Mayoritas Guru SD di Indonesia Berusia 36-40 Tahun

Sebanyak 19,29% guru SD/sederajat Indonesia tahun ajaran 2023/2024 berusia 36-40 tahun, tertinggi dibanding kelompok usia lain.

Mayoritas Guru SD di Indonesia Berusia 36-40 Tahun Ilustrasi Guru SD | Shutterstocks

Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Portal Data Pendidikan, terdapat 1.620.987 guru tingkat SD/MI/Sederajat di seluruh provinsi di Indonesia pada tahun ajaran 2023/2024, termasuk negeri dan swasta. 

Adapun jumlah guru SD terbanyak ditemukan di Jawa Barat, mencapai 214.259 guru, diikuti Jawa Timur dengan 183.415 guru dan Jawa Tengah dengan 169.872 guru. Sebaliknya, provinsi dengan jumlah guru SD paling sedikit semua berasal dari Papua, dengan posisi teratas diduduki Papua Pegunungan yang hanya memiliki 4.094 guru, disusul Papua Selatan dengan 4.470 guru dan Papua tengah dengan 5.128 guru.

Jika ditinjau dari kelompok usianya, maka mayoritas guru SD/sederajat di Indonesia berusia 36-40 tahun, totalnya mencapai 312.666 guru atau sekitar 19,29% dari total guru pada tahun ajaran 2023/2024, jumlahnya termasuk guru SD swasta dan nasional.

Sebanyak 19,29% guru SD/sederajat Indonesia berusia 36-40 tahun, tertinggi dibanding kelompok usia lain | GoodStats
Sebanyak 19,29% guru SD/sederajat Indonesia berusia 36-40 tahun, tertinggi dibanding kelompok usia lain | GoodStats

Meski mendominasi, nyatanya tidak begitu ada perbedaan berarti antara jumlah guru SD di setiap kelompok usia, kecuali pada usia 46-50 tahun. Per tahun ajaran 2023/2024, terdapat 18,60% guru SD berusia di bawah 30 tahun, jumlahnya mencapai 301.541. Tingginya guru SD muda ini menunjukkan pola regenerasi yang semakin kentara, di mana Gen Z dan Generasi Milenial yang dulunya banyak ditemukan sebagai siswa dan mahasiswa kini mulai beralih menjadi pendidik.

Sementara itu, 16,01% guru SD di Indonesia berusia 31-35 tahun, dan 12,47% berusia 41-45 tahun. Di antara seluruh kelompok usia, kelompok 46-50 tahun menjadi yang paling sedikit jumlahnya, sebesar 122.366 guru atau sekitar 7,55% dari total guru nasional. 

Guru SD/sederajat berusia di atas 55 tahun nyatanya masih banyak eksis, dengan total mencapai 216.432, atau sekitar 13,35% dari total guru SD. Hal ini mencerminkan ragamnya perspektif dan sudut pandang yang dibawakan selama mengajar siswa-siswa SD dari guru-guru dengan kelompok usia yang berbeda.

Bali Jadi yang Terbanyak

Jika ditinjau berdasarkan provinsinya, maka provinsi dengan jumlah guru SD berusia di atas 55 tahun tertinggi ada di Jawa Barat, mencapai 31.013 guru, diikuti Jawa Tengah dengan 25.239 guru dan Jawa Timur dengan 24.336 guru.

Namun jika dibandingkan dengan jumlah guru per provinsi, maka guru di Bali tercatat didominasi guru berusia di atas 55 tahun, proporsinya mencapai 17,71% atau 4.506 guru dari total 25.443.

Bali punya guru SD dengan usia >55 tahun tertinggi | GoodStats
Bali punya guru SD dengan usia >55 tahun tertinggi | GoodStats

Selain Bali, Lampung juga mencatatkan jumlah yang tinggi, proporsinya mencapai 17,02% atau sekitar 9.790 guru. Sebaliknya, Papua Barat memiliki guru SD di atas 55 tahun paling sedikit, hanya 6,80% dari total guru di sana, diikuti Kepulauan Riau dengan 7,48% dan Maluku Utara dengan 7,51%.

Secara keseluruhan, data ini menunjukkan bahwa guru-guru di Indonesia, baik muda maupun yang sudah lanjut usia, masih bisa terus menjalankan tanggung jawabnya sebagai pendidik masa depan bangsa. Usia tidak menjadi halangan untuk terus berkarya dan mendidik, terbukti dari sebaran usia guru SD di Indonesia saat ini.

Baca Juga: 110 Ribu Siswa SD di Indonesia Mengulang Selama TA 2023/2024

Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor

Konten Terkait

Bukan Bali Atau Jakarta, Ini Daerah dengan Tingkat Penghunian Hotel Tertinggi

TPK menjadi salah satu indikator yang dapat mencerminkan pertumbuhan industri perhotelan.

Rekrutmen Bersama BUMN 2025 Resmi Dibuka Besok

Pendaftaran Rekrutmen Bersama BUMN (RBB) 2025 untuk sekitar 2.000 lowongan kerja akan dimulai pada hari Jumat, 7 Maret 2025.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook