Orang Indonesia Anggap IKN Bukan Urgensi, Apa Alasannya?

Mayoritas orang Indonesia masih tidak setuju jika Ibu kota dipindahkan dari Jakarta ke IKN. Lantas, apa alasan mereka menganggap IKN bukan urgensi negara?

Orang Indonesia Anggap IKN Bukan Urgensi, Apa Alasannya? Ilustrasi desain Istana Negara di ibu kota negara yang baru: Nusantara/Foto: Nyoman Nuarta/Kemenpanrb

Pemerintah Indonesia sedang membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur sebagai pengganti Jakarta.

Pembangunan IKN dimulai pada tahun 2022 dan ditargetkan selesai pada tahun 2045. Pemerintah memperkirakan IKN akan siap ditempati dan diresmikan pada tahun politik 2024, tepat setelah negara menyelenggarakan Pemilu.

Meskipun demikian, survei yang dilakukan Statista Research Department kepada 1.400 orang Indonesia menunjukkan fakta bahwa 57,3% responden tidak setuju jika Ibu kota negara akan dipindahkan dari Jakarta ke Kalimantan Timur

Hasil survei ini cukup mengejutkan, mengingat IKN merupakan proyek ambisius pemerintah yang diklaim tokoh-tokoh politik akan membawa banyak manfaat bagi Indonesia.

Lalu, apa sebenarnya alasan mengapa banyak orang Indonesia yang tidak menganggap IKN sebagai urgensi?

Persentase alasan orang Indonesia menolak pembangunan IKN (Statista/GoodStats)

Salah satu alasan utama adalah kekhawatiran tentang biaya pembangunan IKN yang sangat tinggi. Total biaya pembangunan IKN diprediksi mencapai Rp466 triliun, yang sebagian besar akan berasal dari dana APBN.

Menurut 46,2% responden, total dana masif tersebut tentu saja bisa dialokasikan untuk hal lain yang lebih mendesak. Salah satunya adalah meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan.

Indonesia masih memiliki banyak masalah di bidang pendidikan dan kesehatan. Dana yang dialokasikan untuk IKN bisa digunakan untuk membangun sekolah dan rumah sakit baru, meningkatkan gaji guru dan dokter, serta menyediakan layanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.

Mengingat Indonesia masih memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi, dana yang dialokasikan untuk IKN bisa digunakan untuk program-program pengentasan kemiskinan, seperti bantuan langsung tunai (BLT), pelatihan kerja, dan pemberdayaan UMKM

Selain alasan ekonomi, ada juga alasan politik yang mendasari mengapa 16,5% responden tidak menganggap eksistensi IKN sebagai urgensi. Beberapa orang merasa bahwa pembangunan IKN adalah proyek ambisius Presiden Joko Widodo yang tidak memiliki manfaat yang jelas bagi rakyat.

Pembangunan IKN juga menimbulkan kekhawatiran tentang ancaman dampak ekologis karena tanah Ibu kota akan dibangun di kawasan hutan hujan tropis yang masih terjaga.

Banyaknya aktivitas pengerukan tanah, penebangan pohon, serta eksploitasi sumber daya alam berpotensi menyebabkan kerusakan hutan, pencemaran lingkungan, sekaligus hilangnya habitat natural bagi flora dan fauna.

Tidak hanya itu, kurangnya informasi dan sosialisasi pemindahan ibukota ke masyarakat luas membuat banyak orang Indonesia yang masih belum mengetahui banyak tentang IKN, seperti tujuan pembangunan, manfaat, dan dampak program ini.

Hal ini menimbulkan beberapa orang Indonesia tidak percaya bahwa pemerintah akan mampu membangun IKN dengan mengalokasikan anggaran rakyat secara efektif dan transparan, tanpa embel-embel korupsi.

Maka dari itu, pemerintah perlu melakukan sosialisasi yang lebih baik dan menjawab keraguan masyarakat agar IKN dapat diterima oleh semua pihak.

Pemerintah juga perlu memastikan bahwa pembangunan IKN dilakukan secara transparan dan akuntabel, serta tidak mengabaikan kebutuhan rakyat yang lebih mendesak untuk saat ini.

Penulis: Christian Noven Harjadi
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Wacana 44 Menteri di Kabinet Prabowo, Jumlah Kenyang Pasca Orde Baru

Prabowo dan Gibran terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029, wacana mengenai susunan kabinet mereka pun menjadi sorotan.

Tokopedia Menjadi E-Commerce yang Paling Diminati Konsumen

Belanja online menjadi sangat digemari di era digital saat ini, Tokopedia menjadi pilihan terbanyak dibanding dengan platform belanja online lainnya.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook