Tingkat stres sering kali dikaitkan dengan tingkat kebahagiaan seseorang. Stres dapat bersumber dari lingkungan eksternal (lingkungan kerja, keluarga, sahabat, sosial) dan dari dalam diri sendiri. Pada laporan Gallup bertajuk State of Global Workplace 2023 yang mengkaji perkembangan karyawan di tempat kerja berskala global, pekerja Indonesia tercatat memiliki tingkat stres terendah dibandingkan pekerja di Asia Tenggara lainnya. Hanya 25% responden yang mengaku stres selama bekerja di Indonesia.
Perusahaan asuransi ekspatriat William Russell melakukan survei terhadap 65 kota di seluruh dunia untuk menilai tingkat stres masing-masing kota. Penilaian dilakukan secara komprehensif terhadap beberapa indikator, antara lain tingkat polusi udara, ruang terbuka hijau, tingkat keamanan, dan faktor lain yang memengaruhi tingkat stres.
Hasilnya, Kota Ho Chi Minh berada di posisi puncak sebagai kota di Asia Tenggara dengan tingkat stres tertinggi. Kota tersebut memperoleh skor 5,77 dari 10. Semakin tinggi poinnya, maka semakin tinggi pula tingkat stres di kota tersebut. Secara global, Ho Chi Minh berada di urutan ke-13.
Beberapa faktor yang membuat tingkat stres di kota tersebut tinggi adalah kemacetan yang parah, polusi udara yang tinggi, hingga cuaca yang sangat panas.
Masih dari Vietnam, peringkat kedua di Asia Tenggara dipegang oleh Hanoi, dengan skor 5,64. Ibu kota Vietnam tersebut berada di peringkat ke-18 secara global.
Manila berada di urutan ketiga Asia Tenggara, dengan skor mencapai 5,61 poin. Ibu kota Filipina tersebut terkenal akan kemacetannya yang parah, meningkatkan frustasi bagi penduduk yang hendak melakukan mobilisasi. Tidak hanya itu, tingginya tingkat kriminalitas dan rendahnya ruang terbuka hijau membuat masyarakatnya sulit mencari tempat untuk istirahat dan bersantai sejenak.
Adapun peringkat pertama dunia dipegang oleh Kota Mumbai, India, dengan skor 6,85. Mumbai juga terpilih sebagai kota paling stres versi VAAY 2024. Menurut laporan tersebut, polusi udara yang parah, kepadatan penduduk yang tinggi, dan layanan kesehatan yang terbatas membuat penduduknya mudah stres. Populasi Mumbai di tahun 2023 mencapai 21,29 juta penduduk, menjadikannya salah satu kota terpadat di dunia. Tidak heran, masalah infrastruktur seperti kemacetan lalu lintas masih sering dijumpai di sana.
Kota Jakarta sendiri berada di urutan kelima negara dengan tingkat stres tertinggi di Asia Tenggara dengan skor 4,72. Peringkat globalnya di urutan ke-41. Segudang permasalahan di Jakarta seperti kemacetan lalu lintas, banjir, hingga layanan infrastruktur yang kurang memadai membuat tingkat stres penduduknya cukup tinggi.
Bagaimana Cara Mengatasi Stres?
Stres sejatinya merupakan hal lumrah. Siapapun, dari kelompok usia dan pekerjaan apapun, pasti pernah mengalami stres. Bahkan, anak kecil juga bisa mengalaminya. Menurut Kementerian Kesehatan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi stres.
- Bicarakan keluhan dengan orang yang bisa dipercaya.
- Lakukan kegiatan sesuai kemampuan dan minat.
- Kembangkan hobi yang bermanfaat
- Sering ibadah dan dekatkan diri dengan Tuhan.
- Berpikir positif.
- Tenangkan pikiran dengan relaksasi.
- Jaga kesehatan dengan olahraga teratur, makan makanan bergizi seimbang, dan terapkan perilaku bersih dan sehat.
Baca Juga: Indonesia, Negara yang Pekerjanya Paling Minim Stres di Kawasan Asia Tenggara
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor
