasa gugup ketika membeli kondom. Banyak yang menyamakan pengalaman membeli kondom sebagai pengalaman ketika seorang laki-laki membelikan pembalut untuk perempuan. 14,5% responden yang sudah menikah bahkan merasa ketakutan ketika membeli kondom.

Menariknya, jika dibandingkan antara responden yang sudah menikah dan belum menikah, kebanyakan responden yang sudah menikahlah yang merasa tidak nyaman, gugup, malu, hingga takut ketika membeli kondom.

Mayoritas beli kondom di supermarket/minimarket

Akses terhadap kondom kini semakin mudah. Alat kontrasepsi tersebut kini telah hadir di apotek hingga minimarket terdekat, tidak perlu lagi kewalahan ketika mencari alat tersebut. Mayoritas masyarakat Indonesia nyatanya lebih sering membeli kondom di supermarket atau minimarket.

Melansir survei Jakpat, 71,4% responden lebih memilih membeli kondom di supermarket atau minimarket karena kemudahan akses. Apotek menjadi pilihan kedua dengan 56,1%. Meski begitu, masih banyak responden yang memilih membeli kondom secara online melalui marketplace seperti Tokopedia, Shopee, dan lain-lain. Pembelian kondom secara online dapat sedikit membantu mengurangi rasa tidak nyaman dan gugup ketimbang harus membeli di toko secara langsung.

Selain ketiga tempat tersebut, beberapa responden juga biasanya membeli lewat layanan Go-mart, Grab Mart, dan lain-lain.

Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

9 Calon Gubernur Preferensi Warga Jakarta: Anies Masih Nomor 1

Terdapat 9 nama yang diisukan akan bersaing di Pilkada Jakarta 2024. Apa saja yang menjadi faktor nama tersebut dipilih oleh masyarakat?

Aksi Boikot Produk Terafiliasi Israel: Mengupasnya dari Perspektif Sosiologi & Branding

77,2% orang Indonesia saat ini melakukan boikot terhadap produk terafiliasi Israel. Bagaimana sosiolog dan praktisi branding memandang hal ini?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook