Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyebutkan bahwa jumlah tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia sepanjang 2024 mencapai 184 ribu orang. Jumlahnya naik 8,9% dibanding tahun 2023 yang sebanyak 168 ribu orang. Dalam 3 tahun terakhir, jumlah TKA terus meningkat. Setahun sebelumnya pada 2022, jumlah TKA di Indonesia hanya sebanyak 111 ribu orang.
Jika ditinjau berdasarkan negara asalnya, China masih mendominasi dengan mengirimkan 102 ribu pekerja ke Indonesia sepanjang 2024.
Pada 2023 lalu, terdapat 83 ribu pekerja China di Indonesia, jadi yang terbanyak di antara negara lain. Jumlahnya meningkat menjadi 102 ribu pekerja pada 2024, mencerminkan tingginya kerja sama yang dijalin antara kedua negara. Indonesia juga turut mengirimkan pekerja migran ke China, meski memang bukan menjadi negara tujuan utama seperti Jepang, Hong Kong, dan Australia.
Di urutan kedua, tenaga kerja asal Jepang juga mendominasi di Indonesia, jumlahnya mencapai 15 ribu pekerja. Korea Selatan turut mengirimkan sekitar 13 ribu pekerjanya sepanjang 2024, jadi yang terbanyak ketiga. Tenaga kerja asing dari negara lain seperti India, Malaysia, Filipina, Australia, Amerika Serikat, Inggris, hingga Singapura juga banyak ditemukan di Indonesia.
Kebanyakan dari tenaga kerja asing tersebut berkecimpung di sektor jasa, mencapai 92 ribu pekerja, diikuti sektor industri sebanyak 87 ribu pekerja serta sektor pertanian dan maritim yang sebesar 5 ribu pekerja.
Ditinjau dari level jabatannya, 52% TKA bekerja di tingkat profesional, disusul tingkat advisor atau konsultan yang sebanyak 20% dan manajer yang sebanyak 19%. Meski hanya sedikit, ada pula TKA yang menjabat sebagai komisaris dan masuk jajaran direksi.
Mayoritas di Sulawesi Tengah
Ditinjau dari provinsi penempatannya, maka kebanyakan TKA di Indonesia ditempatkan lintas provinsi, tidak menetap di satu wilayah secara pasti, jumlahnya mencapai 65 ribu pekerja.
Bukan Jakarta, nyatanya Sulawesi Tengah menjadi provinsi dengan tenaga kerja asing terbanyak, mencapai 21 ribu pekerja, sekitar 11% dari total TKA pada 2024. Jakarta baru menyusul di urutan kedua dengan 15 ribu pekerja, diikuti Jawa Barat dengan 11 ribu dan Maluku dengan sekitar 10 ribu pekerja asing.
Sebaliknya, provinsi dengan tenaga kerja asing paling sedikit ditemukan di Papua Pegunungan dengan hanya 10 pekerja, disusul Sulawesi Barat dengan 15 pekerja dan Papua Selatan dengan 25 orang.
Baca Juga: Melonjaknya Tenaga Kerja Asing di Indonesia, China Mendominasi
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor
