Tren berjualan via internet menjadi salah satu pilihan utama masyarakat Indonesia dalam berbisnis. Maraknya penggunaan e-commerce pada beberapa tahun belakangan pun menjadi faktor penting yang menggerakkan para pelaku bisnis di Indonesia untuk menjajal peruntungan di ranah digital.
Meskipun demikian, penting bagi para penjual untuk mempelajari tantangan yang lazim ditemui ketika berbisnis secara daring di Indonesia. Hal tersebut bertujuan untuk membantu persiapan merancang strategi agar bisa melancarkan usahanya di dalam platform e-commerce.
Berdasarkan hasil survei Jakpat yang rilis pada 16 Oktober 2024 berjudul All About Online Selling Habit, terungkap lima tantangan utama yang menjadi perhatian para pelaku bisnis di Indonesia.
Hampir Separuh Merasa Kekurangan Modal
Dari 589 responden yang berjualan di platform online, 45% di antaranya menyatakan kekurangan modal sebagai tantangan paling utama dalam berjualan online. Lalu, 38% menyebut rendahnya permintaan barang maupun jasa sebagai tantangan terbesar setelahnya.
Di posisi ketiga, 32% dari total responden tersebut menyatakan bahwa akses internet yang buruk membuat proses berjualan mereka terhambat. Berikutnya, pilihan jasa pengiriman yang terbatas juga menjadi salah satu tantangan dalam menjual barang secara online (29%).
Terakhir, hal yang juga perlu ditanggulangi dalam menjalankan usaha secara daring adalah kurangnya sumber daya manusia atau pekerja yang kompeten (15%).
Di sisi lain, CEO dan founder Hypefast Achmad Alkatiri menegaskan bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal merupakan tantangan utama dalam mengelola bisnis di Indonesia. Pernyataannya itu didasarkan oleh temuan survei Hypefast yang dihimpun sejak 2020, yang 72% dari respondennya setuju bahwa kualitas SDM adalah tantangan terbesarnya.
“Modal sebenarnya bukan menjadi isu utama. Mereka (brand lokal) memiliki akses yang luar biasa mudah dalam hal modal. Namun, tantangan yang lebih besar terletak pada sumber daya manusia,” ujar pendiri perusahaan ritel teknologi tersebut dalam jumpa pers di Jakarta Pusat, Rabu (29/9/2023), mengutip Liputan6.
Tanggapan Ahli Terkait
Salah satu tips sukses berbisnis online yaitu saling menjaga hubungan baik serta sopan santun, baik bagi pelanggan maupun penjual. Hal tersebut diutarakan oleh Dudi Rustandi, dosen Universitas Telkom serta relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia.
“Alasan penerapan etika dalam jual beli online adalah demi citra perusahaan (penjual) dan reputasinya, menciptakan ruang digital yang nyaman dan ramah, serta demi keberlangsungan bisnis itu sendiri,” tegasnya dalam siaran pers pada lokakarya Sukses Meraih Cuan dari Online Shop yang digelar oleh Kemkominfo bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (Siberkreasi) di Jawa Barat pada Kamis, 4 Mei 2023, mengutip Antara.
Menurutnya, pelaku usaha online sudah semestinya bersikap ramah dan baik terhadap pelanggannya. Contohnya, selalu menjawab segala pertanyaan yang diajukan oleh pelanggan, menyapa pelanggan dengan kalimat yang sopan dan santun, serta menjaga keamanan data pelanggan dengan baik.
Baca Juga: 6 Faktor Ini Mendorong Pembelian dalam Proses Belanja Online di Indonesia
Penulis: Laksita Indah Kirana
Editor: Editor